Selamat Datang di Blog WURYANANO

Silakan Anda membaca Artikel di Blog ini dengan rileks, tidak perlu terburu-buru. Banyak Artikel menarik dan bermanfaat buat peningkatan kualitas hidup Anda.

Silakan Anda menuliskan komentar atau pendapat di masing-masing Artikel yang telah Anda baca. Pendapat Anda akan semakin menambah perspektif bagi kita semua.

Terima kasih atas kunjungan Anda di Blog Saya ini. Terima kasih sudah mau berbagi lewat komentar atau pendapat Anda di sini.


NOTES:

Blogspot Saya ini SUDAH TIDAK AKTIF sejak 5 Desember 2012. Tulisan Saya tentang Berita Kampus SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College menerima Kunjungan dari Kementerian Pendidikan Malaysia adalah sebagai penutup untuk Blogspot ini. Untuk membaca TULISAN Saya, Anda dapat mengunjungi Blog Saya di PORTAL BISNIS INDONESIA.

Showing posts with label MANAGEMENT. Show all posts
Showing posts with label MANAGEMENT. Show all posts

Sunday, January 1, 2012

Cara Menggairahkan BISNIS Anda

Sebagai seorang pelatih dan konsultan bisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah), yang pernah bekerja dengan ratusan bisnis UKM, saya masih melihat persoalan sama, yang muncul dari para pelaku bisnis skala UKM, yaitu bisnisnya tidak lagi bergairah karena tidak dapat meningkatkan penjualan. Banyak pemilik bisnis UKM tidak tahu cara menciptakan proses yang dapat diukur, diulang, dan diprediksi, sehingga mampu mempertahankan penjualan langsung, penuh dengan prospek yang memenuhi syarat.

Salah satu cara untuk menggairahkan bisnis Anda adalah dengan jalan mengembangkan para pegawai Anda. Mengembangkan orang-orang Anda merupakan cara yang luar biasa prima untuk dapat terus menerus memasarkan bisnis Anda. Jauh lebih sulit untuk mendapatkan klien atau pelanggan baru melalui iklan dan teknik pemasaran lainnya, dibandingkan dengan melanjutkan suatu hubungan dengan pelanggan atau klien yang sudah ada. Meraih penjualan bisnis baru melalui rujukan dari pelanggan atau klien yang sudah ada, dapat menjadi aliran utama dalam membangun bisnis sukses dan stabil. Dan, salah satu cara untuk membangun fondasi bisnis yang berpusat pada layanan pelanggan atau klien adalah menciptakan budaya bisnis yang berpusat  pada mengembangan pegawai yang bahagia dan produktif.

Sunday, February 27, 2011

Resiko Besar Bisnis yang Harus Anda Pahami


Istilah dalam dunia bisnis, Cash is the King atau Uang Tunai adalah Raja, sungguh tidak dapat disangkal, sebuah kebenaran yang nyaris mutlak, tapi sering terabaikan. Banyak pengusaha terlambat mengingat pentingnya memiliki Kas atau Uang Tunai yang cukup untuk masa sulit dalam perjalanan bisnisnya.

"Nomor SATU alasan mengapa Bisnis Gagal karena Pengusaha Kehabisan Uang Tunai!" Ini sangat penting untuk selalu Anda ingat dan pahami dalam menjalankan roda bisnis Anda.

Saturday, January 23, 2010

GarudaFood TETAP SEMANGAT Raih Target 2010: BISA COY...!!!


Pada pertengahan Desember tahun lalu, tepatnya tanggal 15 Desember 2009, saya dikontak oleh salah seorang Kepala Departemen yaitu Bp. Dwi Priyono di PT. GarudaFood sebagai anak perusahaan member dari TUDUNG GROUP, yang meminta saya untuk menjadi Narasumber Motivasi pada Rakorda Leader GarudaFood, yang rencananya diselenggarakan pada satu bulan lagi, tepatnya pada hari Jum'at 22 Januari 2010. (Sebagian besar manajemen perusahaan sudah tahu, jika mengundang saya sebagai Narasumber untuk acara perusahaannya, setidaknya satu bulan sebelum hari 'H' acaranya, agar saya bisa mendukung acaranya). Rakorda yang akan berlangsung selama dua hari ini sebagai tindak lanjut dari Rakornas yang telah diselenggarakan pada 15 - 17 Desember 2009.


Saya tahu TUDUNG GROUP adalah perusahaan holding company besar dengan jumlah pegawai ribuan orang, yang dipimpin oleh FOUNDER nya, yaitu Bp. SUDHAMEK sebagai CEO dan CHAIRMAN, dan mempunyai beberapa member perusahaan, diantaranya:

  1. PT. GarudaFood Putra Putri Jaya, terdiri dari 13 Manufacture : memproduksi makanan dan minuman, seperti kacang atom, kacang kulit, kacang oven, pillus, biskuit, jelly, susu, minuman kesehatan, potato, kerupuk, permen, dll.
  2. PT. Sinar Niaga Sejahtera (SNS) : untuk distribusi.
  3. PT. Bumi Mekar Tani : pertanian kacang.

SLOGAN GarudaFood adalah Leading In Innovation. Dan pada saat Rakorda Leader GarudaFood memakai Tag line Best In Class Quality. Rakorda ini dihadiri oleh sekitar 150 Leader pilihan dan beberapa pegawai berprestasi.



Rakorda yang dihadiri oleh para Leader, mulai Supervisor, Manager, Kepala Departemen, General Manager, Head of Manufacturing, sampai Wakil Direktur ini dihelat oleh pabrik GarudaFood PATI, bertempat di Hotel Puri Asri Magelang, dan berlangsung selama 2 hari, 22 - 23 Januari 2010. Saya diundang sebagai satu-satunya Narasumber Motivasi dari luar perusahaan TUDUNG GROUP. Luar Biasa Prima!



Para Leader GarudaFood serius mendengarkan saya


Founder dan Owner TUDUNG GROUP, Bp. SUDHAMEK, menginginkan perusahaan ini menjadi perusahaan Go International, dan menciptakan Spiritual Company... ini merupakan visi besar yang harus didukung dan segera diwujudkan oleh seluruh pegawai dan pimpinan dari seluruh perusahaan di bawah naungan TUDUNG GROUP ini.


Saya diundang sebagai Narasumber agar dapat memberikan motivasi, spirit, dan keyakinan pada para Leader di GarudaFood, sehingga mereka dapat mencapai target visi ini. Tentunya juga sikap mental - spiritual yang butuh dibangun untuk menjalankan kehidupan perusahaan selaras dengan semangat pendiri GarudaFood. Inilah Semangat Pendiri atau Founder Spirit GarudaFood: "Sukses Itu Lahir Dari Kejujuran, Keuletan, dan Ketekunan yang Diiringi Doa"


Alhamdulillah, Founder Spirit GarudaFood ini ternyata selaras dengan spirit saya juga, dalam menjalankan bisnis saya, maupun berbagi semangat sukses ke banyak orang melalui seminar dan workshop yang saya lakukan selama ini, sejak tahun 2004. Saya yakin ini pula yang mempertemukan saya dengan pihak GarudaFood, juga dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang memiliki keselarasan spirit dengan spirit saya. Hal-hal yang selaras pasti akan dipertemukan pada waktunya... karena hal itu sudah berada di dalam pancaran gelombang energi yang sama. Saya sangat yakin hal ini.



Tetap Semangat COY...!!!

Hebatnya lagi, berbicara di hadapan orang-orang yang memiliki spirit sama dalam hal ini yaitu para Leader GarudaFood, membuat saya semakin bertambah energi semangat saya. Saya semakin PASSION menyampaikan materi motivasi saya, dan ini juga membuat semua Leader semakin semangat dan mantap bisa mencapai target perusahaan pada tahun 2010 ini. BISA COY...!!! Begitulah saat mereka dengan penuh energi meneriakkan kesanggupan mereka mencapai target di tahun 2010 ini... BISA COY...! TETAP SEMANGAT...!!!



Bersama Bp. Fransiskus, Head of Manufacturing GarudaFood

Luar Biasa Prima! Sekali lagi saya memperoleh pengalaman yang memberdayakan dan tentunya pasti juga menghasilkan... hehehe... Senang sekali bisa ikut berbagi bersama orang-orang positif, bersemangat, dan selalu mau belajar untuk meningkatkan kualitas dirinya, demi kehidupan yang lebih baik lagi. OK... GarudaFood... TETAP SEMANGAT...!!! BISA COY...!!!


Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
http://wuryanano.wordpress.com/

Thursday, March 6, 2008

ANALISIS PEGAWAI Anda! Untuk Pendelegasian...


Dear All,


Seni Mendelegasikan Tugas, memang tidak mudah untuk dipelajari dan diterapkan. Tetapi itu merupakan bentuk KETRAMPILAN MANAJEMEN yang VITAL. Jika Anda melakukannya dengan benar, maka Anda akan meningkatkan moral pegawai atau bawahan Anda, dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan, dan akan meringankan beban kerja Anda sendiri.


Anda harus tahu membedakan antara pekerjaan mendesak, dan pekerjaan yang kurang mendesak tetapi lebih penting untuk Anda kerjakan. Manfaatkanlah waktu lebih banyak pada tugas penting daripada yang sepele!


Cobalah mempertanyakan kepada diri Anda sendiri, bagaimana Anda bisa memutuskan apa dan berapa banyak tugas yang akan Anda delegasikan kepada pegawai atau bawahan Anda, misalnya seperti di bawah ini:



  • Seberapa penting keputusan itu? Apakah taruhannya sedemikian besar, sehingga suatu kesalahan tidak diperkenankan? Jika demikian, maka mungkin persoalannya tidak dapat didelegasikan.

  • Walaupun Anda lebih kompeten daripada pegawai atau bawahan Anda, apakah Anda lebih dekat dengan masalahnya? Apakah keputusan Anda memang berpeluang menjadi yang lebih benar?

  • Apakah kegagalan Anda untuk mendelegasikan berarti Anda tidak cukup memberi perhatian kepada bagian pekerjaan lain yang lebih penting?

  • Apakah kegagalan Anda untuk mendelegasikan berarti Anda tidak mengembangkan pegawai atau bawahan Anda? Apakah mereka mampu untuk dikembangkan? Jika tidak, apakah mereka dapat dipindahkan atau digantikan?

  • Apakah yang sebenarnya Anda harapkan, dipandang dari sisi manajemen Anda, atau dari sudut pandang Anda sebagai owner perusahaan? Apakah penilaiannya diutamakan pada hasil, sehingga keputusan Anda harus yang benar? Apakah ada keinginan dan harapan untuk mengembangkan pegawai atau bawahan Anda?



Penting untuk Anda ketahui, persyaratan utama untuk pendelegasian efektif adalah Anda harus memiliki inventarisasi lengkap dari kemampuan, ketrampilan, kualifikasi, pengalaman, bakat khusus, minat, motivasi, sikap, potensi, maupun keterbatasan pegawai atau bawahan Anda.


Dengan membuat ANALISIS seperti itu, termasuk juga mengadakan pertemuan dengan pegawai atau bawahan Anda, untuk mendapatkan perkiraan kemampuan mereka dan aspirasi mereka, maka Anda bisa menentukan, kepada siapa tugas itu segera didelegasikan, dan siapa yang masih memerlukan bimbingan dan pelatihan lebih lanjut.


Di bawah ini ini ada beberapa cara untuk mempermudah pendelegasian bagi semua yang terlibat, sebagai berikut:



  • Anda harus sepakat lebih dulu tentang pekerjaan yang hendak di delegasikan. Ambillah semua inisiatif yang dapat Anda ambil, tanpa mengurangi hak orang lain. Jangan mendefinisikan pekerjaan terlalu sempit, karena itu akan membatasi Anda.

  • Pastikan bahwa pegawai / bawahan Anda mengerti apa yang Anda harapkan dari mereka. Beritahu mereka tentang wewenang untuk diri Anda. Buatlah daftar dari pokok pembicaraan, sehingga itu akan sangat membantu sebelum Anda mulai bertindak.

  • Siapkan kebijakan tertulis bagi pegawai / bawahan Anda, yang dapat mereka gunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan. Buatlah seperangkat kebijakan yang disusun dengan baik, dan dimengerti dengan jelas, memperkenankan mereka mengambil keputusan dan bertindak dengan penuh kepercayaan.

  • Anda harus bersikap rendah hati untuk mau mengakui bahwa orang lain mungkin dapat melakukan pekerjaan itu sama baik kualitasnya dengan Anda. Tidak benar jika Anda merasa, bahwa hanya Anda lah satu-satunya orang di perusahaan yang paling pintar, meskipun Anda itu owner atau pimpinan perusahaan.

  • Aturlah, agar pegawai / bawahan yang memperoleh delegasi langsung bertanggung jawab kepada Anda. Hal ini akan memudahkan komunikasi, membuat keputusan dengan cepat, dan memberlakukan kendali.

  • Buatlah agar mereka ini bertanggung jawab atas hasil yang dicapai dan bukan kegiatannya! Jika hasil yang diharapkan sudah dijelaskan, maka pegawai / bawahan Anda semestinya dapat memilih metode yang akan digunakannya untuk mencapainya.

  • Berikan imbalan kepada mereka yang sudah menyelesaikan sesuatu tugas dengan baik. Mereka akan menerima tanggung jawab dan berpartisipasi aktif untuk mencapai sasaran, jika mereka yang merasa bahwa hanya yang berkinerja baguslah, yang akan memperoleh imbalan setimpal dari Anda. Dan ingatlah, sebaiknya imbalan atas sesuatu hasil yang baik, seharusnya lebih besar daripada hukuman untuk sesuatu kesalahan.



Pendelegasian yang efektif memerlukan kesabaran dan penanaman waktu pada awalnya. Janganlah pendelegasian ini dipandang sebagai kesempatan untuk melepaskan pekerjaan yang tidak menyenangkan.


Juga merupakan kesalahan besar untuk mendelegasikan terlalu banyak pekerjaan tanpa arti, terutama selama waktu Anda tidak terlalu sibuk. Sikap pendelegasian seperti itu dapat membuat pegawai / bawahan Anda menganggap semua pendelegasian tugas di masa datang sebagai hal yang tidak penting.


Secara ideal, pendelegasian semestinya membantu pegawai / bawahan tidak saja untuk mengembangkan ketrampilannya, tetapi juga daya penilaiannya. Mereka harus mengerti keputusan seperti apa yang boleh mereka buat. Jika wewenangnya untuk membuat keputusan terlalu terbatas, maka itu akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri atas kemampuannya untuk menangani tanggung jawab. PENDELEGASIAN yang EFEKTIF, itu mencakup HAK untuk MEMBUAT KEPUTUSAN dan KESALAHAN.



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Saturday, March 1, 2008

ALASAN UMUM Tidak Mendelegasikan Tugas...


Dear All,


Di dalam bisnis, ada KENIKMATAN yang dapat kita peroleh dari berhasilnya PENDELEGASIAN TUGAS kepada para pegawai atau bawahan kita, yaitu MELIHAT MEREKA BERKEMBANG dan BERTUMBUH dalam karier bisnis mereka. Pendelegasian, pada dasarnya adalah membimbing orang, dan itu sebenarnya membantu orang untuk menolong diri sendiri. Itulah Seni Mendelegasikan Tugas!


Meskipun begitu, masih cukup banyak diantara kita yang memiliki sejumlah alasan, mengapa mereka enggan untuk memberikan kendali pekerjaan mereka kepada pegawai atau bawahannya. Biasanya hal ini disebabkan oleh pengalaman kesulitan dan kegagalan dalam mendelegasikan tugas di masa lalu.


Memang sebenarnya ada kecenderungan alamiah pada sebagian besar dari kita, untuk melepaskan dan memberikan tugas kepada pegawai atau bawahan kita, secara begitu saja tanpa persiapan sebelumnya. Seperti saya sebutkan di awal, bahwa Anda seharusnya juga memberikan bimbingan lebih dulu secara efektif kepada pegawai atau bawahan Anda, agar mereka ini bisa menggantikan tugas yang Anda delegasikan itu. Jika hal ini tidak Anda lakukan, maka itu bisa menyebabkan kegagalan pendelegasian tugas. Akibatnya timbullah sejumlah alasan umum, mengapa Anda tidak mendelegasikan tugas.


Di bawah ini sejumlah alasan paling umum mengapa tidak mendelegasikan tugas, dari pimpinan, manajer, bahkan owner perusahaan, sebagai berikut:



  1. Pendapat keliru, bahwa "Hanya saya yang dapat melakukannya lebih baik".

  2. Menuntut, bahwa setiap orang "harus mengetahui semua rincian".

  3. Mengutamakan beroperasi / bekerja sendirian.

  4. Ketidakpastian tujuan.

  5. Khawatir tidak akan disenangi.

  6. Tidak adanya pengalaman dalam pekerjaan atau mendelegasikan.

  7. Tidak mempercayai pegawai atau bawahan.

  8. Menolak untuk mengakui kesalahan.

  9. Ingin selalu sempurna, sehingga bisa mengarah ke pengendalian yang berlebihan.

  10. Tidak adanya ketrampilan organisasi dalam membuat beban kerja menjadi seimbang.

  11. Tidak meyakini tugas dan tidak mampu menjelaskannya.

  12. Cenderung memang tidak mau mengembangkan pegawai atau bawahan.

  13. Gagal memantapkan kendali secara efektif, dan sulit bertindak lebih lanjut.

  14. Kegagalan mendelegasikan wewenang sesuai dengan tanggung jawab individu.



Nah, di sinilah perlunya peran bimbingan kepada pegawai atau bawahan sangat penting, sebelum Anda mendelegasikan tugas kepada mereka. Hubungan bimbingan sebaiknya bukan dengan "gaya komandan militer", tetapi lebih bersifat gaya manajerial konsultatif.


Dengan gaya manajerial konsultatif ini, maka Anda akan melihat pegawai atau bawahan Anda menjadi sangat termotivasi berhasrat untuk meningkatkan ketrampilannya, dan Anda juga akan memperoleh manfaat dari beban kerja yang sangat berkurang karena sudah diambil alih oleh pegawai atau bawahan Anda. Dengan demikian, Anda akan memperoleh keleluasaan waktu lebih banyak lagi, guna memikirkan dan merencanakan program-program bisnis Anda selanjutnya.


Ingatlah ini, salah satu teknik paling produktif untuk mengembangkan orang, agar orang itu bisa semakin berkembang kemampuannya, sehingga dapat meringankan beban kerja, adalah dengan MEMBIMBING. Buanglah sejumlah alasan umum seperti di atas. Oleh sebab itu, bimbinglah pegawai atau bawahan Anda secara efektif, dan delegasikan tugas kepada mereka, agar Anda bisa semakin mengembangkan dan melejitkan bisnis-bisnis Anda.



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Wednesday, February 27, 2008

Seni MENDELEGASIKAN TUGAS...


Dear All,


Anda pasti sering mendengar istilah ini: PENDELEGASIAN. Pendelegasian ini sangat penting di semua tingkatan organisasi, baik bisnis maupun sosial; dan sebaiknya dipelajari oleh siapapun, yang ingin menjadi PEMIMPIN YANG BERHASIL. Pendelegasian ini merupakan sarana manajemen terbaik, yang tersedia bagi eksekutif. Tetapi, kita bahkan sering mendengar berita tentang eksekutif perusahaan yang tidak dapat mendelegasikan tugas.


Jika TIDAK ADA PENDELEGASIAN dalam suatu organisasi atau perusahaan, sehingga organisasi ini sepenuhnya berpusat pada ENERGI SATU ORANG, maka akibatnya adalah, organisasi ini akan menjadi KAKU, BERAT, dan LAMBAN BERAKSI. Dan, tidak ada unsur aktif progresif dalam strategi manajemennya yang memprediksi masa depannya. Pada gilirannya, organisasi atau perusahaan ini menjadi terhambat, tertatih-tatih berjalan, dan akhirnya menyerah pada penurunan ekonomi secara tragis!


Mengapa kita harus mendelegasikan tugas? Manfaat pendelegasian ada dua, yaitu membantu pimpinan atau manajer untuk menjadi efisien dan efektif, serta sangat penting bagi pengembangan potensi pegawai bawahannya. Sehingga kekuatan serta efisiensi perusahaan secara keseluruhan akan meningkat!


Pendelegasian yang berhasil, akan mengurangi tuntutan bawahan atas waktu Anda, dan memaksa mereka untuk lebih banyak membawa solusi kepada Anda. Sehingga Anda memperoleh banyak waktu dan kesempatan untuk berpikir, merenungkan, dan membuat rencana.


Seni mendelegasikan menggambarkan kepercayaan bawahan Anda, bahwa mereka dapat menyelesaikan pekerjaannya. Pendelegasian ini juga memberikan manfaat bagi bawahan Anda. Jika mereka belajar bahwa Anda percaya kepada mereka, bahwa Anda memberikan peluang untuk tumbuh dan diakui; maka mereka akan bangkit untuk memenuhi pengharapan Anda.


Demikian juga, kegigihan Anda memotivasi agar mereka menghadapi setiap tantangan, belajar untuk mendefinisikan masalah dengan tepat, mencari akar dari persoalan, mencari pemecahan terbaik, dan menyajikannya kepada Anda lengkap dengan rencana tindakan mereka...ini merupakan LATIHAN MANAJERIAL TERBAIK bagi mereka. Tindakan pendelegasian dapat memperluas ketrampilan dan pengalaman bawahan Anda! Anda dapat membuat mereka menjadi lebih bernilai bagi dirinya sendiri dan organisasi atau perusahaan.


Sebenarnya tindakan mendelegasikan tugas itu cukup sederhana. Yang penting Anda ketahui, ada 4 (empat) langkah dasar dalam proses pendelegasian, sebagai berikut:



  • Memilih bawahan. Siapa yang memiliki, atau dapat memiliki semua data yang perlu untuk mengerjakan pekerjaan? Apakah dia memiliki kemampuan untuk menangani masalahnya? Apakah Anda yakin dapat berharap, bahwa orang yang Anda beri tugas itu bisa berhasil?

  • Saling menyetujui hasil akhirnya. Anda tidak akan memboroskan waktu dalam pembicaraan hal ini. Harus ada pengertian penuh dari semua pihak mengenai sasaran yang diinginkan, dan penjelasan bagaimana sasaran itu akan diukur. Tetapi rincian mengenai cara bagaimana tugas itu akan diselsesaikan, sebaiknya diserahkan kepada bawahan, selama masih berada dalam batasan pedoman dan kebijakan perusahaan.

  • Memberikan wewenang dan sarana untuk menyelesaikan tugas. Tantangannya terletak pada kepastian, bahwa individu cukup wewenang untuk menyelesaikan tugas secara proporsional. Tetapkan batas bidang, dimana individu bebas untuk bertindak sendiri, san sediakan cukup dana, sumberdaya manusia, serta waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Tetapkan koordinasi yang Anda perkirakan perlu, dan pastikan bahwa semua yang berkepentingan diberitahu dengan jelas mengenai hal ini.

  • Memantau tugas penting. Anda harus lebih banyak memeriksa tugas yang Anda berikan, daripada memeriksa orangnya! Anda bebas berkeliling untuk memantau bawahan Anda, tetapi berkonsentrasilah pada usaha untuk menemukan kekuatan dan keberhasilan. Tidak mudah mengomel atas terjadinya kesalahan dan kelemahan kecil! Anda sedang dalam proses untuk membangun kepercayaan dan saling percaya, dan hal ini memerlukan pemusatan perhatian pada segi positif dari sumberdaya manusia Anda.



Melalui Seni MENDELEGASIKAN TUGAS ini, Anda dapat menyediakan IKLIM yang menumbuhkan RASA SALING PERCAYA dan pertumbuhan yang MEMUPUK MOTIVASI setiap pegawai Anda.


Apakah Anda dapat membayangkan EFISIENSI dan PRODUKTIVITAS setiap divisi di perusahaan Anda, dimana setiap orang di dalamnya mampu menangani masalah - seakan-akan itu masalahnya sendiri, dan berusaha untuk memenuhi standar lebih tinggi, serta merasa dirinya seorang pemenang?



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Friday, February 22, 2008

Jadikan WAKTU Sebagai SAHABAT ANDA...


Dear All,


WAKTU itu bersifat siklus, dimana kejadian bermula, berubah, dan berhenti. Ketidakmampuan untuk memulai suatu kejadian, itu disebut KEENGGANAN. Ketidakmampuan untuk mengubah kejadian, dinamakan KETIDAKLUWESAN. Ketidakmampuan untuk menghentikan kejadian pada waktunya adalah MEMAKSA.


Merencanakan waktu adalah salah satu unsur yang banyak dibicarakan, tetapi juga hal yang paling terabaikan dari pengawasan kita. "Saya tidak mempunyai waktu..." "Saya mau, tetapi saya tidak mempunyai cukup waktu..." Seberapa sering Anda mendengar perkataan ini - atau seberapa sering Anda sendiri sudah mengatakannya?


Pepatah mengatakan, "Setiap sisa waktu dari orang bijak, itu patut dihemat." Terkadang Anda merasa mengerjakan terlalu banyak, dan mulai bertanya, bagaimana Anda dapat mengendalikan dan menyelesaikan semuanya. Seringkali hasilnya adalah KETEGANGAN, TEKANAN, dan FRUSTASI, yang membuat Anda menjadi KURANG EFISIEN.


Keberhasilan penggunaan waktu sangat mensyaratkan adanya pengelolaan diri, perencanaan pekerjaan, menetapkan prioritas, menangani gangguan, serta menjadwalkan orang dan kegiatan.


Waktu adalah satu-satunya komoditas yang sudah terukur bagi Anda. Jika sudah terpakai, Anda tidak akan mendapatkan tambahan lagi. Anda tidak akan mendapatkan kembali semua jam, dan hari yang sudah Anda hamburkan. Tetapi, Anda masih dapat mengambil langkah positif untuk mengelola apa yang masih tersisa hari ini, minggu ini, bulan ini atau semester ini.


Ingatlah ini, Anda dapat menghemat waktu Anda, asalkan saja Anda ingat untuk hanya menangani hal yang benar-benar menjadi wewenang Anda, atau Anda sendiri saja yang memiliki pengetahuannya...dan, itupun semestinya cukup Anda lakukan hanya sekali saja. Ini semua adalah perubahan sikap yang perlu Anda buat, agar dapat menempatkan nilai lebih tinggi dan realistis pada WAKTU ANDA sendiri.


Di bawah ini ada 3 (tiga) "JANGAN MELAKUKAN" yang penting Anda ketahui, sebagai berikut:



  1. Jangan... jika Anda dapat mendelegasikannya. Telusuri setiap kemungkinan untuk mendelegasikan pekerjaan, apakah itu perjalanan, menghadiri rapat, menulis laporan. Selidikilah, mungkin saja ada pegawai atau bawahan Anda yang lebih mampu daripada Anda untuk melakukan tugas ini.

  2. Jangan... jika Anda dapat mengabaikannya. Sebuah kunci penting dan sangat berarti untuk mengurangi tuntutan atas waktu Anda, mungkin dari bisikan indera keenam atau intuisi Anda yang mendorong Anda untuk mengabaikan suatu permintaan atau tuntutan kerja. Jika Anda merasakan dorongan kuat, bahwa itu tidak penting, maka kemungkinan besar memang begitu keadaannya...sehingga Anda boleh saja mengabaikannya.

  3. Jangan abaikan... jika akan menyulitkan kedudukan Anda. Memisahkan dan memilah permintaan yang mempunyai arti penting dari arti tidak penting, merupakan ketrampilan yang semakin dipertajam oleh pengalaman. Anda harus peka pada kenyataan, bahwa kredibilitas Anda akan jatuh atau diperburuk, jika Anda berulangkali salah menilai keperluan untuk mengambil tindakan penting. Jika Anda owner, pimpinan atau manajer perusahaan, maka kesalahan-kesalahan dalam memisahkan hal penting dan tidak penting ini sungguh sangat berpengaruh pada kredibilitas perusahaan Anda, khususnya di mata para relasi atau partner bisnis Anda...bahkan juga di mata para pegawai atau bawahan Anda.



Menggunakan waktu dengan efektif merupakan salah satu ketrampilan yang harus dimiliki oleh Anda, sebagai seorang business owner, pimpinan, atau manajer perusahaan. Jika Anda mengambil sikap menghemat waktu bermutu tinggi Anda, maka Anda akan menemukan dan melihat bahwa kualitas maupun kuantitas pekerjaan atau bisnis Anda akan mengalami peningkatan...bisnis Anda akan semakin meningkat!



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Monday, February 18, 2008

Prinsip ASAL JALAN Saja...?


Dear All,


Anda dan saya sudah tahu, bahwa WAKTU adalah SUMBERDAYA yang UNIK. Setiap orang memilikinya dalam jumlah yang sama. Segala sesuatu pasti "memakan" waktu, dan ia tidak dapat diproduksi ataupun dibeli! Solusi nyata satu-satunya mengenai masalah waktu ini adalah dengan menggunakan waktu secara lebih baik. Setidaknya kita harus tahu kemana waktu itu kita manfaatkan, dan kemana waktu tersebut seharusnya digunakan.


Belajar mengelola waktu sesungguhnya dapat dipelajari oleh setiap orang, dan selanjutnya dapat menjadikannya sebuah kebiasaan. Yaa, KEBIASAAN MENGELOLA WAKTU.


Mengelola waktu tentunya dapat dipelajari dan dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara awal, yang biasanya dipakai oleh sebagian dari kita adalah dengan mencoba, dan... membuat kesalahan, yang sering kita dengar dengan istilah TRY and ERROR. Cukup banyak pebisnis atau kalangan eksekutif perusahaan telah belajar dengan cara ini, dan mereka berhasil mengelola waktunya secara lebih baik. Tetapi, cara belajar lainnya, yang lebih disarankan dan diutamakan adalah lewat pendekatan METODIS dan SISTEMATIS ke persoalannya.


Sangat banyak artikel telah ditulis dengan subyek pengelolaan waktu ini, dan banyak artikel diantaranya memberikan saran yang sama tentang bagaimana memanfaatkan sumberdaya yang berharga ini. Dan, kalau dicermati, cukup banyak artikel mengenai waktu ini yang memberikan "saran menipu", seperti menghemat waktu dengan mendikte di dalam mobil untuk menghemat waktu satu jam, atau membawa pekerjaan kantor untuk dikerjakan di rumah pada malam hari untuk menghemat waktu sekian jam di hari besoknya.


Kembali ke saran mengelola waktu lebih diutamakan pendekatannya dengan cara metodis dan sistematis, ini disebabkan pemikiran, bahwa pengelolaan waktu itu sendiri, merupakan suatu proses yang terdiri dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Sehingga, untuk bisa mengelola waktu secara lebih baik, maka diperlukan perencanaan dan pengorganisasian, untuk pemanfaatannya dengan efisien, dan juga mengendalikan penggunaannya secara efektif.


Di bawah ini, saya cuplikkan tulisan Prof. John W. Lee dari The Florida State University, yang memberikan ulasan tentang pentingnya memiliki prinsip-prinsip pengelolaan waktu. Karena belajar mengelola waktu akan lebih mudah terjadi pada individu yang sudah pernah diajarkan tentang prinsip-prinsip mengelola waktu, dan diperkuat lagi lewat pengembangan prinsip yang dapat diterapkan sesuai dengan situasi.


Nah, Prof. John W. Lee mencoba mengembangkan SEPULUH PRINSIP PENGELOLAAN WAKTU yang diambilnya berdasarkan peninjauan luas atas literatur tentang pengelolaan waktu yang sudah terbit. Menurut dia, kesepuluh prinsip ini sebaiknya dipandang sebagai "pernyataan sementara", yang masih dapat diuji, dikembangkan, dan diperhalus lagi.



SEPULUH PRINSIP PENGELOLAAN WAKTU:



  1. Prinsip Analisis Waktu. Analisis waktu adalah pra-syarat bagi pengelolaan waktu. Pembuatan catatan waktu harian dari kegiatan yang mencatat jarak waktu 15 sampai 30 menit, selama waktu tidak kurang dari dua minggu, adalah esensial sebagai dasar dari analisis.

  2. Prinsip Perencanaan Harian. Rencana harian yang dirumuskan setelah jam kerja hari sebelumnya, atau di pagi hari sekali sebelum jam kerja dimulai; dan disesuaikan secara obyektif dengan kejadian yang hampir selesai; ini esensial untuk penggunaan efektif dari waktu pribadi.

  3. Prinsip Menjadwalkan Menurut Prioritas. Waktu yang tersedia dalam hari kerja harus dijadwalkan untuk menyelesaikan item kerja yang mempunyai prioritas tertinggi.

  4. Prinsip Keluwesan. Keluwesan atau fleksibilitas harus menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan rencana mengenai pemanfaatan waktu pribadi. Atau jika dikatakan dengan sederhana: janganlah menjadwalkan waktu lebih atau kurang!

  5. Prinsip Pendelegasian. Pendelegasian dari semua item kerja konsisten dengan pembatasan pekerjaan manajer, penting untuk menyediakan waktu yang lebih diperlukan bagi pekerjaan manajerial.

  6. Prinsip Segmentasi Aktif. Item pekerjaan yang serupa sifatnya, yang memerlukan sumber dan keadaan lingkungan serupa untuk penyelesaiannya, harus dikelompokkan dalam pembagian hari kerja.

  7. Prinsip Pengendalian Gangguan. Pengendalian dan / atau pengaturan kegiatan lain, yang mencukupi untuk meminimalkan banyak dan lamanya gangguan, sangat penting bagi pengelolaan waktu.

  8. Prinsip Meminimalkan Pekerjaan Rutin. Item pekerjaan yang bersifat rutin dan tidak mengandung banyak nilai secara obyektif pada umumnya, harus diminimalkan.

  9. Prinsip Penerapan Rencana dan Tindak-Lanjut. Penerapan rencana harian dan tindak-lanjut harian, sangat penting bagi pengelolaan waktu.

  10. Prinsip Analisis Berulang. Analisis penggunaan waktu harus diulang, paling tidak sekali setiap enam bulan, untuk mencegah kembali ke kebiasaan pengelolaan waktu yang buruk.



Kesepuluh prinsip waktu tersebut di atas, telah dirumuskan oleh Prof. John W. Lee dari The Florida State University, yang bisa kita coba juga buat prinsip mengelola waktu dan pengembangan bisnis kita. Bahkan mungkin saja, kita dapat merumuskan prinsip tambahan lagi, yang semakin menyempurnakan kesepuluh prinsip tersebut.


Jika kita sebagai Entrepreneur atau Pimpinan atau Manajer Perusahaan, bisa menerapkan kesepuluh prinsip itu, dan bahkan dapat menambahkan prinsip lainnya dari pengalaman kita, maka kita akan terhindar dari PRINSIP ASAL JALAN saja... sangat sedikit rencana, tidak terorganisasi, tidak mau belajar, dan tentunya praktis tidak ada pengendalian! Saya berani "bertaruh", jika ini yang Anda lakukan... PRINSIP ASAL JALAN... dalam bisnis atau memimpin perusahaan, maka itu pasti dengan cepat akan menghancurkan bisnis dan perusahaan Anda.


To be continue......



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Friday, February 15, 2008

Manajemen WAKTU = Manajemen DIRI Sendiri?


Dear All,



Sepengetahuan saya, sangat banyak berbagai seminar tentang manajemen waktu, juga banyak buku, brosur, film dokumenter, dan artikel mengenai pengelolaan waktu seperti di Blog Saya ini, yang pada prinsipnya semua itu memberikan pengetahuan kepada kita semua tentang bagaimana bekerja dengan lebih cerdik!... bukan dengan bekerja lebih keras!


Nah, yang jadi pertanyaan sekarang adalah, apakah Anda sudah benar-benar menerapkan semua informasi tentang pengelolaan WAKTU ini di dalam kehidupan Anda sendiri? Anda sudah membaca berbagai macam buku dan artikel manajemen waktu, menghadiri berbagai seminar tentang bagaimana mengelola waktu dengan baik - apakah semuanya itu sudah Anda terapkan di dalam kehidupan Anda sehari-hari?


Berbagai survey mengenai hal-hal yang dianggap sebagai "pemboros waktu", maka diketahui ada 15 macam hal utama pemboros waktu, yaitu:


  1. Ganguan telepon.

  2. Tamu datang tanpa perjanjian.

  3. Rapat (terjadwal ataupun tidak terjadwal)

  4. Keadaan genting atau darurat.

  5. Tidak adanya tujuan, prioritas, dan rencana.

  6. Keraguan dan penundaan.

  7. Mencoba terlalu banyak sekaligus.

  8. Meja yang semrawut, dan disorganisasi pribadi.

  9. Tidak adanya disiplin diri.

  10. Pendelegasian yang tidak efektif.

  11. Tidak menyelesaikan tugas tepat waktu.

  12. Tidak ada atau tidak jelasnya komunikasi atau instruksi.

  13. Informasi tidak cukup, tidak tepat atau terlambat.

  14. Tidak mampu berkata "Tidak".

  15. Tanggung jawab dan wewenang yang membingungkan.



Kelimabelas daftar pemboros waktu tersebut tadi bisa sebagai acuan Anda, untuk introspeksi diri dengan jujur, apakah salah satunya atau beberapa dari daftar itu atau bahkan seluruhnya memang menjadi pemboros waktu Anda selama ini. Atau mungkin Anda ingin menambahkan lagi daftar berikutnya? Hehehe...


Dalam kehidupan ini , seringkali ada perbedaan besar antara bagaimana kita berpikir bahwa waktu telah kita habiskan dengan kenyataan aslinya. Sebagian besar dari kita, jika ada kendala manajemen waktu, maka selalu saja ada alasan untuk menyalahkan orang lain atau faktor di luar diri sendiri.


Ini karena kebanyakan orang tidak tahu, bagaimana sebenarnya mereka menggunakan dan menghabiskan waktu mereka! Barangkali hal ini juga merupakan petunjuk dari kecenderungan alamiah manusia untuk mencari dulu sumber masalah di luar diri kita sendiri! Kesimpulan ini sekaligus juga memberikan arti, bahwa MENGELOLA WAKTU itu sesungguhnya lebih kepada bagaimana MENGELOLA DIRI SENDIRI.


Di bawah ini ada semacam TEST, berisi sepuluh pernyataan yang mencerminkan prinsip mengelola waktu dengan baik dan diterima secara umum. Jawablah setiap pernyataan ini, dengan melingkari salah satu pilihannya, sebagai hal yang paling mencerminkan diri Anda. JUJURLAH pada saat menjawabnya, karena tidak ada orang lain yang tahu kecuali diri Anda sendiri. (dari "Working Smart" karangan Prof. Michael LeBoeuf - University of New Orleans)


1. Setiap hari saya menyisihkan sedikit waktu saya untuk merencanakan, berpikir tentang pekerjaan saya.

...... 0. Hampir tidak pernah 1. Kadang-kadang 2. Sering 3. Hampir selalu


2. Saya menetapkan sasaran spesifik dan tertulis serta batas waktunya.


...... 0. Hampir tidak pernah 1. Kadang-kadang 2. Sering 3. Hampir selalu


3. Saya membuat "daftar harian" yang harus dikerjakan, mengatur masalah dalam urutan kepentingannya, dan berusaha melakukan yang terpenting secepat mungkin.


...... 0. Hampir tidak pernah 1. Kadang-kadang 2. Sering 3. Hampir selalu


4. Saya mengetahui peraturan 80 - 20 dan saya gunakan dalam pekerjaan saya. (Hukum Pareto ini menyatakan bahwa 80% dari keefektifan Anda, biasanya berasal dari hanya mencapai 20% dari sasaran Anda).


...... 0. Hampir tidak pernah 1. Kadang-kadang 2. Sering 3. Hampir selalu


5. Saya memakai rencana yang tidak ketat, untuk menghadapi krisis dan hal tidak terduga.


...... 0. Hampir tidak pernah 1. Kadang-kadang 2. Sering 3. Hampir selalu


6. Saya mendelegasikan apa saja yang dapat saya delegasikan kepada orang lain.


...... 0. Hampir tidak pernah 1. Kadang-kadang 2. Sering 3. Hampir selalu


7. Saya mencoba menangani setiap carik kertas hanya sekali.


...... 0. Hampir tidak pernah 1. Kadang-kadang 2. Sering 3. Hampir selalu


8. Saya makan siang sekedarnya saja, supaya tidak mengantuk setelah makan.


...... 0. Hampir tidak pernah 1. Kadang-kadang 2. Sering 3. Hampir selalu


9. Saya berusaha dengan aktif untuk mencegah gangguan (tamu, rapat, telepon) yang biasa selalu mengacaukan hari kerja saya.


...... 0. Hampir tidak pernah 1. Kadang-kadang 2. Sering 3. Hampir selalu


10.Saya mampu berkata "Tidak" kepada orang lain, atas permintaan "waktu saya" yang sekiranya bisa menghambat saya untuk menyelesaikan tugas.


...... 0. Hampir tidak pernah 1. Kadang-kadang 2. Sering 3. Hampir selalu



Perolehan Nilai Anda dengan angka pilihan sebagai berikut:


- Nilai 3 untuk setiap "Hampir selalu"


- Nilai 2 untuk setiap "Sering"


- Nilai 1 untuk setiap "Kadang-kadang"


- Nilai 0 untuk setiap " Hampir tidak pernah"



Jumlahkan! Jika perolehan Nilai Anda:


0 - 15 ...... Berpikirlah untuk mulai mengelola waktu Anda.


16 - 20 .... Anda sudah bertindak baik, tetapi masih perlu ditingkatkan.


21 - 25 .... Sangat baik.


26 - 27 .... Unggul Luar Biasa Prima.


28 - 30 .... Anda bohong!!!



Ingatlah, MENGELOLA DIRI SENDIRI semestinya selalu diusahakan di setiap saat dengan penuh komitmen dan disiplin, sehingga Anda tidak menemui banyak kesulitan pada saat ingin mengelola waktu Anda dengan baik. Inilah sebenarnya INTI dari MANAJEMEN WAKTU.


To be continue......


Salam Luar Biasa Prima!


Wuryanano

Thursday, February 14, 2008

INVESTASIKAN WAKTU Berharga Anda...


Dear All,


Tulisan ini masih membahas mengenai WAKTU. Dan memang akan saya tuliskan secara berseri, sehingga Anda yang membacanya bisa mencoba memahaminya secara berkala, setahap demi setahap. Hal ini menurut harapan saya akan jauh lebih baik dan ringan, serta lebih mudah untuk diterima, dan dicerna oleh pikiran kita.


Ok, sekarang cobalah kita bertanya kepada diri kita masing-masing. Apakah kita sudah menghamburkan waktu? Ada kemungkinan kita menghabiskan waktu untuk memburu hal yang keliru... Kita melakukan pekerjaan orang lain sehingga kita kepayahan, namun tetap berusaha tegar, yang akhirnya membuat tegang syaraf diri sendiri, keluarga, dan kesehatan kita!


Tidak sama dengan energi, maka waktu tidak akan pernah bisa kembali ataupun diciptakan kembali. Jika waktu sudah berlalu, maka ia akan tetap hilang! Oleh sebab itulah, waktu ini sudah merupakan komoditi paling berharga di dunia ini, dan ia sangat bersifat "keras dan tegas" bahkan cenderung "kejam" yang digunakan di dalam dunia bisnis khususnya...dan kehidupan pada umumnya.


Akan tetapi, sungguh sangat aneh bisa kita lihat, bahwa yang bernama WAKTU ini oleh karena sesuatu sebab, ia seringkali diperlakukan seperti "sampah tak berguna" saja! Kebanyakan orang seringkali sangat meremehkan "sang waktu" ini. Sebagian dari kita bahkan tidak memikirkan bagaimana waktu yang ada ini bisa dikelola dengan baik dan optimal.


WAKTU semestinya HARUS DIINVESTASIKAN...bukan DIBUANG-BUANG.


Dan, sebagaimana halnya faktor-faktor penting lainnya dalam bisnis, maka investasi waktu dapat dibuat lebih efisien dan efektif setiap harinya, dengan hal-hal kecil...SEBAB waktu adalah investasi dari menit - ke - menit, jam - ke - jam, dan hari - ke - hari.


Nah, cobalah Anda mulai bertanya kepada diri Anda sendiri, tentang hari KEMARIN Anda:


  • Adakah beberapa masalah yang sudah Anda tangani? Apakah itu memang benar masalah Anda, dan pada tingkatan bisnis Anda - ataukah itu seharusnya bisa ditangani oleh orang lain?


  • Jika Anda mengambil masalah itu, apakah sudah Anda selesaikan dengan tuntas? Apakah Anda sudah menyelidiki akar permasalahannya, dan sudah benar-benar tahu penyebabnya? Ataukah Anda hanya menyelesaikan apa yang terlihat di permukaan saja?


  • Cobalah "cek" kertas-kertas yang perlu tanda tangan Anda, seberapa banyak? Sudahkah Anda bertanya kepada diri sendiri, haruskah Anda yang melakukan tanda tangan - ataukah lebih baik orang lain yang menandatangani, sehingga itu bisa menghemat waktu berharga Anda untuk melakukan hal yang lebih berarti lagi?


  • Hitunglah, berapa banyak "pekerjaan sepele" yang Anda kerjakan setiap hari - yang sebenarnya bisa dilakukan pegawai bawahan Anda?


  • Apakah Anda lebih banyak BEREAKSI daripada BERAKSI? Anda Reaktif ataukah Proaktif?


Cobalah Anda berusaha menjawab pertanyaan tersebut demi kebaikan diri Anda sendiri, dengan menggunakan pemikiran, imajinasi, ketrampilan dan fakta-fakta yang Anda miliki; sehingga pada akhirnya Anda akan menjadi orang yang efisien dan efektif.


Hentikanlah pemborosan waktu. Mulailah mengelola dan menginvestasikan waktu Anda sebaik-baiknya. Kalau Anda lakukan, mungkin ini akan menjadi INVESTASI TERBAIK yang pernah Anda lakukan untuk diri sendiri, keluarga, dan bisnis perusahaan Anda.


To be continue......



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Wednesday, February 13, 2008

Bagaimana Anda MEMPERSEPSIKAN WAKTU?


Dear All,


Sekarang coba saya ajak Anda untuk menyimak, bagaimana sih cara kita dalam mempersepsikan waktu? Saya pernah baca sepotong omongan Benjamin Franklin tentang waktu. Dia bilang bahwa waktu itu merupakan bahan yang membentuk kehidupan. Ini memang bisa dibenarkan adanya.


Di dalam kehidupan kita ini, secara sadar atau tidak...pastilah kita selalu memperhatikan waktu. Tidak peduli, apakah Anda bekerja mulai pagi dini hari, sampai berakhir sore hari, ataukah Anda baru berangkat kerja dari pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore baru pulang, atau bahkan sampai tengah malam baru sampai rumah. Tidak peduli juga, apakah Anda punya jadwal padat, janji dengan klien, ataukah jadwal Anda sedang kosong.


Dan tidak peduli, apakah Anda pegawai, manajer, direktur atau bahkan owner perusahaan... pastilah Anda sangat terbiasa untuk melirik berkali-kali ke "jam tangan" Anda, atau ke "jam dinding" atau bahkan juga bertanya kepada orang lain di dekat Anda, "sekarang jam berapa ya?" Nah, apapun yang Anda kerjakan, maka Anda akan bereaksi dengan "cara khas", dan mungkin berbeda dengan orang di sekitar Anda. Inilah "persepsi tentang waktu", yang setiap orang bisa saja berbeda.


Oleh karena itu, "irama waktu individual" Anda sangat mencerminkan bagaimana "bahan kehidupan" yang membentuk Anda, mungkin ini yang dimaksudkan oleh Benjamin Franklin. Perbedaan individual dalam mempersepsikan waktu, dapat memainkan peran kritis dalam KEMAMPUAN atau KETIDAKMAMPUAN Anda untuk berhubungan dengan orang lain.


Di dalam diri kita, ada perasaan naluriah tentang arti waktu itu bagi kita; tetapi ada kemungkinan kita tidak menyadari, bahwa orang lain mungkin merasakan waktu dengan cara lain lagi. Sebagai contoh: Apakah Anda selalu datang tepat waktu dalam suatu janji pertemuan? Ataukah Anda selalu datang terlambat secara kronis? Apakah Anda siap berhadapan dengan seseorang yang berbicara cepat, dan sulit sekali mendengarkan orang lain? Ataukah Anda mudah terusik dengan partner kerja yang selalu saja punya banyak alasan "ini dan itu"?


Nah, sesungguhnya hal-hal yang saya contohkan tadi itu merupakan bukti adanya keragaman persepsi waktu secara indiviual sifatnya. Perlu juga dipahami oleh Anda, bahwa hanya sedikit orang yang dapat menentukan waktu dengan memuaskan, baik bagi dirinya maupun orang lain. Keragaman "persepsi waktu individual" inilah, yang seringkali menyebabkan KONFRONTASI manusia yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Oleh karena itu, adalah sangat penting untuk dapat mengerti perasaan sendiri tentang waktu, dan juga perasaan waktu rekan Anda, maka dengan demikian Anda bisa menjadi sosok manusia yang lebih efektif!


Lebih dalam lagi menurut saya, bagaimana sebenarnya Anda mempersepsikan waktu Anda, maka itu bisa menunjukkan bagaimana Anda akan memperoleh peluang-peluang keberhasilan dalam kehidupan Anda. Cobalah Anda perhatikan dengan baik di lingkungan sekitar Anda, bahkan beberapa persepsi waktu juga bisa mengakibatkan gejala-gejala dari masalah kesehatan dan emosional seseorang.


Pentingnya KESADARAN PERSEPSI WAKTU dari Anda, pasangan hidup Anda, para pegawai Anda, rekan kerja Anda, maupun partner bisnis Anda itu merupakan hal yang harus diupayakan secara terus menerus... karena hal tersebut sangat penting untuk MENINGKATKAN EFISIENSI & EFEKTIVITAS, dan MENURUNKAN KETEGANGAN SYARAF.


Jika Anda sudah bisa MENGHUBUNGKAN konsep waktu Anda dengan konsep waktu dari mereka yang ada di sekeliling Anda; maka Anda akan lebih mudah untuk memadukan berbagai langkah untuk bisa "merangkul" semua pihak, agar dapat bekerjasama secara lebih baik dengan Anda. Dan Anda telah menjadi sosok manusia yang efektif secara optimal!


Selamat mencoba mempersepsikan waktu Anda secara lebih baik, efisien dan efektif; sehingga itu bisa bermanfaat bagi kehidupan Anda secara optimal.


To be continue......



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Tuesday, February 12, 2008

Demi WAKTU...Sebagai Sumber Berharga


Dear All,


Jumlah waktu yang kita punyai dalam sehari pastilah sama, yaitu 24 jam. Waktu merupakan barang unik yang diberikan secara bersamaan kepada siapapun tanpa memandang umur ataupun kedudukan. Waktu juga selalu berjalan dengan laju tertentu dan konstan, tetapi tampaknya sebagian besar dari kita merasa tidak mempunyai cukup waktu.


Oleh sebab itu, kita wajib berhemat dengan waktu yang diberikan kepada kita, karena kita tidak mungkin menciptakan waktu lebih banyak lagi. Waktu seringkali dianggap sebagai sesuatu yang sudah seharusnya ada. Sehingga sikap pengelolaan waktu dan praktiknya seringkali santai dan tidak ketat, atau sambil lalu saja. Jika kita menganggap "waktu adalah uang", maka seharusnya waktu diperlakukan sebagai sumber yang berharga. Sudah sepatutnya waktu mendapatkan pemantauan ketat, yang sama dengan barang milik kita lainnya.


Pada umumnya, mengelola waktu dipersepsikan sebagai sinonim dengan kerapian, organisasi, dan rutinitas sehari-hari yang sangat tersusun. Namun sesungguhnya pengelolaan waktu lebih kompleks daripada itu. Waktu merupakan suatu kerangka pikiran, dan juga merupakan sikap dari komitmen pribadi.


Hal ini memberikan arti penting, bahwa waktu merupakan penyusunan kembali secara sangat tegas dan sangat proporsional dari kebiasaan bekerja dan prioritas. Pengelolaan waktu memusatkan perhatian pada perhitungan waktu secara cermat. Jika waktu tidak dapat dikelola, maka apapun tidak dapat dikelola!


Meningkatnya pengelolaan waktu memang akan menambah produktivitas dan kinerja keseluruhan. Bagi perusahaan kita, maka peningkatan pengelolaan waktu tersebut juga dapat memperbaiki moral-mental pegawai, karena pegawai menjadi lebih efektif dan lebih puas dengan penggunaan waktu mereka.


Dalam era penuh persaingan ketat saat ini, jika kita selaku owner ataupun pimpinan perusahaan tidak dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, maka bisa dipastikan kita akan sangat ketinggalan jauh dari para pesaing bisnis kita, dan itu menunjukkan bahwa kita kurang unggul!


Bagi kita selaku owner ataupun pimpinan perusahaan, maka maksud dari mengelola waktu adalah untuk menciptakan lebih banyak waktu bebas. Waktu bebas ini perlu untuk menyusun konsep, merencanakan, dan memecahkan masalah secara kreatif. Ingat! Pengelolaan waktu tidak menyediakan pemecahan masalah manajemen. Tetapi dengan mengelola waktu, maka kita akan mempunyai waktu bebas lebih banyak, untuk menemukan pemecahan masalah-masalah apapun, merencanakan masa depan, dan mengkaji kemajuan-kemajuan kita secara menyeluruh.


To be continue......



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Monday, January 21, 2008

Tentang DISIPLIN Pegawai di Perusahaan Anda...


Dear All,





Sebagai owner perusahaan atau jika Anda masuk di posisi manajemen perusahaan, maka tidak bisa tidak, Anda harus bisa membuat suatu perumusan tentang kedisiplinan pegawai di perusahaan Anda. Satu hal utama masalah sumber daya manusia adalah DISIPLIN PEGAWAI. Bagaimanakah tingkat disiplin pegawai di perusahaan Anda? Kapan, mengapa, dan bagaimanakah disiplin itu harus ditegakkan? Disiplin pegawai ini merupakan tugas manajerial yang sulit dan paling kurang disukai.



Bidang disiplin, berdasarkan sifatnya, adalah dinamis, selalu ada perubahan menyesuaikan perkembangan perusahaan, dan tidak ada jawaban akhir. Kunci untuk mengetahui kapan harus menegakkan disiplin, terletak dalam penentuan jenis masalah prestasi kerja pegawai, yang dapat dimotivasi perbaikannya dengan disiplin.



Tindakan disiplin diambil bagi pelanggaran pegawai, yang sudah jelas memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memperbaikinya. Kriteria pelanggaran disiplin dapat ditunjukkan seperti berikut ini:


  • Pegawai sudah mengetahui, atau dapat diharapkan cukup mengetahui, hal apa yang dituntut dalam pekerjaan.


  • Pegawai mampu melaksanakan apa yang diharuskan.


  • Pegawai memilih untuk bekerja dalam suatu cara lain dari yang diharuskan.



Hal tersebut bisa untuk mendeteksi bidang "abu-abu" pekerjaan, apakah ini suatu keadaan dimana pegawai TIDAK DAPAT bekerja, atau TIDAK MAU bekerja? Jika ternyata pegawai TIDAK DAPAT bekerja, maka tindakan sanksi disiplin adalah tidak tepat. Para pegawai biasanya tidak dapat bekerja karena ketidakmampuan, masalah-masalah pribadi, atau disebabkan faktor-faktor lain yang berpengaruh negatif terhadap prestasi kerja.



Dalam keadaan kondisi seperti ini, diperlukan suatu pendekatan lain yang bukan sanksi disiplin yaitu, seperti penyuluhan, pelatihan, pengalihan tugas, atau penurunan pangkat adalah tindakan-tindakan tepat dan dapat didukung. Sebaliknya, jika pegawai TIDAK MAU bekerja, maka sepantasnya diperlukan tindakan sanksi disiplin.



Pada banyak kasus, hanya dengan menunjukkan pelanggaran peraturan kerja atau perilaku yang mempengaruhi prestasi kerja, sudah cukup untuk membuat pegawai memperbaiki keadaan kinerjanya. Dalam keadaan lain, perilaku yang tidak dapat diterima, mungkin akan terus berkembang menjadi suatu pola pelanggaran. Jika hal ini terjadi, maka penyuluhan secara formal dapat dilakukan sebagai berikut:



  • Panggil pegawai Anda secara pribadi.


  • Tunjukkan pelanggaran peraturan kerja atau perilaku salah yang sedang terjadi.


  • Dengarkan penjelasan pegawai Anda.


  • Jelaskan secara ringkas, tentang perilaku yang diperlukan dan mengapa.


  • Tentukan batas waktu untuk meninjau kembali prestasi kerja.



Penyuluhan seperti ini, dan dokumentasi yang berkaitan TIDAK BOLEH DIHUBUNGKAN dengan tindakan disiplin di masa datang. Tujuan langkah penyuluhan ini adalah untuk menciptakan suatu standar dasar prestasi kerja. Dan, dokumentasi penyuluhan ini dipakai sebagai suatu penggambaran khusus tentang prestasi kerja pegawai bersangkutan, yang diperlukan di tempat kerja; tidak boleh dianggap sebagai surat peringatan tertulis!



Tujuan sanksi-sanksi disiplin adalah untuk memperingatkan pegawai dengan jelas, tentang perilaku yang diharuskan, dan akibat-akibat pelanggaran yang terus berlanjut; serta sebagai KOREKSI dengan peringatan yang jelas tentang apa yang diperlukan, dan akibat-akibat ketidakpatuhan.



Masalah disiplin adalah masalah pegawai yang harus dipecahkan, dicarikan jalan keluarnya. Pihak owner dan manajemen perlu mengingat, bahwa mereka tidak dapat membuat seorang pegawai bekerja dengan efektif! Tetapi yang bisa membuat bekerja dengan efektif adalah pegawai itu sendiri! Pegawai harus memahami, bahwa sebagai hasil pelanggarannya, dia telah berada di suatu JALAN MENUJU PEMECATAN. Meskipun demikian, pegawai dapat mengubah jalan ini kapan saja, sesuai dengan pilihannya sendiri.



Disamping itu, jika kebijakan disiplin telah jelas diumumkan, maka setiap pegawai yang melanggar kebijakan pasti mengetahui bahwa dia telah mengundang resiko tindakan sanksi disiplin. Pegawai membuat pilihan-pilihan dan menanggung resikonya, yaitu untuk memecahkan masalah dan mencari jalan keluarnya atau mempertaruhkan pekerjaan masa depan. Fokus tindakan disiplin adalah pada perilaku yang diperlukan bagi prestasi kerja efektif, bukan pada pegawai secara pribadi!



Berikut ini ada beberapa petunjuk yang dapat mencegah pelanggaran-pelanggaran disiplin kerja, sebelum pelanggaran itu terjadi:



  • Perumusan peraturan kerja. Apakah peraturan kerja perusahaan Anda telah jelas? Apakah hubungan antara peraturan dan kegiatan kerja dapat terlihat efektif? Apakah perilaku pegawai benar-benar jelas? Apakah peraturan tersebut telah adil bagi setiap pegawai tanpa kecuali? Apakah peraturan kerja secara berkala ditinjau kembali sehubungan dengan kegiatan kerja yang berubah secara dinamis?


  • Penyebaran peraturan kerja. Para pegawai harus diberitahu tentang peraturan kerja ini secara lisan dan tulisan, dengan mengumumkannya di tempat tertentu. Peraturan yang diumumkan harus tetap dapat dicapai pada lokasi tertentu, dan dianggap sebagai undang-undang dasar di tempat kerja. Semua pegawai harus diberi pengarahan tentang peraturan kerja di perusahaan Anda.


  • Penegakan peraturan kerja. Tegakkan semua peraturan dengan segera, dan konsisten tanpa diskriminasi! Jika pegawai Anda terkena tindakan disiplin, tinjau kembali, dan akui kemajuannya secara tertulis. Pengakuan demikian merupakan suatu insentif terhadap perbaikan kinerja. Memang diakui, bahwa tidak semua peraturan kerja dapat diumumkan, dan juga tidak semua bentuk pelanggaran dapat diantisipasi. Meskipun demikian, peraturan kerja yang diumumkan harus menjelaskan, bahwa setiap pelanggaran, yang tentu saja otomatis mempengaruhi prestasi kerja pegawai bersangkutan atau pegawai lainnya; maka itu dapat menimbulkan tindakan disiplin sampai pemecatan!



Semoga tulisan saya di atas tersebut dapat memberikan tambahan wacana yang membuat Anda selaku owner atau pun manajemen perusahaan bisa menjadi lebih bijak dan tegas, dalam mengelola sumber daya manusia di perusahaan Anda. Semua demi kebaikan bersama, buat Anda, perusahaan Anda, maupun pegawai Anda.



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Thursday, January 17, 2008

Hubungan STRATEGI KOMPETITIF Dan PRAKTIK MANAJEMEN SDM


Dear All,


Tulisan ini masih berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, yang harus Anda ketahui sebagai bahan perencanaan Anda dalam merancang kemenangan perusahaan di kancah persaingan pasar bebas pada saat ini. Semoga bisa membantu.


Untuk dapat bersaing lebih efektif dalam pasar yang saat ini sangat menuntut, sebuah perusahaan harus membuat strategi yang jelas, yang ditopang oleh praktik-praktik sumber daya manusia secara terkoordinasi. Jika perusahaan ingin mendapatkan keuntungan di pasar, mereka umumnya menggunakan tiga strategi kompetitif: penurunan biaya, perbaikan kualitas, dan inovasi.


Dan, ketiga strategi tersebut akan menjadi paling efektif jika dikoordinasikan secara sistematis dengan praktik-praktik manajemen sumber daya manusia. Penting dipahami, bahwa strategi kompetitif yang berbeda, memerlukan ketrampilan dan perilaku yang berbeda pula dari pegawai.


Praktik-praktik sumber daya manusia ini meliputi: perencanaan personalia, penempatan staf, penilaian, kompensasi, pelatihan dan pengembangan, serta hubungan perburuhan. Dalam hal ini, perusahaan dapat memperbaiki lingkungan untuk keberhasilan dalam memilih praktik-praktik sumber daya manusia yang konsisten, dengan didukung oleh strategi kompetitif yang dipilih.


Untuk mendapatkan keuntungan yang kompetitif atas para pesaingnya, maka perusahaan harus membuat pilihan-pilihan strategi, yang mana setiap pilihan strategi itu mempunyai implikasi luas bagi praktik-praktik sumber daya manusia.


Para pegawai tentu memperlihatkan beragam sifat yang berhubungan dengan pekerjaan. Pada umumnya mereka ini tidak bersifat alami, tetapi mengikuti suatu rangkaian. Strategi yang dijalankan perusahaan harus menanamkan dan mengundang sifat-sifat para pegawai, yang paling mendukung strategi tersebut. Hal tersebut bisa saya coba jelaskan seperti berikut ini:



  1. Strategi penurunan biaya. Ini suatu upaya untuk berada dalam posisi atas, dengan menjadi industri penghasil yang berbiaya paling rendah. Produktivitas adalah sasaran utama, dengan pengendalian ketat, pembatasan biaya tambahan (overhead), serta penghematan di segala bidang. Perusahaan dengan strategi penurunan biaya ini, memerlukan pegawai dengan perilaku yang secara relatif berulang-ulang dan dapat diduga. Pegawai harus memusatkan perhatiannya pada hasil-hasil jangka pendek, dan mereka harus bekerja secara otonomi. Berkaitan dengan ini, maka pertama kali pegawai harus fokus pada kuantitas, baru kemudian fokus ke kualitas. Mereka ini tidak boleh berani ambil resiko, dan harus segan mencari tanggung jawab besar. Mereka juga harus tertarik pada stabilitas kerja, dan tidak tertarik pada perubahan. Oleh karena itu, kriteria jabatan dan jenjang karier harus terfokus secara sempit!

  2. Strategi perbaikan kualitas. Ini akan membantu perusahaan: 1) membentuk reputasi karena keandalan dan kualitas; 2) memperbaiki efisiensi kerjanya. Perusahaan harus mendapatkan komitmen dari para pegawai untuk terus menerus meningkatkan kualitas. Kualitas menjadi lebih penting dibandingkan dengan kuantitas. Untuk mencapai kualitas, para pegawai harus sangat menyadari proses, bagaimana perusahaan membuat produk atau jasa itu. Pegawai harus cukup tertarik untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar, dan fokus pada hasil jangka menengah, yaitu ketika kualitas mulai mendatangkan hasil!

  3. Strategi inovasi. Ini dirancang untuk membedakan produk atau jasa perusahaan dari produk atau jasa pesaingnya. Keharusan dari strategi ini adalah untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang unik! Kondisi yang menimbulkan kreativitas dan inovasi harus diciptakan, baik secara formal melalui kebijakan perusahaan maupun secara informal. Pegawai harus diberi lebih banyak keleluasaan untuk bekerja sendiri, melakukan eksperimen. Dalam hal ini, kegagalan harus diizinkan, dan sekali waktu dihargai. Pengendalian perusahaan dalam hal ini harus fleksibel. Oleh karena itu, perusahaan dengan strategi inovasi ini perlu pegawai yang sangat kreatif dan fleksibel terhadap perubahan serta hal-hal yang tidak dapat diduga. Pegawai juga harus cukup memperhatikan kualitas dan kuantitas produksi. Fokus harus sama antara proses menghasilkan produk atau jasa dan pencapaian hasil. Pegawai harus memiliki fokus jangka panjang, karena hasil inovasi seringkali tidak segera terlihat langsung.



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano