Selamat Datang di Blog WURYANANO

Silakan Anda membaca Artikel di Blog ini dengan rileks, tidak perlu terburu-buru. Banyak Artikel menarik dan bermanfaat buat peningkatan kualitas hidup Anda.

Silakan Anda menuliskan komentar atau pendapat di masing-masing Artikel yang telah Anda baca. Pendapat Anda akan semakin menambah perspektif bagi kita semua.

Terima kasih atas kunjungan Anda di Blog Saya ini. Terima kasih sudah mau berbagi lewat komentar atau pendapat Anda di sini.


NOTES:

Blogspot Saya ini SUDAH TIDAK AKTIF sejak 5 Desember 2012. Tulisan Saya tentang Berita Kampus SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College menerima Kunjungan dari Kementerian Pendidikan Malaysia adalah sebagai penutup untuk Blogspot ini. Untuk membaca TULISAN Saya, Anda dapat mengunjungi Blog Saya di PORTAL BISNIS INDONESIA.

Saturday, October 27, 2007

MEMAHAMI TANGGUNG JAWAB...


Anda tentunya seringkali mendengar istilah TANGGUNG JAWAB, bukan? Makna dari istilah "tanggung jawab" adalah "siap menerima kewajiban atau tugas". Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk "menghindari" tanggung jawab, daripada "menerima" tanggung jawab.


Banyak orang mengelak bertanggung jawab, karena memang lebih mudah menggeser tanggung jawabnya, daripada berdiri dengan berani dan menyatakan dengan tegas bahwa, "Ini tanggung jawab saya!" Banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung jawabnya ke pundak orang lain.


Oleh karena itulah muncul satu peribahasa, "lempar batu sembunyi tangan". Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari "kambing hitam" untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.


Sebagian orang, karena tidak bisa memahami arti dari sebuah tanggung jawab; seringkali dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri dengan kata-kata, "Itu bukan salahku!" Sudah terlalu banyak orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya untuk menghindari tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain, daripada mau menerima tanggung jawab, dan dengan gagah berani menghadapi tantangan apapun di depannya.


Banyak kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab; karena mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu.


Dan gilanya, "lepas tanggung jawab" itu sering didukung oleh lingkungan dekatnya, teman-temannya, anak buahnya, atasannya, anak kandungnya, bahkan didukung oleh istri atau suaminya. Anda bisa lihat, misalnya, korupsi, dan manipulasi. Sebagian besar orang-orang di lingkungan dekatnya pasti mendukungnya, karena mereka semua pasti ikut merasakan hasil-hasil dari korupsi atau manipulasi itu. Apakah dunia kita ini sudah dekat dengan kiamat?


Cobalah kita pahami, kalimat mulia berkaitan dengan tanggung jawab, di bawah ini:


"Setiap orang dari kamu adalah pemimpin, dan kamu bertanggung jawab atas kepemimpinan itu". (Al-Hadits, Shahih Bukhari - Muslim)

"Anda tidak bisa lari dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya pada hari ini". (Abraham Lincoln)



Semoga kita semua bisa memahami makna tanggung jawab yang sebenarnya di kehidupan ini.



Salam Luar Biasa Prima!

Saturday, October 20, 2007

SELALU HIDUP DALAM KEBAHAGIAAN...

"Allah tidak memberati seseorang melainkan sesuai dengan kekuatan yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan". (QS. Ath-Thalaq, 7)

Saya sungguh merasa sangat beruntung, dilahirkan di dunia ini dari keluarga yang sangat harmonis, penuh berkah, dan tiada hari tanpa kebahagiaan. Di setiap harinya, saya merasakan betapa di keluarga orang tua saya ini selalu ada semangat, keceriaan, kedamaian, dan saling pengertian diantara anggota keluarga. Saya anak nomer dua (2) dari lima (5) bersaudara. Orang tua saya bukan lah pengusaha. Bahkan di jalur keturunan dari kakek moyang saya tidak ada yang jadi pengusaha. Dan, orang tua saya juga bukan seorang Milyarder...namun yang pasti kedua orang tua saya merupakan sosok manusia yang sangat berbahagia. Beliau berdua mengajarkan kepada saya, bagaimana sebenarnya meraih kebahagiaan itu. Sungguh saya beruntung ditakdirkan oleh Allah SWT menjadi bagian dari keluarga orang tua saya, ayahanda H. Soebakir (almarhum) dan ibunda Hj. Moeslikah.


Dan, pada kesempatan ini saya ingin "sharing" dengan Anda, Pembaca Setia Blog Wuryanano ini. Saya tidak bermaksud untuk mengatakan kepada setiap orang bagaimana cara menjalani hidup ini. Saya hanya mempunyai niat untuk berbagi dengan setiap orang, mengenai pengalaman dan pengetahuan saya, yang saya tahu masih sangat terbatas ini. Saya telah menemukan kebahagiaan dalam kehidupan ini, dan saya ingin membaginya dengan Anda.


Sebagian besar kebahagiaan yang saya peroleh adalah dengan cara membantu orang lain, untuk menemukan kebahagiaan pula. Setiap hari saya selalu bersyukur kepada Allah, bukan hanya untuk materi duniawi yang memang selalu dicukupi oleh-Nya; tetapi rasa syukur ini karena saya memperoleh kebijaksanaan untuk mengenali, menerima, dan menggunakan kelimpahan materi yang ada dengan baik. Juga mau menggunakan kemampuan fisik, mental dan pikiran saya...untuk membantu orang lain secara baik dan ikhlas...penuh rasa cinta kasih. Pada dasarnya, saya merasakan kebahagiaan hidup ini, dengan menggunakan seluruh potensi saya yang ada...untuk membantu orang lain juga, bukan hanya untuk keluarga saya. Inilah kunci kebahagiaan yang telah diajarkan kepada saya oleh orang tua saya. Dan hal tersebut selalu saya terapkan sehari-hari di dalam kehidupan rumah tangga saya sendiri, bersama istri tercinta dan kedua putra saya yang luar biasa prima.


Saya yakin, Anda pasti memiliki dorongan manusiawi untuk memperoleh kebahagiaan, dan hal-hal yang lebih baik dalam hidup ini, itu suatu hal yang wajar bagi semua orang, merupakan hasrat paling hakiki yang terdapat di dalam diri setiap orang...hasrat untuk bahagia secara lahir maupun batin.


Saya juga ingin Anda menyadari bahwa di dalam setiap diri kita, pasti mengandung 2 (dua) unsur kekuatan, yaitu unsur kekuatan "negatif dan positif". "Kekuatan negatif" di dalam diri ini, akan selalu mengarahkan Anda untuk berpikir, bertindak, dan hidup dalam nuansa keraguan, keterpurukan, ketakutan, kemiskinan, penderitaan batin, dan bahkan kesehatan yang buruk. Kekuatan negatif ini selalu membuat Anda mengharapkan kegagalan, dan membuat kedengkian. Kekuatan negatif ini selalu mengarahkan diri Anda untuk memikirkan keadaan hidup yang menyedihkan, tidak ada rasa cinta-kasih tulus, yang sebenarnya ingin Anda tolak, tetapi tetap saja harus Anda terima.


"Kekuatan positif" bersifat yang baik-baik, dia menginginkan Anda selalu berpikir dengan penuh cinta-kasih, dinamis, kreatif, penuh semangat, pantang menyerah, punya visi jelas maju ke depan, dan membuat fisik Anda semakin sehat. Kekuatan positif ini akan memimpin Anda untuk menuju sasaran-sasaran hidup Anda, dan mencapai semua impian serta cita-cita Anda.



Salam Luar Biasa Prima!

Thursday, October 11, 2007

LOA: DO'A KITA...Pasti Dikabulkan, KEINGINAN KITA...Belum Pasti Dikabulkan!!


Dear All LOA-ers,



Diskusi tentang LOA memang sangat menarik. Buktinya sampai detik ini, bahkan semakin hangat...menuju panas... Tetapi, saya mengamati sisi positifnya saja, yaitu ini menjadi sarana melatih dan membuka wawasan berpikir kita. Bukankah ALLAH SWT lebih meninggikan DERAJAT ORANG BERTAQWA yang BERILMU, dibandingkan orang biasa-biasa saja? Benar nggak nih?


Nah, diskusi LOA ini saya menganggapnya sebagai proses meningkatkan KADAR KEILMUAN dan KETAQWAAN KITA kepada Sang Maha Pencipta seluruh Alam Jagad Raya dengan segenap isinya ini.


Saya sengaja mengambil Topik: DO'A KITA dan KEINGINAN KITA. Apa yang membedakan keduanya? Yaa, memang pada saat kita berdo'a, pastilah kita punya keinginan tertentu, yang mana hal itu kita mintakan kepada Tuhan agar Dia mau mengabulkan keinginan kita itu, bukankah begitu?


Pada kesempatan ini, saya ingin "sharing", berbagi wawasan pengetahuan dan pengalaman dengan Anda, mengenai kepastian Tuhan dalam menyikapi do'a manusia; apakah Tuhan mengabulkan setiap do'a yang dipanjatkan kepada-Nya? Mengapa ada orang yang merasa setiap do'anya selalu dikabulkan oleh Tuhan dan benar-benar menjadi kenyataan; sedangkan yang lainnya merasa bahwa Tuhan tidak adil, karena do'a-do'a yang dipanjatkan kepada-Nya belum atau tidak pernah berwujud menjadi kenyataan? Inilah point utama, yang sebagian besar dari kita belum memahaminya.


Menurut batas-batas pengetahuan dan pengalaman saya, maka saya sangat yakin, bahwa sesungguhnya Allah itu selalu mau mendengarkan dan mengabulkan setiap do'a yang kita panjatkan kepada-Nya. Dan, yang pasti adalah Tuhan Allah itu selalu mengabulkan do'a manusia, tetapi Dia mempunyai cara yang unik untuk mengabulkan do'a itu, yaitu melalui 3 (tiga) cara-Nya:



  1. Do'a yang dikabulkan-Nya, secara langsung sesuai dengan isinya:
    Ini adalah do'anya para Nabi dan Rasul Allah. Setiap Nabi dan Rasul itu diberikan "fasilitas khusus" oleh Allah dengan segera mengabulkan do'a yang dimintakan kepada-Nya, karena Allah menilai para Nabi dan Rasul itu benar-benar mempunyai pikiran dan hati nurani yang suci dibandingkan dengan manusia biasa seperti kita ini. Oleh sebab itu setiap do'a Nabi maupun Rasul Allah, pasti akan langsung dikabulkan-Nya persis sesuai dengan isi do'anya. Do’a seperti ini "bukan fasilitas buat kita", karena jika kita sebagai manusia biasa diberikan fasilitas khusus seperti ini...wah bisa sangat membahayakan seluruh umat manusia. Kita bisa "seenaknya saja" meminta sesuatu kepada Tuhan. Anda paham maksud saya, bukan?

  2. Do'a yang dikabulkan-Nya, tapi digantikan dengan yang lebih baik:
    Inilah fasilitas do'a bagi kita manusia biasa. Allah pernah berfirman, bahwa yang kelihatan baik buat kita, mungkin belum tentu baik menurut Allah. Allah jelas lebih tahu segala sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat bagi kita. Oleh sebab itu, do'a yang kita panjatkan kepada Allah, kadangkala digantikan oleh-Nya dengan yang lebih baik bagi kita yang berdo'a. Misalnya, mungkin saja Anda berdo'a meminta rejeki materi yang banyak, ternyata oleh Allah do'a Anda itu digantikan-Nya dengan cara menyelamatkan "nyawa" Anda dari sebuah kecelakaan maut, sehingga Anda tetap segar bugar dan sehat sampai sekarang ini. Do'a Anda tetap dikabulkan, tetapi itu digantikan oleh Allah dengan yang lebih baik untuk kehidupan Anda.

  3. Do'a yang dikabulkan-Nya, tapi masih digantungkan:
    Do'a yang seperti ini juga merupakan fasilitas bagi kita. Setiap permohonan kita kepada Allah lewat do'a ini pasti dikabulkan. Allah sudah memberikan hasil do'a kita. Dalam hal ini, hasil do'a kita tersebut tidak langsung diberikan ke kita, tetapi masih "digantungkan di atas" kita. Manusia yang berdo'a diberikan "tugas dan kewajiban" untuk meraih hasil do'anya yang masih tergantung tersebut. Dengan kalimat lain, jika Anda berdo'a memohon rezeki materi, maka Allah sudah mengabulkan do'a Anda, tetapi Dia meletakkan hasil do'a itu (rezeki materi) "di atas" Anda, sehingga Anda harus punya daya upaya sekuat tenaga untuk mengambilnya. Anda harus berjuang untuk benar-benar meraih hasil do'a yang telah ada di atas Anda itu. Itulah tugas dan kewajiban Anda. Kalau Anda sudah mau menunaikan tugas dan kewajiban Anda ini, maka barulah Anda bisa benar-benar menikmati hasil do'a Anda itu di dalam kehidupan Anda.


Nah, disinilah terlihat ADA KESENJANGAN PEMAHAMAN mengenai DO'A dan KEINGINAN KITA. Seringkali, kita ini tidak membedakan makna Do'a dan Keinginan kita itu. Bagi saya, memang saya yakin bahwa Tuhan PASTI SELALU MENGABULKAN DO'A setiap orang yang memohon kepada-NYA. Tetapi, KEINGINAN kita, yang kita manifestasikan dalam BENTUK DO'A kepada Tuhan... itu BELUM PASTI DIKABULKAN sesuai dengan keinginan kita tsb. Karena apa? Karena Tuhan mempunyai cara sendiri tentang bagaimana Dia "menyikapi" do'a-do'a dari para manusia ini. Yaitu, menurut keyakinan saya...ternyata Tuhan mempunyai 3 CARA BERBEDA dalam mengabulkan do'a kita.


Tetapi, namanya manusia, kita termasuk makhluk yang gampang sekali berburuk sangka kepada selain diri kita sendiri...termasuk berburuk sangka kepada Tuhan ALLAH... Kita sendirilah yang TIDAK BISA BERSIKAP ADIL, bahkan kepada Tuhan...apalagi adil kepada sesama, yaa nggak?!


Jika kita punya KEINGINAN, dan kita mintakan kepada ALLAH dalam bentuk DO'A...lalu KEINGINAN KITA TIDAK PERNAH TERWUJUD, maka kita menganggap bahwa do'a kita tidak dikabulkan ALLAH. Memang kelihatannya KEINGINAN kita BELUM PASTI DIKABULKAN oleh Tuhan...meskipun sebenarnya dengan cara-NYA, DIA selalu mengabulkan setiap keinginan mereka yang berdo'a.


Uraian 3 (tiga) cara ALLAH mengabulkan do'a manusia di atas tersebut, bisa untuk mengingatkan setiap orang, bahwa semestinya kita juga bisa bersikap adil kepada ALLAH, pada saat kita memanjatkan do'a kepada-Nya, memohon pertolongan- Nya, karena ALLAH sudah pasti adil kepada kita.


Dan yang penting, Dia pasti selalu mengabulkan setiap do'a kita, yang kita mintakan kepada-Nya.. .meskipun itu tidak harus selalu sesuai dengan keinginan kita. ALLAH memang Maha Adil dan Maha Bijaksana.


Nah, bukankah memang DO'A kita PASTI DIKABULKAN.. .dan KEINGINAN kita BELUM PASTI DIKABULKAN?


Semoga bisa menambah wacana tentang LOA ini.


Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Tuesday, October 9, 2007

TIPS: SUNNAH LEBARAN FITRI...

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Rekan-Rekan Muslimin & Muslimat, Mukminin & Mukminat,

Di bawah ini, saya tuliskan Anjuran Rasulullah SAW dalam menyongsong Awal 'Iedul Fitri.


SEBELUM BERANGKAT SHOLAT 'IDUL FITRI:


  • Disunnahkan untuk mandi dan memakai wangi-wangian.

  • Memakai pakaian yang bersih dan rapi (tidak harus baru).

  • Disunnahkan untuk makan terlebih dulu.

Diriwayatkan dari Buraidah r.a. ia berkata: "Adalah Nabi SAW keluar untuk shalat 'iedul fitri sehingga makan terlebih dulu, dan tidak makan pada shalat 'idul adhha sehingga beliau kembali dari shalat 'ied". (H.R: Ibnu Majah, At-Tirmidzi, dan Ahmad).

  • Meminta maaf dan ampunan kepada orang tua, suami/istri, dan anak-anak.

  • Sempurnakan pembayaran zakat fitrah.

  • Diperintahkan kepada semua muslimin dan muslimah untuk pergi ke tempat pelaksanaan shalat 'ied, walaupun sedang haid.

Diriwayatkan dari Ummu 'Atiyah r.a. ia berkata: "Rasulullah SAW memerintahkan kami keluar pada 'iedul fitri dan 'iedul adhha, semua gadis-gadis, wanita-wanita yang haid, wanita-wanita yang tinggal dalam kamarnya. Adapun wanita yang sedang haid, mengasingkan diri dari mushalla tempat shalat 'ied, mereka menyaksikan kebaikan dan mendengarkan da'wah kaum muslimin (mendengarkan khutbah). Saya berkata: Yaa Rasulullah bagaimana dengan kami yang tidak mempunyai jilbab? Beliau bersabda: Supaya saudaranya meminjamkan kepadanya jilbabnya". (H.R: Jama'ah).


SAAT BERANGKAT SHALAT 'IEDUL FITRI:


  • Ketika menuju ke tempat shalat 'iedul fitri, disunnahkan untuk mengambil jalan yang berbeda, antara pergi dan pulang.

Diriwayatkan dari Jaabir r.a. ia berkata: "Adalah Nabi SAW apabila keluar untuk shalat 'ied ke mushalla, beliau menyelisihkan jalan, yakni waktu berangkat melalui satu jalan, dan waktu kembali melalui jalan yang lain". (H.R: Al-Bukhari)


  • Disunnahkan membaca kalimat dzikir dan takbir, selama berjalan dari rumah ke masjid atau lapangan, hingga waktu shalat 'ied.

Diriwayatkan dari Azzuhri r.a. ia berkata: "Adalah manusia bertakbir pada hari raya, ketika mereka keluar dari rumah-rumah mereka menuju ke tempat shalat 'ied sampai mereka tiba di mushalla (tempat shalat 'ied), dan terus bertakbir sampai imam datang. Apabila imam telah datang, mereka diam, dan apabila imam bertakbir, maka mereka pun ikut bertakbir". (H.R: Ibnu Abi Syaibah)


SAAT DI TEMPAT SHALAT 'IEDUL FITRI:


  • Membaca tahmid dan tahlil, hingga imam berdiri untuk shalat.

  • Mendengarkan khutbah dengan khusyu' dan tenang. Hindari berbicara saat khatib sedang berkhutbah.

Diriwayatkan dari Abu Said, r.a. ia berkata: "Adalah Nabi SAW pada hari raya 'iedul fitri dan 'iedul adhha keluar ke mushalla (padang untuk shalat), maka pertama yang beliau kerjakan adalah shalat, kemudian setelah selesai beliau berdiri menghadap kepada manusia masih duduk tertob pada shaf mereka. Lalu beliau memberi nasihat dan wasiat (khutbah), apabila beliau hendak mengutus tentara atau ingin memerintahkan sesuatu yang telah beliau putuskan, maka beliau perintahkan setelah selesai (beliau pergi)". (H.R: Al-Bukhari dan Muslim).


USAI SHALAT 'IEDUL FITRI:


  • Segeralah meminta maaf kepada paar tetangga dan kerabat lainnya.

  • Perbanyaklah bershadaqoh.


Semoga Anjuran Rasulullah SAW seperti saya tuliskan di atas, bisa semakin meningkatkan kadar iman kita semua kepada Allah SWT. Amien.
*
SELAMAT 'IEDUL FITRI, MOHON MA'AF LAHIR DAN BATHIN.


Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Saturday, October 6, 2007

MERAIH KETENARAN DIRI...


Dear All My Friends,


Pada saat memberikan pelatihan/workshop "Manajemen Pengembangan Diri" di sebuah instansi swasta, saya sengaja memancing diskusi dengan melontarkan pertanyaan kepada Peserta seperti ini:


PILIH MANA:

1. Menjadi Orang TERKENAL Tapi TIDAK DIKENAL.

2. Menjadi Orang TIDAK TERKENAL Tapi DIKENAL.


Yah, saya memang sengaja membatasi pilihan hanya 2 macam saja, yang mesti dipilih oleh para peserta workshop.

Dan, kontan serta spontan para peserta "protes" ke saya begini:


* "Pak Nano, kalau Orang Sudah Terkenal kan Pasti Dikenal".

* "Pak Nano, kalau Orang Sudah Dikenal biasanya kan juga Terkenal".


Saya katakan ke mereka, bahwa memang bisa jadi begitu, tapi bisa juga tidak begitu. Lalu saya minta agar setiap peserta mencoba memikirkan dan memilih pilihan yang sudah saya lontarkan tadi. Itu saja.

Saya minta agar setiap peserta dalam waktu 5 menit, harus sudah mengambil keputusan, memilih pilihan mana yang paling cocok bagi dirinya.

Dan, singkat cerita, jawaban para peserta workshop ini sebenarnya sudah bisa saya duga sebelumnya. Yaitu, setiap peserta menjawab untuk pilihannya seperti berikut:


* Menjadi TERKENAL dan DIKENAL.

* Menjadi DIKENAL dan TERKENAL.


Meskipun para peserta itu menjawab dengan 2 macam bahasa jawaban seperti tersebut tadi, saya menganggapnya jawaban itu sebagai satu kesatuan, karena makna/arti inti nya sama saja. Oleh karena itu, saya menyimpulkan bahwa secara prinsip, maka jawaban para peserta workshop tersebut adalah 100% sama mutlak.

Pertanyaannya adalah, kenapa kok setiap peserta bisa kompak menjawab 100% sama pada prinsipnya? Mengapa para peserta tidak memilih salah satu dari pertanyaan pilihan yang telah saya lontarkan di awal tadi, yaitu:


* Menjadi TERKENAL Tapi TIDAK DIKENAL.

* Menjadi TIDAK TERKENAL Tapi DIKENAL.



Nah, hal inilah sebenarnya yang ingin saya sampaikan kepada rekan-rekan yang mulia. Bahwa bisa terjadi jawaban 100% sama prinsipnya dari para peserta, adalah karena jawaban itu merupakan "Kebutuhan Dasar Psikologis" setiap orang dari kita ini.

Yah, sebuah kebutuhan dasar akan pengakuan siapa jati diri kita...sebuah kebutuhan dasar yang memang kita semua selalu berlomba untuk meraihnya... Kebutuhan untuk menjadi TERKENAL dan DIKENAL atau DIKENAL dan TERKENAL...

Adakah diantara kita ini yang bisa dan mampu menolak kebutuhan dasar psikologis tersebut? Atau adakah diantara kita yang merasa tidak butuh kebutuhan dasar itu? Saya yakin sekali bahwa pasti jawabannya adalah TIDAK. Yah, kita pasti butuh hal itu. Tidak mungkin kita mampu menolak kebutuhan untuk menjadi TERKENAL dan DIKENAL atau DIKENAL dan TERKENAL ini...

Jika ada diantara kita, yang berkata bahwa dia gak butuh kebutuhan dasar itu...wah, saya berani mengatakan bahwa itu sebuah kebohongan besar...

Cobalah masing-masing dari kita melihat ke dalam diri sendiri. Lihatlah apa yang ada di dalam pikiran kita, apa yang selama ini telah kita lakukan... Itu semua sesungguhnya sebagai suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar psikologis kita...untuk sebuah PENGAKUAN... Yaitu kebutuhan untuk meraih KETENARAN DIRI, sebuah bahasa singkat dari menjadi TERKENAL dan DIKENAL atau DIKENAL dan TERKENAL.

Yah, secara psikologis, kita semua selalu menginginkan KETENARAN DIRI...

Dan, menurut saya itu hal yang wajar dan sah-sah saja. Sepanjang dalam hal meraih KETENARAN DIRI ini, kita melakukannya dengan cara-cara yang jelas tidak merugikan orang lain.

Lakukanlah upaya meraih KETENARAN DIRI ini melalui cara-cara yang baik, yang positif, yang tidak menyakiti sesama, yang bisa memberikan inspirasi dan motivasi untuk orang lain agar juga bisa berbuat baik...dan yang bisa membantu meningkatkan kualitas hidup ini.

Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan baik ini, salah satunya, misalnya kita mau meluangkan waktu sejenak untuk menulis hal-hal baik di dalam "dunia maya", di dalam Blog kita masing-masing, dan mengabarkannya kepada orang lain lewat "posting-posting" tulisan positif membangun diri di "mailing list" yang kita ikuti...dan masih banyak cara lainnya di "dunia nyata" yang bisa kita lakukan demi kebaikan kita semua.

Ini semua kita lakukan dengan NIAT UTAMA demi KEBAIKAN ORANG LAIN, agar mereka juga bisa memperoleh INSPIRASI dan MOTIVASI untuk meningkatkan KUALITAS HIDUPNYA.

Dan, dampak positif buat kita yang telah melakukannya adalah:

* Kita Jadi TERKENAL Dan DIKENAL...atau Kita Jadi DIKENAL Dan TERKENAL...


Nah, rekan-rekan semuanya, oleh karena itu, sebaiknya kita memang harus berupaya untuk meraih KETENARAN DIRI, tetapi tentu saja mesti dengan cara-cara yang positif, yang baik, yang tidak menyakiti sesama, pada intinya yang bisa memberikan manfaat positif buat orang lain.


SELAMAT MERAIH KETENARAN!


Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Wednesday, October 3, 2007

TIPS: 10 LANGKAH MENGENDALIKAN DAN MENAHAN AMARAH...

Dear All My Friends,



Di bawah ini, saya tuliskan beberapa TIPS agar kita bisa mengendalikan dan menahan MARAH:


1. BERWUDHU & SHOLAT

  • Berwudhu akan mengurangi panasnya "bara" amarah di dalam hati. Dan, sholat akan membuat pernafasan Anda menjadi lebih pelan dan lebih rileks. Ini sebuah cara ampuh untuk menurunkan tekanan psikologis maupun stress.


2. LEBIH RELIGIUS

  • Jika selama ini Anda kurang aktif di pengajian ataupun kegiatan keagamaan lainnya, kenapa tidak segera memulainya lagi? Berada di Komunitas Spiritual, akan membantu diri kita mencapai prospek filosofi yang positif. Dan, ini pada akhirnya akan mengekang segala kesinisan, amarah, dan juga agresi.


3. SERINGLAH TERTAWA

  • Amarah dan humor memang tidak sama dan tak mungkin dalam satu waktu. Sehingga jika Anda mau tertawa, dan tak ada salahnya Anda menertawakan diri sendiri pada saat suasana mulai tidak mengenakkan hati...maka amarah yang siap keluar bakal mereda, jika Anda bisa menganggap tragedi itu hanyalah sebuah "banyolan" belaka.


4. MENDENGARKAN

  • Cobalah untuk menutup mulut, diam...mendengarkan. Sudah banyak bukti, bahwa diam sanggup meredam amarah, saat bersitegang dengan lawan bicara. Setelah itu, saat Anda berbicara, maka nada bicara Anda akan terdengar lebih bijak. Ini bisa membuat orang lain belajar kepada Anda.


5. TINGKATKAN EMPATI

  • Lihatlah situasinya menurut sudut pandang orang lain. Ini akan membuat Anda menemukan kecakapan baru, bahwa Anda bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Maka, orang lain akan lebih menghargai Anda.


6. MEMAAFKAN

  • Betapa pun Anda pernah luka di "hati" yang dalam membekas, cobalah untuk memaafkan...meskipun menurut Anda hal itu tidak mungkin untuk dimaafkan. Cobalah melepaskan amarah dengan memaafkannya. Percayalah, Anda akan merasakan "pelepasan beban" yang membuat hidup jauh lebih ringan untuk dijalani.


7. TOLERANSI

  • Belajar menerima orang lain seperti apa adanya, bukan ingin menjadikan mereka sesuai kehendak Anda. Dengan sikap toleran ini, maka pada saat Anda berbicara, itu akan lebih didengarkan oleh orang lain.


8. MILIKI SAHABAT KARIB

  • Seorang sahabat karib, bisa dipercaya, dan dapat memberikan dukungan buat Anda, pada saat diperlukan. Sahabat juga tempat untuk berbagi. Dengan berbagi, gemuruh amarah akan menemukan pelepasannya, sehingga bisa diredakan.


9. BAHASA POSITIF & LUGAS

  • Meskipun marah karena merasakan ketidak adilan pada diri Anda, tetaplah fokus dan selektif. Gunakan bahasa positif namun lugas, simple, dengan nada suara yang rendah. Ini bisa membuat rasa marah mereda, dan bicara Anda pun akan lebih diperhatikan, dibandingkan jika Anda mengungkapkannya dengan nada tinggi dan keras, apalagi jika sampai memaki dan menghujat...yang mana bisa saja "seluruh isi kebun binatang" keluar dari mulut Anda.


10. MEMELIHARA BINATANG

  • Nah, daripada "seluruh isi kebun binatang" keluar dari mulut Anda, saat marah...mendingan Anda memelihara hewan kesayangan. Ini tidak menuntut banyak, kecuali makanan dan perhatian. Memelihara hewan kesayangan adalah tindakan bagus dan baik, sebagai awal Anda untuk belajar memperhatikan lingkungan sekitar Anda. Penelitian psikologis, menunjukkan bahwa secara fisik dan emosi, pemilik hewan kesayangan lebih baik, dibandingkan yang tidak memilikinya.



Demikian TIPS 10 LANGKAH MENGENDALIKAN & MENAHAN AMARAH ini. Semoga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, sesuai dengan keyakinan diri Anda sendiri.



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Monday, October 1, 2007

KEUTAMAAN MENGENDALIKAN & MENAHAN MARAH...


Dear All My Friends,



Pernah marah, nggak? Pasti pernah lah ya... Masak sih orang hidup gak pernah marah. Kalau ada diantara teman-teman yang berkata bahwa dia gak pernah marah...wah pasti bohong tuuh. Realitas hidup sehari-hari, terutama di kota-kota besar, seringkali memaksa kita sulit untuk tidak marah...ya kan? Beban kerja menumpuk, "deadline" yang memburu, selisih paham dengan rekan, hingga jalanan macet, membuat banyak orang akrab dengan amarah.


Di sebuah Hadits Shahih dituliskan: "Kemarahan merupakan BARA yang dinyalakan di dalam hati anak Adam". Hal ini menunjukkan juga bahwa MARAH adalah FITRAH. Bahkan Ulama dan Imam Besar, yaitu Imam Syafii, pernah mengatakan, bahwa orang yang tidak memiliki rasa marah itu diibaratkan seperti khimar (keledai).


Tetapi ya jangan salah pengertian lho. Meskipun marah itu sebuah fitrah manusia, amarah juga harus bisa dikendalikan dengan baik. Karena marah yang berlebihan bisa menjadi racun bagi jiwa dan tubuh kita. Marah bisa membuat orang menyimpang dan menyesatkan nya dari kebenaran., karena dengan marah maka seseorang telah menciptakan tabir antara hati dan matanya, sehingga tidak mampu memperlihatkan kebajikan. Oleh sebab itu, jangan memandang remeh amarah, jangan memandangnya dengan "sebelah mata". Marah bisa membawa dampak yang jauh lebih serius daripada yang kita duga lho...


Berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, kadar gula menurun atau bahkan meninggi, sakit kepala, migren, stroke, sampai sakit jiwa, itu semua merupakan efek samping yang lazim ditemukan pada para pemarah kronis. Bahkan saya pernah baca di sebuah jurnal kesehatan, berdasarkan riset para ahli, bahwa dalam jangka panjang...kemarahan dapat membunuh kita. Orang yang biasa marah sepanjang hidupnya, akan mati 10 tahun lebih muda dibandingkan dengan orang yang dapat mengendalikan amarah nya.


Saat Anda marah, kadar serotonin dalam otak akan menurun. Ini berakibat, perilaku agresif dan aktivitas sistem syaraf simpatik yang mengendalikan pernafasan dan jantung...menjadi meningkat. Konsentrasi Anda akan menurun, dan keinginan untuk melakukan hal-hal buruk akan semakin menguat, seperti merokok atau bisa yang lebih buruk lagi. Bahkan juga mempengaruhi pola makan Anda, sehingga nafsu makan pun bisa semakin besar, sehingga berat tubuh juga semakin meningkat.


Pada saat marah, maka kondisi psikologis seseorang sangat labil, sehingga berpotensi untuk bertindak di luar akal sehatnya. Saat marah, setan akan membangkitkan nafsu amarah di dalam hati, sehingga seluruh kejelekan bisa masuk ke dalam diri kita. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ja'far Ash Shadiq ini: "Marah adalah kunci dari segala keburukan dan kejahatan".


Di dalam Al-Qur'an, surat Ali Imran, ayat 134 juga disebut: "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan".


Oleh karena itu, kemampuan untuk mengendalikan dan menahan marah di saat ada peluang, kesempatan, dan situasi yang memungkinkan kita mengumbar amarah; itu merupakan bentuk kebajikan yang tinggi. Orang yang mampu menahan amarah, oleh Rasulullah SAW disebut sebagai ORANG YANG KUAT. Beliau pernah bersabda: "Orang yang kuat bukanlah yang jago gulat, tetapi (orang yang kuat itu) orang yang mampu menahan diri-nya ketika marah". Nabi SAW juga bersabda: "Barang siapa menahan marah, padahal dia mampu untuk melampiaskan-nya, maka di hari kiamat Allah akan memenuhi hatinya dengan keridhaan".


Menahan marah, memaafkan, dan berbuat baik adalah satu kesatuan nilai yang mendasari ketaqwaan. Menahan marah saja tanpa memaafkan, bukan ciri orang yang taqwa, melainkan ciri orang pendendam. Menahan marah hanya dapat disembuhkan dengan memaafkan. Seorang motivator dunia & penulis populer, Dale Carnegie menuliskan sebuah kiat menghilangkan rasa cemas: "Anda tidak cukup suci untuk mencintai musuh-musuh Anda. Akan tetapi, demi kesehatan dan kebahagiaan Anda, lupakan mereka dan maafkan mereka".


Rasulullah Muhammad SAW memang melarang kita marah. Beliau memberikan jalan keluar ketika amarah kita memuncak, yaitu kita dianjurkannya untuk meredakannya dengan ber-wudhu, dan menunaikan shalat dua raka'at.


Nah, teman-teman, sebagai umat Rasulullah SAW...memang semestinya kita tidak gampang meletup nafsu amarah kita...tidak mudah meluapkan dan melampiaskan amarah kita kepada benda atau orang lain yang berseteru atau berselisih paham dengan kita. Bersabarlah! Kendalikanlah rasa amarah Anda! Ingatlah, ketika Anda bisa menahan amarah, maka para malaikat akan berada di sekeliling Anda dan bersiap membela Anda. Tetapi jika Anda tidak mampu menahan amarah, dan melampiaskan amarah; maka para malaikat akan meninggalkan Anda, dan Iblis akan hadir di sisi Anda...ini sabda Rasulullah SAW lho, bukan omongan saya sendiri. Oke, sekian dulu "sharing" pengalaman ini. Semoga bisa memberikan manfaat.


Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano