Selamat Datang di Blog WURYANANO

Silakan Anda membaca Artikel di Blog ini dengan rileks, tidak perlu terburu-buru. Banyak Artikel menarik dan bermanfaat buat peningkatan kualitas hidup Anda.

Silakan Anda menuliskan komentar atau pendapat di masing-masing Artikel yang telah Anda baca. Pendapat Anda akan semakin menambah perspektif bagi kita semua.

Terima kasih atas kunjungan Anda di Blog Saya ini. Terima kasih sudah mau berbagi lewat komentar atau pendapat Anda di sini.


NOTES:

Blogspot Saya ini SUDAH TIDAK AKTIF sejak 5 Desember 2012. Tulisan Saya tentang Berita Kampus SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College menerima Kunjungan dari Kementerian Pendidikan Malaysia adalah sebagai penutup untuk Blogspot ini. Untuk membaca TULISAN Saya, Anda dapat mengunjungi Blog Saya di PORTAL BISNIS INDONESIA.

Tuesday, March 25, 2008

Belajar Dari Kehidupan: BERSYUKUR Dulu...Baru MENGELUH !


Dear All,



Berkaitan dengan aktivitas saya sebagai seorang Konsultan Keluarga Harmonis-Sejahtera, maka saya ingin bercerita, berbagi pengalaman kepada Anda berdasarkan berbagai kasus perseorangan maupun keluarga, yang pernah saya bantu untuk memperbaikinya. Kalau saya pikir kembali, memang aktivitas saya ini tergolong unik, menarik, dan seringkali membuat orang lain tercengang. Bagaimana tidak, lha wong saya ini seorang dokter hewan alumnus Universitas Airlangga, kok menjadi Konsultan Keluarga Harmonis-Sejahtera untuk Keluarga Manusia... bukan Keluarga Binatang lho ya...hwakakak..


Yeah...itulah jalan hidup saya. Aktivitas saya terjun ke bidang pengembangan diri manusia ini, sebenarnya baru saya mulai sejak tahun 2000, ketika pada saat itu saya mendirikan Lembaga Pendidikan Profesi SWASTIKA PRIMA Community College, sebuah sekolah bisnis di Surabaya. Disamping, tentu saja saya ya tetap menjalankan bisnis-bisnis saya lainnya. Kalau nggak gitu, bagaimana saya bisa membuka sekolah bisnis, yang di awal investasinya harus saya keluarkan nominal dua milyar rupiah, buat berbagai persiapan, riset, gedung, rekrutmen, dll.


Itupun unik, mengingat "background" pendidikan saya dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, yang nggak pernah diajarin bagaimana membuka sekolah bisnis. Oleh sebab itu, saya sangat jarang menuliskan gelar dokter hewan di samping nama saya, karena saya nggak ingin banyak orang bertanya-tanya dan kagum kepada saya hehehe...narsis ya? Biarin.


Ok, kembali ke topik utama yang ingin saya bagikan kepada Anda, yaitu mengenai kebiasaan sebagian besar dari kita ini, yang seringkali lebih senang MENGELUH daripada BERSYUKUR. Tidak peduli pangkat, jabatan, dan kekayaan, mereka yang datang ke saya ini selalu mengeluhkan berbagai problem kehidupan yang menimpa dirinya dan keluarganya.


Saya "sharing" ini bukan bermaksud membuka aib orang, dengan menceritakan keluhan-keluhan mereka...tidak. Di sini saya bermaksud, siapa tahu ada diantara para pembaca tulisan saya ini, juga memiliki nuansa keluhan, kecemasan, dan hal-hal lainnya, yang jelas-jelas memang bisa dimasukkan ke dalam kategori gampang berkeluh-kesah.


MENGELUH, sebenarnya memang sifat alami manusia, sangat manusiawi, dan diperbolehkan... tidak ada larangan untuk mengeluh! Tetapi, seringkali diantara kita ini, sebagian besar TIDAK MAU BELAJAR dari pengalaman kesulitannya. Semua orang pasti punya masa lalu, ada yang baik dan ada yang buruk. Nah, masa lalu yang buruk ini semestinya jangan menjadi beban, tetapi jadikanlah itu suatu pengalaman dan pelajaran kehidupan.


Saya ingin mengingatkan kepada kita semua, tentang sabda Nabi Muhammad SAW, yang sudah sejak awal memberikan nasihat, agar kita MENJAGA LIMA HAL, SEBELUM DATANG LIMA HAL lainnya, yang menjadi KEBALIKANNYA, sebagai berikut:



  1. Masa muda, sebelum datangnya masa tua.

  2. Kesehatan, sebelum sakit.

  3. Kekayaan, sebelum kekurangan.

  4. Waktu luang, sebelum kesempitan.

  5. Kehidupan, sebelum kematian.



Nah, sebagian dari kita ini, lebih sering dan selalu berteriak meminta pertolongan ALLAH, ketika diperlihatkan SEDIKIT SAJA KESUSAHAN yang sebenarnya telah mereka buat sendiri. Tetapi mereka ini biasanya dengan cepat kembali DURHAKA kepada ALLAH, jika keadaan mulai membaik!


Dalam keadaan sulit, mereka yang mudah mengeluh ini seakan-akan bisa menghargai setiap nikmat ALLAH sekecil apa pun. Tetapi, saat mereka sedang berada di dalam gelimang harta, kesuksesan, kelihatan memejamkan matanya dari mereka yang butuh bantuannya, bahkan bisa saja mereka menari-nari di atas penderitaan orang lain. Mudah sekali menghamburkan uang untuk berfoya-foya, bahkan berbuat maksiat! Na'udzubillah tsumma na'udzubillah.


Saya kutipkan dari Al-Qur'an, surat Yunus ayat 12, sebagai berikut: "Dan, apabila kesusahan menimpa manusia, dia berdo'a kepada Kami, di waktu berbaring atau di waktu duduk atau di waktu berdiri. Tetapi setelah Kami hilangkan kesusahan itu daripadanya, dia berlalu seolah-olah tidak pernah berdo'a kepada Kami mengenai kesusahan yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik, apa yang mereka kerjakan."


Anda simak ayat suci di atas, itu sebenarnya ALLAH menunjukkan kepada kita, bagaimana sebaiknya bersikap terhadap kehidupan, yang jelas-jelas milik ALLAH SWT ini. Oleh sebab itu, seharusnya kita semua menyadari bahwa memang semestinya dalam menjalani kehidupan ini, kita harus memiliki pedoman dan tuntunan hidup, yang akan mengarahkan dan membimbing hidup kita secara benar, sebagaimana keinginan ALLAH. Berbagai permasalahan hidup, kesulitan, ataupun kesusahan yang terjadi...bisa jadi itu disebabkan oleh kita, yang telah berjalan tidak sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh ALLAH, seperti yang digariskan di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.


Kalau kita mau menggunakan pedoman dari ALLAH dan Rasul-NYA ini, maka semua hal apapun itu: keberkahan, keberlimpahan, atau pun kesusahan, kesulitan, penderitaan, dan berbagai permasalahan dalam kehidupan; maka semuanya akan kita kembalikan lagi kepada Sang Maha Segalanya, ALLAH SWT, Sang Pemilik Kehidupan ini.


Sehingga dengan demikian, kita menjadi sangat percaya, bahwa ALLAH pasti selalu berkehendak yang terbaik untuk hamba-hamba-NYA. ALLAH pasti selalu memudahkan, bukan mempersulit. Sehinga, apa pun yang terjadi...pasti untuk kebaikan kita sendiri. Di setiap kejadian, pasti selalu ada maksud baik dari ALLAH. Oleh sebab itu, apa pun yang terjadi, pasti patut untuk selalu disyukuri.


Satu sikap yang harus kita miliki adalah selalu berbaik sangka kepada ALLAH. Berbaik sangka lah kepada ALLAH. Ingatlah sabda Nabi, bahwa ALLAH itu sebagaimana yang diprasangkakan oleh hamba-NYA. Renungkanlah kehidupan Anda, dan koreksilah dengan jujur. Kebanyakan dari kita, sangat jarang menggali penyebab kesulitan, kesusahan atau berbagai problem kehidupan dari dalam diri kita sendiri. Kebanyakan dari kita, lebih senang menyalahkan orang lain atau bahkan menyalahkan ALLAH. Astaghfirullaahal'adzim.


Nah, sedikit uraian pengalaman saya dalam memberikan wawasan kesadaran kepada para client, sahabat-sahabat, dan saudara-saudara yang pernah datang kepada saya, sebagaimana di atas ini, semoga bisa memberikan manfaat bagi Anda yang membacanya.


Kita memang boleh saja mengeluh, tetapi adalah lebih baik lagi...SEBELUM MENGELUH, HENDAKNYA KITA BERSYUKUR TERLEBIH DULU. Rasakanlah dan terimalah dengan penuh syukur dan ikhlas, berbagai karunia Ilahi yang telah kita terima. Anda bisa hidup sampai sekarang ini saja sudah merupakan suatu karunia Ilahi yang tidak bisa diukur nilainya.


Jika Anda berdo'a memohon sesuatu kepada ALLAH SWT, sebaiknya bersyukurlah lebih dulu, berterima kasihlah terlebih dulu, pujilah terlebih dulu Dzat Yang Maha Dahsyat, ALLAH... baru kemudian Anda boleh mengeluhkan apa pun, dan meminta yang Anda inginkan agar ALLAH memberikan pertolongan-NYA kepada Anda. Inilah ETIKA BERDO'A yang disukai oleh ALLAH SWT. Jangan berdo'a dengan hanya mengeluh, meminta atau bahkan protes karena Anda merasa belum diberikan ALLAH keberlimpahan hidup.


Belajarlah dari kehidupan yang Anda jalani ini. BERSYUKURLAH LEBIH DULU, BARU BOLEH MENGELUH kepada ALLAH SWT.



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Tuesday, March 18, 2008

Belajar dari Kisah SUKSES...MARKS & SPENCER...


Dear All,



Tentunya sebagian besar diantara kita ini pastilah tahu atau setidaknya pernah membaca dan melihat nama MARKS & SPENCER. Jika Anda "windows shopping" di Plaza atau Mall, cobalah lihat ke toko-toko di sana, pasti ada satu atau dua atau bahkan lebih yang menggunakan nama MARKS & SPENCER ini. Yaa, di Indonesia ini nama MARKS & SPENCER sudah identik dengan KUALITAS Boutique FASHION WEAR.


Tetapi tahukah Anda, bahwa sesungguhnya MARKS & SPENCER ini bukan hanya sebuah merk busana kelas atas? Melainkan sebuah jaringan bisnis ritel yang sangat besar menyebar di hampir seluruh penjuru dunia, dan berkantor pusat di negerinya Ratu Elizabeth, INGGRIS sana.


Saya tertarik membaca kisah perjalanan hidup dan bisnisnya yang tergolong spektakuler ini. Dan, saya mencoba menuliskan intisari nya untuk Anda. Banyak hal bisa kita ambil dari SIKAP SUKSES MARKS & SPENCER ini. Semoga itu bisa semakin meningkatkan kesuksesan kita juga. MARKS & SPENCER ini adalah dua "nama belakang" orang yang saling bersahabat erat dan tulus dalam membina dan mengembangkan bisnis-bisnisnya. Inilah MICHAEL MARKS dan THOMAS SPENCER.


MICHAEL MARKS dilahirkan pada tahun 1863 di Byalstok - POLANDIA, dari keluarga miskin di perkampungan padat dan kumuh, dan ibunya langsung meninggal bersamaan kelahirannya. Sehingga MARKS dibesarkan oleh kakak perempuannya sebagai pengganti ibunya, dan ayahnya.


Negara Polandia dengan ibukota Warsawa ini merupakan negara yang banyak sekali kekacauan, apalagi dipicu dengan pembunuhan Tsar Alexander II pada tahun 1881. Hal ini semakin membuat kacau kehidupan keluarga MARKS, sehingga ayah MARKS harus menyuruh anaknya, MICHAEL MARKS untuk keluar dari Polandia, menyusul kakaknya yang telah lebih dulu berangkat ke INGGRIS.


Pesan ayahnya, yang selalu diingat MARKS: "Kalian harus KERJA KERAS dan HEMAT, agar hidupmu BAHAGIA". Ayah MARKS juga memberikan petunjuk kepada MARKS agar mencari perusahaan bernama BARRAN CLOTHIERS di Inggris sana.


Kemudian MARKS juga berkata: "Ayah...Aku BERJANJI, akan BEKERJA KERAS. Dan aku akan BERBUAT yang TERBAIK bagi sesamaku. Aku bersumpah TIDAK MAU HIDUP SUSAH. Kalau MISKIN akan JADI BULAN-BULANAN orang saja. Huh...Aku NGGAK SUDI!"


Dengan tekad bulat, MARKS berangkat ke Inggris untuk menemui kakaknya, dan... ternyata kakak perempuannya sudah meninggalkan Inggris dan pergi ke Amerika Serikat. Tapi MICHAEL MARKS pantang menyerah, dia kemudian mendatangi kota LEEDS, yang banyak orang senasib berasal dari Polandia. Kota LEEDS ini merupakan Kota Pelarian Polandia.


Singkatnya, karena KEMAUAN KUAT dan TEKAD BULAT untuk membuat perubahan lebih baik pada nasibnya, maka MICHAEL MARKS akhirnya berhasil bertemu dengan seorang pengusaha bernama ISAAC DEWHIRTS pemilik bisnis I.J. DEWHIRTS Ltd. Sebuah pertemuan tidak disengaja, karena pada awalnya MARKS mengira bahwa dia sedang bertemu dengan pemilik perusahaan BARRAN CLOTHIERS, yang ternyata perusahaan tersebut sudah hilang entah kemana.


Nah, di sini MARKS ditawari oleh ISAAC DEWHIRTS untuk membeli barang-barangnya buat berdagang. Tapi MARKS nggak mau, karena nggak punya uang, dan ingin menjadi pegawainya saja. Tapi ditolak oleh ISAAC, karena dia sedang nggak butuh pegawai baru. MARKS tetap bersikukuh akan mengabdi kepada ISAAC DEWHIRTS. Akhirnya ISAAC memberikan jalan tengah, MARKS dipinjami uang sebesar LIMA POUNDSTERLING, untuk mencari kerja di tempat lainnya saja.


Tahu apa yang dilakukan MARKS dengan uang LIMA POUNDSTERLING itu? Dia bertanya ke ISAAC, apakah boleh membeli barang dagangannya...untuk dijualnya kembali ke orang lain! Luar biasa Prima! Sampai-sampai ISAAC nggak percaya. MARKS meyakinkan, bahwa dia akan berdagang keliling...door to door!


SIKAP MARKS yang bisa kita jadikan teladan seperti ini: ramah, pandai bergaul, setia kawan, pekerja keras, bisa dipercaya, dan selalu menghargai orang. Sifat inilah yang membuat MICHAEL MARKS mendapat tempat di negeri asing.


MARKS mulai menjadi Pedagang Keliling, yang dalam bahasa Inggris disebut BAGMAN. Awal berjualan keliling, dia selalu ditolak...bahkan sebelum dia membuka barang dagangannya.


Akhirnya dia berpikir, lebih baik menggelar barang dagangannya di sebuah tempat saja, dan berpromosi agar orang datang ke tempatnya berdagang, sehingga bisa langsung melihat dan memilih barang-barang dagangannya, sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang.


MARKS memilih menggelar barang dagangannya di tempat yang banyak dilalui orang, di perempatan jalan, di bawah pohon rindang. Dan berhasil, dagangannya cepat habis dibeli orang.


Inilah Prinsip Dasar MARKS dalam bisnis: "selalu memakai keuntungannya untuk diputar lagi". Saat awal berdagang, dari modal lima poundsterling, MARKS memperoleh DELAPAN POUNDSTERLING, dia untung TIGA POUNDSTERLING. Keuntungan ini diputarnya lagi sebagai tambahan modal. Dan, ISAAC sangat percaya kepada MARKS, sehingga memberinya kredit sampai 20 Poundsterling.


Pesan ISAAC kepada MARKS: "Bisnis bermula dari KEPERCAYAAN. Jangan sampai hal ini kamu sia-siakan". Dan, MARKS selalu MEMEGANG TEGUH KEPERCAYAAN dari orang lain. Dia selalu tertib dalam membayar angsuran hutangnya! Sehingga itu menyenangkan orang yang memberinya hutang. MARKS dapat menunda kesenangan pribadi, dia hanya mengeluarkan biaya yang penting.


Prinsipnya: "Pengeluaran harus lebih kecil daripada pemasukan. Biaya pribadi hanya boleh untuk yang sangat penting."


MARKS selalu memikirkan peningkatan kualitas dan kuantitas bisnisnya. Merasa jika berjualan di tempat terbuka bisa kurang aman dan kurang nyaman karena gangguan alam seperti panas terik dan hujan, maka dia mulai berpikir membuat tempat dagangannya dengan dilengkapi meja dagangan dan tenda di tempat terbuka yang lebih luas dan strategis. Ini dilakukan MARKS pada 1884.


Semakin bertambah macam barang dagangannya, membuat MARKS bingung memberikan tawaran harga kepada calon pembelinya. Dan, kebiasaan calon pembeli yang selalu menawar harga dagangannya, semakin membuatnya pusing. Caapee' deeh...mungkin gitu kali.


TING...! Dia menemukan caranya. Agar dia tidak pusing dengan tawar-menawar harga dagangannya. Yaa, MARKS memutuskan untuk berjualan dengan hanya SATU HARGA PAS.


Barang dengan jenis serupa dijualnya dengan harga sama. Barangnya dikelompokkan berdasarkan jenis kegunaannya, dan dijual dengan harga sama di setiap jenis kegunaannya. Sehingga dengan begitu, MARKS dan calon pembelinya sama-sama dimudahkan. MARKS semakin ringan kerjanya, dan calon pembelinya juga semakin mudah memilih jenis barang dan harga sesuai kemampuannya.


Yang penting juga untuk Anda ketahui, yaitu MARKS selalu menjual barang dagangan yang berkualitas bagus, berbagai macam sesuai dengan kebutuhan orang, dan menyusun (display) barang dagangan dengan seindah dan semenarik mungkin.


Bisnis di tempat terbuka, meskipun ada meja dan tenda pelindung barang dagangan, pada saatnya membuat MARKS tetap tidak puas. Ini karena jika hujan, banyak calon pembeli yang mengurungkan niatnya untuk datang ke "lapak" MARKS ini.


Maka dia berpikir, dia harus bertempat di sebuah tempat tertutup, sehingga dia dan calon pembelinya sama-sama aman tidak kehujanan. Maka akhirnya MARKS memutuskan untuk bertempat di Pasar LEEDS, tetapi ada kendala modal kecil untuk menyewa tempatnya.


Dan, inilah sikap MARKS. Dia selalu meminta saran dari AHLINYA. Berbekal kemampuan bergaul dan kejujurannya, maka dia meminta saran ke ISAAC, yang memang selalu membantunya dari awal. Dan, ISAAC dengan senang hati selalu membantu MARKS.


Ingatlah ini, "Kepercayaan dan Kejujuran itu bagaikan mata uang, yang laku di mana saja, dan nilainya tidak terbatas."


Waktu terus bergulir......


Kios MARKS di Pasar LEEDS semakin ramai dan semakin besar. Akhirnya MARKS memutuskan untuk mencari lokasi baru di luar. Akhirnya MARKS berhasil membangun Toko Baru dan cukup besar di kota CARDIFF, dan dinamainya Toko MARKS - CARDIFF.


Inilah yang memulai IDE DASAR MARKS, membuat serangkaian KIOS atau TOKO dengan SATU PIMPINAN, dan suplai barang juga terpusat dari kantor pusat tokonya. Mungkin Ide inilah yang sekarang sudah kita kenal sebagai bentuk bisnis cabang, franchise, kerjasama operasional, dll.


MICHAEL MARKS menikah dengan HANNAH COHEN pada 1886. Dan keduanya dengan kekuatan cintanya bekerja bersama membesarkan bisnis MARKS. Putra pertama mereka lahir pada 1888 diberi nama SIMON MARKS, dan putri keduanya lahir pada 1890 diberi nama REBECCA MARKS.


Cita-cita MARKS untuk semakin memperbanyak tokonya sampai tak terhingga jumlahnya, sangat didukung oleh istrinya. Meskipun buta huruf, MARKS sudah berhasil membuktikan janjinya dulu, bahwa DIA TIDAK MAU HIDUP SUSAH LAGI. Dan memang dia menepati janjinya itu.


Toko MARKS sudah ada di beberapa kota, yang dinamainya sesuai nama kota tempat tokonya berada, setelah MARKS - CARDIFF, ada lagi MARKS - CASTLEFORD, MARKS - WAKEFIELD, MARKS - WARRINGTON, dan MARKS - BIRKENHEAD.


Bisnis tokonya sedemikian cepatnya membesar, tanpa sadar modalnya semakin menipis dan dia mulai kesulitan modal untuk membeli barang dagangan untuk mengisi tokonya. Akhirnya dia datang ke ISAAC mengajaknya bekerjasama untuk membesarkan toko MARKS, tapi ditolak oleh ISAAC, karena ISAAC bisnisnya sudah jauh lebih besar dibandingkan MARKS. Tapi ISAAC tetap bersedia membantu dengan cara lainnya.


Ingatlah ini, jika Anda sudah memiliki SAHABAT SUKSES yang selalu bersedia membantu Anda, maka selalu jalinlah hubungan kekeluargaan dan emosi secara tulus, baik, dan selalu berkomunikasi secara "dua arah". Juga tetaplah bersikap jujur dan bersahaja. Inilah yang membuat MARKS selalu memperoleh bantuan di saat yang tepat.


Singkat cerita, akhirnya ISAAC membantu MARKS dengan memberinya keleluasaan untuk mengambil barang dagangannya, dan bisa membayarnya setelah barang tersebut laku terjual! Dia juga memperkenalkan MARKS kepada para produsen barang dagangannya itu, agar MARKS bisa langsung berhubungan.


Ingat ini juga, pentingnya memperoleh REFERENSI dari orang yang tepat dan terpercaya. Itu akan semakin memudahkan jalan bisnis kita.


Bantuan berikutnya, ISAAC memperkenalkan STAFF AHLI PEMBUKUAN perusahaannya kepada MICHAEL MARKS, agar bisa membantu MARKS mengurus pembukuan keuangannya, mengingat MARKS seorang yang buta huruf. Dua bernama THOMAS SPENCER, yang usianya lebih tua daripada MARKS. Inilah langkah awal "leverage" bisnis MARKS & SPENCER dimulai.


Meskipun sebagai pemilik bisnis, MARKS memperlakukan THOMAS SPENCER seperti sahabat bahkan sebagai layaknya saudara. Jalinan emosi baik dan saling membangun ini semakin kuat diantara keduanya. Bekerja bersama dalam suka dan duka selalu dijalankan oleh MARKS & SPENCER ini. Bahkan membersihkan tokonya agar selalu terlihat bersih, dan rapih juga dilakukan bersama, sampai para pegawainya takjub dibuatnya.


Toko MARKS semakin maju pesat dengan bantuan THOMAS SPENCER ini. Dan, pada 1891, mereka memindahkan kantor pusatdari LEEDS ke kota WIGAN, karena pertimbangan ada sekolah bagus buat anak-anak mereka.


Pada saatnya, MARKS & SPENCER menghadap ISAAC untuk menyatakan bahwa SPENCER sebaiknya bekerja penuh di toko MARKS, bukan hanya sementara membantu saja. Dan, ISAAC membolehkannya, melepaskan staff ahli pembukuannya untuk bekerja penuh di toko MARKS.


Bergabungnya SPENCER secara penuh di toko MARKS, semakin membuat toko MARKS maju pesat, membuka cabang diberbagai kota. Pada tahun 1903, toko MARKS sudah ada 40 Cabang. Dan MARKS berencana memindahkan lagi kantor pusatnya dari WIGAN ke MANCHESTER. Ini kepindahan kedua. Kantor awalnya dari LEEDS, terus ke WIGAN, lalu ke MANCHESTER.


Berdasarkan nilai-nilai persahabatan sejati, kejujuran dan sikap saling membina dan mengemabngkan bisnis MARKS, maka MICHAEL MARKS memutuskan untuk melibatkan THOMAS SPENCER sebagai salah seorang pemilik tokonya.


Akhirnya MARKS mengusulkan kepada SPENCER untuk mendaftarkan tokonya sebagai sebuah perusahaan berbadan hukum, pada tahun 1903, dan memberinya nama MARKS & SPENCER atau disingkat dengan M & S.


M & S ini mendaftar dengan modal 30.000 Saham senilai 30.000 Poundsterling. Saham dibagi dua, masing-masing sebanyak 1.495 Lembar, yang 7 Saham dibagi ke anak dan istri mereka. Dan, ada sisa 3 Saham yang tidak dibagi sampai tahun 1906.


MICHAEL MARKS dan THOMAS SPENCER, masing-masing menjabat sebagai Direktur sesuai kapasitasnya, yang sudah sangat disepakati oleh keduanya.


Pada tahun 1905, dalam usia 53 tahun, THOMAS SPENCER meninggal dunia, yang membuat sedih MICHAEL MARKS. Dia merasa kehilangan seorang sahabat, saudara dan partner bisnis handal. Tapi MARKS teringat pesan terakhir SPENCER, agar usaha mereka berdua ini terus berkembang sampai beratus-ratus tahun kemudian, yang bisa diurus oleh anak-cucu keturunan mereka kelak.


MARKS bangkit kembali dari kesedihan, bersemangat mengembangkan bisnisnya agar semakin besar dan mendunia. Toko-toko baru terus dibangun. Kualitas dan macam barang semakin diperhatikan, termasuk pelayanan, kebersihan, kerapihan, dan keindahan toko khas MARKS & SPENCER harus selalu ditingkatkan dan dipertahankan.


Perusahaan MARKS & SPENCER semakin berkembang pesat. Dari tahun 1903 sampai 1907, telah dibuka 24 Cabang Baru. Dan, pada akhir tahun 1907, perusahaan ini sudah memiliki 160 Cabang yang tersebar di seluruh Inggris!


Pada akhir 1907 inilah MICHAEL MARKS mendapat tambahan tenaga manajemen, utusan keluarga THOMAS SPENCER, bernama WILLIAM CHAPMAN yang mewakili keluarga SPENCER untuk turut serta mengembangkan bisnis MARKS & SPENCER ini; meskipun hanya bekerja paruh waktu.


Di beberapa minggu menjelang pergantian tahun baru, MARKS seringkali jatuh sakit, dan semakin parah, yang pada akhirnya dia meninggal dunia pada 31 Desember 1907, dalam usia relatif muda, 44 tahun (1863 - 1907).


Sepeninggal MICHAEL MARKS, maka keluarga MARKS mengangkat teman dekat MARKS, yaitu BERNARD STEEL untuk menjadi Direktur yang mewakilinya, karena anak MARKS... yaitu SIMON MARKS masih terlalu muda berusia 18 tahun. BERNARD STEEL ini mendampingi WILLIAM CHAPMAN yang mewakili keluarga SPENCER.


Setelah 10 tahun SIMON MARKS mempersiapkan dirinya, maka dia akhirnya memegang tampuk pimpinan sebagai Direktur Utama MARKS & SPENCER, dan semakin mengembangkan perusahaan warisan ayahnya ini. Dia pun sempat masuk wajib militer, dan ikut berjuang sebagai juru tembak di kota PRESTON pada Perang Dunia I.


Setelah selamat dan selesai Perang Dunia I, dia kembali mengembangkan bisnisnya. Saingan tokonya pun mulai bermunculan. Hal ini membuat SIMON MARKS berangkat ke Amerika Serikat pada 1942 untuk menimba ilmu bisnis ritel, agar bisa bersaing dengan baik, dan memenangi persaingannya.


Setelah kembali pulang ke Inggris, SIMON MARKS merealisasikan idenya untuk membuat rangkaian TOKO BESAR yang dikenal dengan SUPERSTORE.


Ini strategi bisnis SUPERSTORE dari SIMON MARKS, yaitu: mengandalkan pasokan barang dagangan yang sangat beragam dan lancar sampai di toko, pusat harus bisa mencium perubahan selera pelanggan, sukses tergantung dari cepatnya toko bisa melayani keperluan pelanggan atas barang tertentu yang memuaskan hati para pelanggan, toko juga perlu punya intelijen untuk mempercepat alur informasi penting secara dua arah, dari Toko dan dari Kantor Pusat, semua tokonya sudah menggunakan mesin hitung otomatis, sehingga lebih mudah dan lebih cepat sistem kontrolnya.


SIMON MARKS, saat belajar di Amerika Serikat, ada tiga hal yang dilakukannya untuk bisnisnya, yaitu: kebijakan harga, pengembangan toko, dan perbaikan organisasi bisnis.


Perkembangan M & S semakin melesat, bahkan antara Maret 1937 sampai dengan Maret 1939, jumlah cabang tokonya sudah mencapai 234 toko. Tahun 1939 jumlah pegawai M & S sudah melampaui 18.000 orang. Uniknya, para pegawai M & S ini selalu dididik untuk tetap berjiwa sederhana, dan hubungan antara atasan dan bawahan dilakukan secara pribadi, tidak kaku, dan bersifat informal.


Saat meletus Perang Dunia II, puluhan toko M & S hancur, rusak berat. Tetapi SIMON MARKS justru membantu membuatkan makanan bagi para pengungsi, dan juga membuatkan makanan SUP KALENGAN untuk menambah gizi pada keadaan darurat, untuk para tentara dan para pengungsi.


Kehebatan M & S yang lainnya lagi adalah selalu memperhatikan dan membantu keluarga para pegawai yang ikut berperang, dan tetap memberikan gaji nya.


Prinsip Bisnis M & S yang diajarkan oleh MICHAEL MARKS dan THOMAS SPENCER, adalah selalu berpikir praktis dan sederhana untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan, sehingga kesejahteraan pegawai juga meningkat. Jika pegawai puas, maka mereka akan kerja bersemangat! Seolah-olah toko milik mereka sendiri. Pegawai yang bahagia dan puas, merupakan harta / aset yang tak ternilai untuk setiap bisnis. Dan, inilah syarat dasar yang membuat usaha apa pun jadi UNGGUL dan SANGAT MENGUNTUNGKAN.


Hebatnya nilai persahabatan dan persaudaraan, yang telah ditanamkan oleh MICHAEL MARKS dan THOMAS SPENCER pada saat awal mereka mulai berbisnis, sehingga sampai sekarang ini, barang dagangan M & S masih tetap dipasok oleh I. J. DEWHIRTS Ltd. milik ALAISTAIR DEWHIRTS...keturunan dari ISAAC DEWHIRTS...orang yang pertama kali menolong MICHAEL MARKS dalam berbisnis.


Persahabatan dan Cara Berusaha mereka yang baik dan benar, telah membuat Toko MARKS & SPENCER yang dikelola secara turun temurun, semakin menjadi besar dan tersebar di seluruh dunia...hingga kini.



Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari Kisah dan Sikap Sukses dari MARKS & SPENCER tersebut. Dan, bisa kita pergunakan untuk memperbaiki dan melejitkan bisnis sukses kita masing-masing.



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Friday, March 14, 2008

INFORMASI...BERKAH yang Bercampur Baur...


Dear All,


Saya yakin, semua sepakat bahwa memiliki akses cepat ke informasi, akan berdampak signifikan terhadap bisnis. Sebuah contoh, pesawat telepon atau telepon seluler, telah menjadi ciri sangat mapan di dalam hidup kita, sehingga sulit untuk membayangkan bagaimana caranya generasi terdahulu berhasil berkomunikasi tanpanya.


Saya juga bersyukur hidup di jaman serba canggih ini dengan berbagai fasilitas informasi, yang bisa saya manfaatkan untuk kehidupan saya. Namun berbagai fasilitas informasi modern itu semua hanyalah sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Bukan tujuan akhir itu sendiri.


NILAI INFORMASI bergantung pada bagaimana caranya ia dikumpulkan...pada KEAKURATANNYA, dan pada KEGUNAANNYA. Manfaat dasarnya sudah jelas. Ia telah menyederhanakan dan mempercepat semua jenis kemajuan dalam berbagai bidang bisnis, produksi maupun jasa.


Informasi memang dapat mengurangi unsur "menerka-nerka", namun kita masih tetap harus membuat keputusan kita sendiri. Kadangkala, meskipun kita telah diperlengkapi dengan informasi terbaik, dapat saja membuat kekeliruan dalam mengambil keputusan. Banyak orang yang kelihatannya merasa sulit untuk menerima, bahwa informasi yang mereka peroleh bisa saja tidak dapat diandalkan. Penilaian yang baik akan selalu merupakan "attribute" yang paling bernilai.


Informasi, jika kita menginginkan keakuratannya dan kegunaannya benar-benar bermanfaat bagi kita, maka kita harus berusaha menyatukan semuanya, merangkainya untuk kebaikan kita sendiri, karena informasi tidak muncul begitu saja secara utuh dan baik.


Penting untuk Anda ketahui, bahwa ada perangkap dalam informasi, yaitu praktik memanipulasi informasi yang menurut saya telah tersebar luas di kehidupan ini. Sebagai contoh, dari segi "marketing" seringkali ada "press release" yang sebenarnya lebih ke arah promosi penjualan. Mereka dapat dengan mudah menciptakan kesan baik yang sebenarnya palsu.


Seringkali, informasi dipotong, dijungkirbalikkan, dan sebenarnya tidak mewakili hal sesungguhnya. Prestasi bisa dilebih-lebihkan secara "bombastis", dan fakta-fakta aslinya bisa jadi dibungkam. Dalam dunia politik hal ini sudah menjadi rahasia umum, dianggap sudah lumrah saja. Oleh karena itu, jawaban mengapa negeri kita ini masih terpuruk? Anda pasti bisa merangkainya dan menjawabnya sendiri bukan? Hwehehehe...


Tapi seperti halnya di dunia politik, maka dalam bisnis pun ada banyak "spesialis" yang cenderung mendahulukan kepentingan dirinya sendiri dan berani menjamin, bahwa segala sesuatu yang telah dilakukannya itu sudah mewakili cara-cara yang paling menguntungkan, yang bisa juga dilakukan oleh orang lain jika menggunakan cara-caranya.


Apa yang terjadi kemudian? Banyak orang dikecewakan! Banyak orang diantara mereka ternyata tidak mampu atau tidak bisa menerapkan cara-cara yang telah diajarkan oleh para "spesialis" ini, yang dalam mengajarkannya sering membuat kesan bahwa hal itu sangat mudah dan seakan-akan bisa bersifat instan! Bisa membuat Anda segera sukses?!


Sekilas pandang ke topik utama, secuil kata pengantar, sekedar catatan di atas gambar, dan Anda sudah terperangkap dalam kesalahpahaman yang diyakini benar!


Secara pribadi saya menduga dan curiga, bahwa masalah utama bagi orang bisnis dalam tahun-tahun mendatang BUKAN KEKURANGAN INFORMASI, tetapi malah KELEBIHAN INFORMASI. Bisa jadi kita akan tenggelam dalam data-data yang seharusnya membuat kita tetap mengapung. Kelimpahan data tak berguna akan menyajikan godaan berlipat ganda untuk menyimpang dari jalur, yang disertai keinginan kuat untuk mempraktikkannya.


Banyak orang bisa mengalami frustasi besar karena mengetahui bahwa informasi yang dibutuhkannya memang ada di dalamnya, namun akan memakan waktu lama sekali untuk memperolehnya, dan...setelah mencoba mempraktikannya, mereka ternyata tidak bisa mendapatkan manfaat sama sekali. Caaapee' deeh...


Informasi memang berguna, namun kita harus mengenal orang-orang yang akan berurusan dengan kita selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Harus ada waktu dan tempat untuk bermain sekedarnya, untuk menguji keterbatasan, dan peluang mengakses kekuatan dan kelemahan masing-masing. Jauh lebih mudah untuk menilai niat baik orang lain, jika kita saling bertatap muka dan mencoba saling bersilaturahmi secara hangat.


Sisi sosial dalam kehidupan berbisnis ini, jangan sekali-kali Anda rendahkan atau sepelekan manfaatnya. Ini membantu mematahkan hambatan dan menjadikannya sesuatu yang mungkin untuk mendiskusikan sebuah proposal dengan cara yang informal. Saya mengalaminya sendiri, sejumlah transaksi terbaik justru terjadi, dan biasanya diawali dengan pertemuan saya dengan relasi di sebuah restoran, cafe atau bar di suatu hotel berbintang.


Saya tidak meragukan bahwa kita akan menyaksikan lebih banyak perubahan dalam teknologi informasi, dan kita akan memiliki lebih banyak pilihan karenanya. Namun, saya pikir lebih bijak jika Anda tidak melupakan cara-cara lama dalam menjalin hubungan bisnis dengan relasi Anda.


Cara-cara kreatif dan persuasif dalam hal berkomunikasi untuk memperoleh informasi yang akurat dan berdaya guna melalui jalinan silaturahmi ini, saya pikir tidak akan bisa digantikan oleh teknologi informasi yang canggih sekalipun.


Semakin kuat jalinan silaturahmi yang Anda miliki, saya yakin akan semakin kuat pula jalinan bisnis yang Anda kelola dan Anda kembangkan. Semoga sukses!



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Tuesday, March 11, 2008

BERPIKIR GLOBAL, Tapi BERTINDAK LOKAL...


Dear All,


Saya percaya, hampir semua orang diantara kita, pasti sering berbicara mengenai " era globalisasi". Saya juga punya banyak rekan dan relasi, para manajer, bahkan para CEO dan Owner perusahaan, yang ketika saya tanyakan ke mana gerangan mereka berharap masa depan pertumbuhan usahanya akan muncul? Wah...mereka berbicara dengan penuh semangat tentang "pasar global".


Yaa, Pasar Global. Konsep ini memang memiliki daya pikat yang luar biasa prima. Terdapat miliaran pelanggan potensial di luar sana. Produk atau jasa yang sukses di dalam negeri, seharusnya memiliki daya jual yang bagus pula di dunia, setujukah Anda? Tetapi, sebenarnya tidak juga. Tidak selalu yang sukses di dalam negeri, pasti juga sukses di luar negeri atau di dunia. Ini seperti yang sudah banyak dirasakan oleh sebagian perusahaan relasi saya, dari berbagai "curhat bisnis" yang sempat saya dengarkan.


Perlu saya garis bawahi di sini adalah, penting bagi Anda untuk bisa membedakan antara Pasar INTERNASIONAL dan Pasar GLOBAL. Pasar "Internasional" lebih mengacu pada aktivitas luar perbatasan di antara bangsa, dan biasanya bersifat bilateral, misalnya tukar-menukar barang. Sedangkan Pasar "Global" memberikan kesan seakan-akan itu sebuah Pasar "Tunggal", yang beroperasi di seberang perbatasan nasional.


Memahami perbedaan ini memang penting. Sebab, agar Ekonomi Global...Pasar Global...Pasar Tunggal, satu pasar dapat berfungsi, maka harus ada perdagangan BEBAS TOTAL di antara bangsa-bangsa, di antara negara-negara, termasuk Indonesia ini. Dalam kenyataannya, sungguh masih sangat banyak macam hambatan yang "menakutkan" untuk mewujudkan pasar "global" ini. Sudah siapkah Anda?


Seingat saya, gagasan tentang "globalisasi" ini sudah didengung-dengungkan, dan sudah dijajakan ke se-antero dunia oleh para pakar teori, sejak bertahun-tahun yang lalu. Berbagai macam argumentasi mereka, sebagian besar sudah kita ketahui. Diantaranya adalah persetujuan dagang yang mengharuskan setiap negara untuk mengurangi "proteksionisme", arus modal yang bisa melaju secara lebih bebas masuk ke dalam negeri, dan keluar seberang perbatasan. Lalu, perusahaan besar dan kuat beroperasi di banyak negara berbeda. Sekali lagi, sudah siapkah Anda?


Pengertian "globalisasi" ini, seakan-akan menunjukkan, bahwa kebutuhan dan keinginan dunia telah dihomogenisasikan! Apakah sudah benar demikian? Tentu saja tidak. Ini jauh dari kebenaran yang bisa diterima. Fakta bahwa kita mampu mengemudikan mobil yang sama, mempunyai kartu kredit yang sama, membeli soft drink yang sama, menggunakan merek telpon seluler yang sama, browsing dengan browser internet yang sama, dan lain sebagainya... itu tidak harus berarti bahwa sekarang telah ada "pusat perbelanjaan global", dimana setiap orang membeli barang yang sama.


Perlu dipahami di sini adalah, orang juga terus memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Konsumen masa kini memiliki pilihan yang lebih luas daripada sebelumnya. Mereka ini tidak dapat dipaksa untuk menggunakan barang yang sama, kecuali kalau diberikan secara gratis kali...hehehe... Bahkan, jika Anda lihat, cukup banyak bukti bahwa kita ini sedang bergerak ke arah yang berlawanan!


Dalam situasi ekonomi yang sangat maju seperti sekarang ini, konsumen lebih banyak menuntut "individualisasi" dan pembuatan menurut pesanan, dan...secara positif menghindari barang dan jasa tertentu yang sejenis. Mereka ini menginginkan "ke-bhinekaan", dan bukan "ke-samaan".


Banyak orang diantara kita, yang sering memperbincangkan "era globalisasi" seakan-akan kawasan-kawasan luas di dunia ini identik semuanya. Lebih parah lagi, ada diantara kita yang begitu yakin "berkiblat" untuk menyerupai negara maju tertentu, sehingga mereka ini menganggap bahwa jaringan informasi akan memungkinkan mereka untuk "berpikir secara global" dalam kenyamanan di kantor mereka. Sehingga, mereka menganggap dapat menentukan harga untuk pasar lain tanpa melakukan administrasi yang sesuai. Dan, pada akhirnya mereka terkejut setelah melihat, bahwa "penjualan global" mereka tidak berhasil...GAGAL.


Nah, dalam skala yang lebih kecil, cukup banyak bukti, bahwa gagasan-gagasan bisnis yang sangat berhasil dengan baik di sebuah daerah tertentu, ternyata tidak bisa diterima begitu saja saat diterapkan di daerah lainnya.


Inilah maksud saya, yang perlu Anda mengerti, yaitu bahwa meskipun ada sejumlah JUDUL yang terkenal dalam skala nasional, mereka ini masih tetap terlampaui oleh suatu PUBLIKASI LOKAL...dan memang sangat diperlukan suatu promosi bisnis di tingkat lokal.


Publikasi secara nasional, mungkin saja memang diperlukan. Tetapi menurut saya, adalah lebih baik dan mengena jika kita melakukan publikasi secara lokal, dengan mempertimbangkan segi tradisi dan budaya setempat, dimana bisnis kita sedang dijalankan.


Situasi dan kondisi masyarakat di Propinsi Jawa Timur, pasti berbeda dengan Jawa Tengah, Daerah Istimewa Jogjakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali atau propinsi lainnya. Hal yang sama juga berlaku, jika Anda akan mengembangkan bisnis sampai ke berbagai manca negara. Lebih baik dan mengena lagi, jika kita membuat publikasi bisnis kita yang sesuai dengan setiap kota tempat bisnis kita berada.


Inilah sebuah pemikiran paling sukses dalam mengembangkan bisnis. BERPIKIRLAH GLOBAL, dan BERTINDAKLAH LOKAL. Maknailah hal ini secara luas dengan membuka pikiran anda. Rekrutlah orang-orang yang mengenal dan paham pasar bisnis di daerahnya, dan yang mampu menciptakan dan mengembangkannya bagi Anda. Jangan menempatkan pegawai yang selalu bersikap menerka-nerka, beralasan, dan sering bergegas pulang ke rumah!


Yang juga penting untuk Anda ketahui di sini adalah, bahwa sangat tidak masuk akal, jika pemerintah-pemerintah di dunia termasuk Indonesia; akan membiarkan pasar-pasar mereka dibanjiri oleh barang-barang impor luar negeri.


Salah satu hambatan paling nyata bagi terciptanya "pasar global" adalah, begitu banyak pemerintahan; khususnya di negara berkembang seperti Indonesia ini, yang memandang perlu untuk memberlakukan "hambatan-hambatan" yang menakutkan, seperti bea impor, kuota, kontrol tukar-menukar, dan berbagai peraturan yang sengaja dirancang untuk melindungi industri, bisnis, dan pekerjaan lokal.


Bahkan di negeri tercinta ini, sudah ada nuansa KEBANGGAAN NASIONAL, yang digabungkan dengan TEKAD untuk tidak bisa dijadikan "bulan-bulanan" oleh perusahaan multinasional! Oleh sebab itu, Anda juga tidak masuk akal, jika Anda merasa belum siap menghadapi "pasar global".


Saya ingatkan lagi, yang terpenting di sini adalah: "Berpikirlah secara Global, tetapi Bertindaklah secara Lokal". Maka Anda akan siap menyambut "pertarungan" bisnis Anda di dunia bisnis internasional, dan memenanginya.


Wah... saya jadi ingat slogan dari HSBC (The Hongkong and Shanghai Banking Corp) di Indonesia, yaitu: "Bank Dunia Bertradisi Anda". Ini juga mengartikan, bahwa Bank ini telah berpikir global, tapi bertindak lokal.



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Thursday, March 6, 2008

ANALISIS PEGAWAI Anda! Untuk Pendelegasian...


Dear All,


Seni Mendelegasikan Tugas, memang tidak mudah untuk dipelajari dan diterapkan. Tetapi itu merupakan bentuk KETRAMPILAN MANAJEMEN yang VITAL. Jika Anda melakukannya dengan benar, maka Anda akan meningkatkan moral pegawai atau bawahan Anda, dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan, dan akan meringankan beban kerja Anda sendiri.


Anda harus tahu membedakan antara pekerjaan mendesak, dan pekerjaan yang kurang mendesak tetapi lebih penting untuk Anda kerjakan. Manfaatkanlah waktu lebih banyak pada tugas penting daripada yang sepele!


Cobalah mempertanyakan kepada diri Anda sendiri, bagaimana Anda bisa memutuskan apa dan berapa banyak tugas yang akan Anda delegasikan kepada pegawai atau bawahan Anda, misalnya seperti di bawah ini:



  • Seberapa penting keputusan itu? Apakah taruhannya sedemikian besar, sehingga suatu kesalahan tidak diperkenankan? Jika demikian, maka mungkin persoalannya tidak dapat didelegasikan.

  • Walaupun Anda lebih kompeten daripada pegawai atau bawahan Anda, apakah Anda lebih dekat dengan masalahnya? Apakah keputusan Anda memang berpeluang menjadi yang lebih benar?

  • Apakah kegagalan Anda untuk mendelegasikan berarti Anda tidak cukup memberi perhatian kepada bagian pekerjaan lain yang lebih penting?

  • Apakah kegagalan Anda untuk mendelegasikan berarti Anda tidak mengembangkan pegawai atau bawahan Anda? Apakah mereka mampu untuk dikembangkan? Jika tidak, apakah mereka dapat dipindahkan atau digantikan?

  • Apakah yang sebenarnya Anda harapkan, dipandang dari sisi manajemen Anda, atau dari sudut pandang Anda sebagai owner perusahaan? Apakah penilaiannya diutamakan pada hasil, sehingga keputusan Anda harus yang benar? Apakah ada keinginan dan harapan untuk mengembangkan pegawai atau bawahan Anda?



Penting untuk Anda ketahui, persyaratan utama untuk pendelegasian efektif adalah Anda harus memiliki inventarisasi lengkap dari kemampuan, ketrampilan, kualifikasi, pengalaman, bakat khusus, minat, motivasi, sikap, potensi, maupun keterbatasan pegawai atau bawahan Anda.


Dengan membuat ANALISIS seperti itu, termasuk juga mengadakan pertemuan dengan pegawai atau bawahan Anda, untuk mendapatkan perkiraan kemampuan mereka dan aspirasi mereka, maka Anda bisa menentukan, kepada siapa tugas itu segera didelegasikan, dan siapa yang masih memerlukan bimbingan dan pelatihan lebih lanjut.


Di bawah ini ini ada beberapa cara untuk mempermudah pendelegasian bagi semua yang terlibat, sebagai berikut:



  • Anda harus sepakat lebih dulu tentang pekerjaan yang hendak di delegasikan. Ambillah semua inisiatif yang dapat Anda ambil, tanpa mengurangi hak orang lain. Jangan mendefinisikan pekerjaan terlalu sempit, karena itu akan membatasi Anda.

  • Pastikan bahwa pegawai / bawahan Anda mengerti apa yang Anda harapkan dari mereka. Beritahu mereka tentang wewenang untuk diri Anda. Buatlah daftar dari pokok pembicaraan, sehingga itu akan sangat membantu sebelum Anda mulai bertindak.

  • Siapkan kebijakan tertulis bagi pegawai / bawahan Anda, yang dapat mereka gunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan. Buatlah seperangkat kebijakan yang disusun dengan baik, dan dimengerti dengan jelas, memperkenankan mereka mengambil keputusan dan bertindak dengan penuh kepercayaan.

  • Anda harus bersikap rendah hati untuk mau mengakui bahwa orang lain mungkin dapat melakukan pekerjaan itu sama baik kualitasnya dengan Anda. Tidak benar jika Anda merasa, bahwa hanya Anda lah satu-satunya orang di perusahaan yang paling pintar, meskipun Anda itu owner atau pimpinan perusahaan.

  • Aturlah, agar pegawai / bawahan yang memperoleh delegasi langsung bertanggung jawab kepada Anda. Hal ini akan memudahkan komunikasi, membuat keputusan dengan cepat, dan memberlakukan kendali.

  • Buatlah agar mereka ini bertanggung jawab atas hasil yang dicapai dan bukan kegiatannya! Jika hasil yang diharapkan sudah dijelaskan, maka pegawai / bawahan Anda semestinya dapat memilih metode yang akan digunakannya untuk mencapainya.

  • Berikan imbalan kepada mereka yang sudah menyelesaikan sesuatu tugas dengan baik. Mereka akan menerima tanggung jawab dan berpartisipasi aktif untuk mencapai sasaran, jika mereka yang merasa bahwa hanya yang berkinerja baguslah, yang akan memperoleh imbalan setimpal dari Anda. Dan ingatlah, sebaiknya imbalan atas sesuatu hasil yang baik, seharusnya lebih besar daripada hukuman untuk sesuatu kesalahan.



Pendelegasian yang efektif memerlukan kesabaran dan penanaman waktu pada awalnya. Janganlah pendelegasian ini dipandang sebagai kesempatan untuk melepaskan pekerjaan yang tidak menyenangkan.


Juga merupakan kesalahan besar untuk mendelegasikan terlalu banyak pekerjaan tanpa arti, terutama selama waktu Anda tidak terlalu sibuk. Sikap pendelegasian seperti itu dapat membuat pegawai / bawahan Anda menganggap semua pendelegasian tugas di masa datang sebagai hal yang tidak penting.


Secara ideal, pendelegasian semestinya membantu pegawai / bawahan tidak saja untuk mengembangkan ketrampilannya, tetapi juga daya penilaiannya. Mereka harus mengerti keputusan seperti apa yang boleh mereka buat. Jika wewenangnya untuk membuat keputusan terlalu terbatas, maka itu akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri atas kemampuannya untuk menangani tanggung jawab. PENDELEGASIAN yang EFEKTIF, itu mencakup HAK untuk MEMBUAT KEPUTUSAN dan KESALAHAN.



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Saturday, March 1, 2008

ALASAN UMUM Tidak Mendelegasikan Tugas...


Dear All,


Di dalam bisnis, ada KENIKMATAN yang dapat kita peroleh dari berhasilnya PENDELEGASIAN TUGAS kepada para pegawai atau bawahan kita, yaitu MELIHAT MEREKA BERKEMBANG dan BERTUMBUH dalam karier bisnis mereka. Pendelegasian, pada dasarnya adalah membimbing orang, dan itu sebenarnya membantu orang untuk menolong diri sendiri. Itulah Seni Mendelegasikan Tugas!


Meskipun begitu, masih cukup banyak diantara kita yang memiliki sejumlah alasan, mengapa mereka enggan untuk memberikan kendali pekerjaan mereka kepada pegawai atau bawahannya. Biasanya hal ini disebabkan oleh pengalaman kesulitan dan kegagalan dalam mendelegasikan tugas di masa lalu.


Memang sebenarnya ada kecenderungan alamiah pada sebagian besar dari kita, untuk melepaskan dan memberikan tugas kepada pegawai atau bawahan kita, secara begitu saja tanpa persiapan sebelumnya. Seperti saya sebutkan di awal, bahwa Anda seharusnya juga memberikan bimbingan lebih dulu secara efektif kepada pegawai atau bawahan Anda, agar mereka ini bisa menggantikan tugas yang Anda delegasikan itu. Jika hal ini tidak Anda lakukan, maka itu bisa menyebabkan kegagalan pendelegasian tugas. Akibatnya timbullah sejumlah alasan umum, mengapa Anda tidak mendelegasikan tugas.


Di bawah ini sejumlah alasan paling umum mengapa tidak mendelegasikan tugas, dari pimpinan, manajer, bahkan owner perusahaan, sebagai berikut:



  1. Pendapat keliru, bahwa "Hanya saya yang dapat melakukannya lebih baik".

  2. Menuntut, bahwa setiap orang "harus mengetahui semua rincian".

  3. Mengutamakan beroperasi / bekerja sendirian.

  4. Ketidakpastian tujuan.

  5. Khawatir tidak akan disenangi.

  6. Tidak adanya pengalaman dalam pekerjaan atau mendelegasikan.

  7. Tidak mempercayai pegawai atau bawahan.

  8. Menolak untuk mengakui kesalahan.

  9. Ingin selalu sempurna, sehingga bisa mengarah ke pengendalian yang berlebihan.

  10. Tidak adanya ketrampilan organisasi dalam membuat beban kerja menjadi seimbang.

  11. Tidak meyakini tugas dan tidak mampu menjelaskannya.

  12. Cenderung memang tidak mau mengembangkan pegawai atau bawahan.

  13. Gagal memantapkan kendali secara efektif, dan sulit bertindak lebih lanjut.

  14. Kegagalan mendelegasikan wewenang sesuai dengan tanggung jawab individu.



Nah, di sinilah perlunya peran bimbingan kepada pegawai atau bawahan sangat penting, sebelum Anda mendelegasikan tugas kepada mereka. Hubungan bimbingan sebaiknya bukan dengan "gaya komandan militer", tetapi lebih bersifat gaya manajerial konsultatif.


Dengan gaya manajerial konsultatif ini, maka Anda akan melihat pegawai atau bawahan Anda menjadi sangat termotivasi berhasrat untuk meningkatkan ketrampilannya, dan Anda juga akan memperoleh manfaat dari beban kerja yang sangat berkurang karena sudah diambil alih oleh pegawai atau bawahan Anda. Dengan demikian, Anda akan memperoleh keleluasaan waktu lebih banyak lagi, guna memikirkan dan merencanakan program-program bisnis Anda selanjutnya.


Ingatlah ini, salah satu teknik paling produktif untuk mengembangkan orang, agar orang itu bisa semakin berkembang kemampuannya, sehingga dapat meringankan beban kerja, adalah dengan MEMBIMBING. Buanglah sejumlah alasan umum seperti di atas. Oleh sebab itu, bimbinglah pegawai atau bawahan Anda secara efektif, dan delegasikan tugas kepada mereka, agar Anda bisa semakin mengembangkan dan melejitkan bisnis-bisnis Anda.



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano