Selamat Datang di Blog WURYANANO

Silakan Anda membaca Artikel di Blog ini dengan rileks, tidak perlu terburu-buru. Banyak Artikel menarik dan bermanfaat buat peningkatan kualitas hidup Anda.

Silakan Anda menuliskan komentar atau pendapat di masing-masing Artikel yang telah Anda baca. Pendapat Anda akan semakin menambah perspektif bagi kita semua.

Terima kasih atas kunjungan Anda di Blog Saya ini. Terima kasih sudah mau berbagi lewat komentar atau pendapat Anda di sini.


NOTES:

Blogspot Saya ini SUDAH TIDAK AKTIF sejak 5 Desember 2012. Tulisan Saya tentang Berita Kampus SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College menerima Kunjungan dari Kementerian Pendidikan Malaysia adalah sebagai penutup untuk Blogspot ini. Untuk membaca TULISAN Saya, Anda dapat mengunjungi Blog Saya di PORTAL BISNIS INDONESIA.

Thursday, October 30, 2008

Membangun KEDEKATAN lewat TELEPATI...


Banyak cara bagi setiap orang, untuk membangun kedekatan dengan orang-orang lainnya. Mungkin juga kedekatan dengan binatang dan tumbuhan, bahkan kedekatan dengan alam semesta secara umum. Pada umumnya cara-cara yang dipakai melakukan pendekatan tersebut adalah secara fisik bertemu tatap muka dan komunikasi lisan mungkin juga tulisan.


Akan tetapi, secara tidak disadari, mungkin saja sebagian dari kita sebenarnya telah melakukan upaya pendekatan secara Telepati. Nggak percaya? Cobalah Anda ingat-ingat, paling gampang mengingat saat Anda dulu melakukan pendekatan pada calon pasangan hidup Anda, yang mungkin saat ini sudah menjadi suami atau istri, atau sekarang masih dalam taraf pacaran atau tunangan. Nah, bagaimana cara Anda melakukan pendekatan dan membangun kedekatan pada pasangan Anda itu, sampai calon pasangan yang Anda incar itu bersedia menjadi pasangan hidup Anda?


Bukankah saat awal pendekatan ke calon pasangan, Anda melakukan upaya pendekatan dengan segenap jiwa raga, segenap emosi dan pikiran? Anda sering membayangkan hal-hal baik untuk calon pasangan Anda itu, Anda sering berbicara di dalam relung pikiran Anda dengan segenap perasaan emosi jiwa, betapa Anda sangat menginginkan si dia untuk menjadi pasangan hidup Anda. Bukankah begiu yang Anda lakukan dulu? Iya..jelas memang begitulah. Saya pun melakukannya kok...hehehe...dan terbukti berhasil kan?


Nah, jika Anda sudah pernah melakukan hal seperti tersebut tadi, maka itu artinya Anda telah melakukan suatu upaya secara TELEPATI....meskipun saat itu Anda tidak menyadarinya, bahwa Anda telah melakukan Telepati. Itu artinya, kemampuan TELEPATI memang sudah dimiliki oleh setiap orang di muka bumi ini...jadi Telepati memang hal yang wajar, lumrah saja.


Tetapi dalam perjalanan hidup selanjutnya, sebagian besar dari kita melupakan cara-cara "telepatikus" seperti itu. Kita cenderung ingin berpikir yang logis dan bisa dihitung secara matematis saja...melupakan hal bersifat imajinatif dan intuitif. Bisa jadi ini disebabkan oleh pola pendidikan yang kita terima, yang selalu mengedepankan berpikir logis dan matematis, yang diaktifkan oleh fungsi otak kiri saja...sedangkan fungsi otak kanan, yang bertanggung jawab pada imajinasi dan intuisi termasuk didalamnya kemampuan telepati, cenderung diabaikan...atau diremehkan dan dianggap tidak begitu bermanfaat bagi kehidupan di era modern ini.


Tulisan saya ini, hanya mengingatkan, bahwa dengan kekuatan TELEPATI, sebenarnya Anda bisa menjalin dan membangun kedekatan dengan orang lain, maupun dengan setiap makhluk di alam semesta ini...termasuk juga dengan alam semesta yang juga merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT ini.


Cobalah Anda lakukan Telepati dalam menjalin dan membangun kedekatan hubungan Anda, entah itu hubungan persahabatan, kekeluargaan, percintaan atau hubungan bisnis. Lakukanlah dengan menggunakan kemampuan Telepati Anda...dan lihatlah apa yang akan Anda peroleh. Saya yakin jika Anda serius melakukan upaya Telepati dalam menjalin, membangun, dan menjaga keharmonisan serta kedekatan hubungan-hubungan Anda dengan orang-orang lainnya, atau dengan sesama makhluk ciptaan Allah...maka kehidupan yang Anda jalani menjadi lebih indah dan menyenangkan.


Cara melakukan Telepati sudah saya uraikan secara sederhana di tulisan sebelum ini. Memang sesungguhnya sederhana saja cara melatih kekuatan Telepati ini, karena Telepati ini merupakan bagian dari kekuatan pikiran kita...yang sering saya sebut sebagai Super Mind Power ini.


Tidak ada hal yang tidak mungkin untuk Anda lakukan dalam mencapai sukses dan kebahagiaan sejati, jika Anda mau mengerahkan segenap karunia Ilahi yang sudah ada di dalam diri Anda... termasuk kemampuan TELEPATI ini.


Selamat membangun kedekatan dan keharmonisan hubungan-hubungan Anda melalui kekuatan Telepati. Cobalah!


Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Tuesday, October 21, 2008

Mencoba Latihan TELEPATI...


Banyak orang beranggapan, bahwa kemampuan TELEPATI tidak membutuhkan latihan apapun, dan menganggapnya itu adalah bagian dari BAKAT ALAMI saja, yang tidak perlu latihan. Tapi bagi orang yang telah mengerti, pasti menyadari bahwa kemampuan Telepati pada awalnya harus dilatih dan dibangun lebih dulu, kemudian semakin memantapkan kekuatannya dengan melatihnya secara hati-hati dan terus menerus...sehingga akan didapatkan hasil-hasil yang bermanfaat.


TELEPATI, seperti kecakapan berpikir lainnya...dapat dipergunakan untuk maksud baik dan jahat. Di sini, kita dihadapkan pada masalah ETIKA dan MORAL. Apakah alasan Anda belajar dan berlatih TELEPATI? Coba Anda melihat dengan cermat alasan pribadi Anda untuk berlatih dan menggunakan kecakapan Telepati ini.


Secara umum, ada 3 pandangan pernyataan dari yang berhasrat untuk berlatih kecakapan TELEPATI, yaitu:


  • Pertama, sekedar punya hasrat untuk mengetahui Telepati, dan hanya ingin mengembangkannya untuk keuntungan pribadi tanpa melibatkan orang lain secara langsung.

  • Kedua, sangat berhasrat untuk bisa menguasai kekuatan Telepati dan mengembangkannya untuk melayani dan membantu orang lain.

  • Ketiga, merasa harus menggunakan kekuatan Telepati untuk menguasai orang lain, dan menentang keinginan mereka, agar mau menuruti kemauannya.


Sejauh mana pokok persoalan menyangkut hubungan Telepati, tentu saja ada pertimbangan-pertimbangan dasar tertentu yang harus diperhitungkan...yaitu tentang tanggung jawab moral.


Kemampuan TELEPATI adalah peranan dari OTAK KANAN, yang bertanggung jawab pada sisi emosi, imajinasi, dan intuisi kita...yang kesemuanya itu terpendam di dalam alam PIKIRAN BAWAH SADAR. Oleh sebab itu, langkah awal untuk berlatih kemampuan TELEPATI adalah Anda harus menghidupkan "mesin mental" di pikiran sadar Anda untuk bersiaga penuh kesadaran, bekerja sama dengan pikiran bawah sadar Anda.


Keyakinan dan percaya diri Anda adalah hal utama yang harus Anda punyai sebelum memulai berlatih TELEPATI. Karena perlengkapan sebenarnya dari kemampuan Telepati adalah pada bagian tingkat SADAR PIKIRAN Anda yang dilingkupi oleh perasaan EMOSI JIWA secara rileks...baik Anda sebagai Pengirim atau Penerima.


Cobalah berkonsentrasi selama beberapa saat pada BAYANGAN PIKIRAN yang hendak Anda kirimkan kepada seseorang, juga pikirkan bahwa Anda sangat ingin memproyeksikan PESAN tersebut dari tempat Anda berada ke beberapa tempat yang jauh. Kemudian konsentrasikan bahwa si penerima pesan Anda di beberapa tempat yang jauh dari Anda, bisa menerima pesan dari Anda. Dan, jangan lupa untuk memberikan segenap perasaan emosi Anda pada saat berkonsentrasi mengirimkan pesan secara TELEPATI itu. Kekurangan dari nilai emosional atau jika tanpa ada perasaan emosi yang menyelubungi pesan...maka itu sering menyebabkan proses Telepati menjadi gagal.


Kebanyakan para Pemula gagal pada tahap awal ini, karena mereka merasa TEGANG saat melakukan konsentrasi dengan sepenuh emosi jiwa. Ketegangannya biasanya dilihat dari bahasa tubuhnya yang otomatis sudah menjelaskannya...misalnya dari alis mata yang berkerut, mata yang dipejamkan dengan sangat rapat, mengatupkan bibir rapat-rapat sampai monyong atau terlihat dari otot-otot tubuhnya yang keras menegang saat mencoba berkonsentrasi itu. Hal-hal TEGANG seperti ini harus Anda hindari...janganlah tegang pada saat melakukan konsentrasi.


Pada Latihan Telepati, semua bagian tubuh dan pikiran haruslah rileks meskipun tetap konsentrasi dengan tingkat keheningan yang semakin dalam. Oleh sebab itu, sebelumnya Anda harus melatih diri untuk bisa rileks dan santai...meskipun dalam waktu bersamaan sedang melakukan KONSENTRASI PIKIRAN. Beberapa tulisan saya di Blog ini tentang latihan olah nafas, relaksasi, dan meditasi, bisa Anda lakukan lebih dulu untuk membiasakan diri berkonsentrasi, dan berimajinasi secara rileks dan santai.


Dengan mencapai kondisi atau keadaan rileks dan santai secara FISIK dan PIKIRAN, maka Anda sebagai si Pengirim pesan Telepati akan mendapatkan gambaran mental yang jelas, beserta balutan emosi Anda di sana. Gambaran mental yang Anda ciptakan dengan jelas ini juga seiring dengan kemauan dan kemampuan Anda untuk melatih kekuatan imajinasi visualisasi Anda, sehingga Anda mampu membentuk dan menggambarkan pesan Anda sejelas mungkin, yang selanjutnya itu akan otomatis tersimpan di dalam pikiran bawah sadar Anda...dan bisa Anda gunakan berulang-ulang.


Ok, sekian dulu. Selamat mencoba berlatih TELEPATI. Semoga sukses!


Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Friday, October 17, 2008

Mengenal Kemampuan TELEPATI...


Mungkin sebagian dari Anda pernah mendengar atau membaca istilah TELEPATI ini. Dan, biasanya pula, sebagian dari Anda memandangnya dengan "sebelah mata" bahkan terkadang ada juga yang mencemoohkannya...menganggap TELEPATI adalah hal yang tidak masuk di akal dan sangat misterius sifatnya. Salah satu kemampuan TELEPATI adalah bisa mengamati bahkan bertindak untuk kejadian-kejadian dari jarak jauh.


TELEPATI sebenarnya merupakan bagian dari daya berpikir kita pada OTAK KANAN. Tapi ada kecenderungan sebagian besar dari kita untuk menghalangi atau membatasi daya berpikirnya, hanya mengutamakan hal-hal yang dipandang ilmiah dan logis, tetapi mengabaikan hal-hal yang bersifat intuitif dan imajinatif. Kecenderungan untuk lebih banyak menggunakan daya berpikir pada OTAK KIRI yang ilmiah dan logis inilah, secara pasti telah menghambat daya berpikir kita pada OTAK KANAN yang bersifat intuitif dan imajinatif...dan merupakan bagian yang bertanggung jawab pada sisi EMOSI manusia.


Kita memang tidak dapat mengingkari, bahwa ilmu pengetahuan ilmiah ini telah berhasil memajukan kualitas kehidupan, meskipun kemajuan itu masih belum terlalu merata. Tapi mungkin disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan inilah, maka kemampuan berpikir pada otak kanan cenderung diabaikan.


Meskipun demikian, saya sangat yakin, para pembuat kemajuan di berbagai bidang kehidupan ini SEBENARNYA juga menggunakan kemampuan OTAK KANAN nya, untuk melakukan hal-hal yang bersifat intuitif, imajinatif dan tidak masuk akal pada awal-awalnya. Tetapi sebagian besar dari kita...para penikmat kemajuan inilah yang memiliki kecenderungan untuk mengabaikan kemampuan daya berpikir pada otak kanan...termasuk di dalamnya adalah kemampuan TELEPATI, yang sesungguhnya itu sudah ada sejak kita lahir ke dunia ini...dan merupakan BAKAT ALAMI setiap manusia.


TELEPATI, dalam aspek kehidupan ini bukanlah sekedar kemampuan untuk mengirimkan dan menerima signal pemikiran secara "bolak-balik" diantara si pengirim dan si penerima. Tetapi TELEPATI juga memiliki arti melatih meningkatkan kesadaran diri...untuk bisa lebih sadar menghargai potensi berpikir dan beremosi kita yang sesungguhnya punya kekuatan SUPER ini, dan saya lebih senang menyebutnya dengan istilah SUPER MIND POWER.


Anda pun bisa melakukan Telepati ini...dan biasanya secara tidak disadari. Misalnya, pernahkah Anda membayangkan seseorang yang jauh tempat tinggalnya (tapi secara emosional dekat dengan Anda) agar dia menghubungi Anda...dan tiba-tiba telepon Anda berbunyi, setelah Anda angkat...eh ternyata orang yang Anda bayangkan itu menghubungi Anda. Atau, Anda memikirkan anak Anda, istri/suami agar dia mau melakukan hal seperti yang Anda inginkan, dan anak Anda, istri/suami langsung melakukannya...tanpa Anda ucapkan langsung lewat kata-kata.


Yaa...itulah TELEPATI. Dan masih banyak lagi contoh kejadian "telepatikus" di dalam kehidupan ini. Pada Telepati tingkat lebih tinggi, seseorang bisa berkomunikasi langsung hanya melalui pikiran atau antar pikiran saja, tanpa lewat kata-kata verbal...bisa menghemat mulut nih...hehehe. Termasuk juga bisa menyembuhkan kasus penyakit dengan hanya mengirimkan gelombang energi penyembuh...itupun termasuk aspek dari Telepati pada tingkat lebih tinggi.


Dan, karena Telepati ini bekerja berdasarkan daya pikir OTAK KANAN, maka harus mengandung EMOSI pada saat melakukannya...benar-benar harus Anda sisipkan perasaan EMOSI JIWA Anda untuk melakukan Telepati ini...jika tidak, maka Telepati tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.


Ok, sementara ini dulu, yang bisa saya tulis untuk sekedar mengingatkan Anda, bahwa TELEPATI ini sebenarnya kemampuan yang alami...merupakan bakat alami sejak kita dilahirkan, yang tentunya bisa dimiliki oleh setiap orang, dan bukanlah merupakan hal yang mistis, klenik apalagi tabu. TELEPATI itu sesungguhnya normal adanya.



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Saturday, October 11, 2008

10 (More) Reasons You're Not Rich


10 (More) Reasons You're Not Rich

By Jeffrey Strain
http://www.thestreet.com/



Many people assume they aren't rich because they don't earn enough money. If I only earned a little more, I could save and invest better, they say.


The problem with that theory is they were probably making exactly the same argument before their last several raises. Becoming a millionaire has less to do with how much you make, it's how you treat money in your daily life.


The list of reasons you may not be rich doesn't end at 10. Caring what your neighbors think, not being patient, having bad habits, not having goals, not being prepared, trying to make a quick buck, relying on others to handle your money, investing in things you don't understand, being financially afraid and ignoring your finances.


Here are 10 more possible reasons you aren't rich:


You care what your car looks like: A car is a means of transportation to get from one place to another, but many people don't view it that way. Instead, they consider it a reflection of themselves and spend money every two years or so to impress others instead of driving the car for its entire useful life and investing the money saved.


You feel entitlement: If you believe you deserve to live a certain lifestyle, have certain things and spend a certain amount before you have earned to live that way, you will have to borrow money. That large chunk of debt will keep you from building wealth.


You lack diversification: There is a reason one of the oldest pieces of financial advice is to not keep all your eggs in a single basket. Having a diversified investment portfolio makes it much less likely that wealth will suddenly disappear.


You started too late: The magic of compound interest works best over long periods of time. If you find you're always saying there will be time to save and invest in a couple more years, you'll wake up one day to find retirement is just around the corner and there is still nothing in your retirement account.


You don't do what you enjoy: While your job doesn't necessarily need to be your dream job, you need to enjoy it. If you choose a job you don't like just for the money, you'll likely spend all that extra cash trying to relieve the stress of doing work you hate.


You don't like to learn: You may have assumed that once you graduated from college, there was no need to study or learn. That attitude might be enough to get you your first job or keep you employed, but it will never make you rich. A willingness to learn to improve your career and finances are essential if you want to eventually become wealthy.


You buy things you don't use: Take a look around your house, in the closets, basement, attic and garage and see if there are a lot of things you haven't used in the past year. If there are, chances are that all those things you purchased were wasted money that could have been used to increase your net worth.


You don't understand value: You buy things for any number of reasons besides the value that the purchase brings to you. This is not limited to those who feel the need to buy the most expensive items, but can also apply to those who always purchase the cheapest goods. Rarely are either the best value, and it's only when you learn to purchase good value that you have money left over to invest for your future.


Your house is too big: When you buy a house that is bigger than you can afford or need, you end up spending extra money on longer debt payments, increased taxes, higher upkeep and more things to fill it. Some people will try to argue that the increased value of the house makes it a good investment, but the truth is that unless you are willing to downgrade your living standards, which most people are not, it will never be a liquid asset or money that you can ever use and enjoy.


You fail to take advantage of opportunities: There has probably been more than one occasion where you heard about someone who has made it big and thought to yourself, "I could have thought of that." There are plenty of opportunities if you have the will and determination to keep your eyes open.



Regards Extraordinary!

Wuryanano

Monday, October 6, 2008

Sedikit Lebih SERIUS BERBISNIS...


Semangat berwirausaha di negeri ini boleh kita acungi "two thumbs-up" lah. Era kebangkitan dunia kewirausahaan Indonesia memang sangat patut dicanangkan pada tahun 2008 ini. Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi mengenai beberapa hal, yang mungkin saja bisa bermanfaat bagi para pelaku bisnis sektor usaha kecil dan menengah (UKM), terutama bagi rekan-rekan yang baru memulai berbisnis...dan ingin lebih mengembangkan bisnisnya...


Ada beberapa hal perlu diketahui para pelaku bisnis UKM ini, yang mungkin saja masih terabaikan atau saat ini masih belum sempat dipikirkan untuk dilakukan. Jika Anda ingin sedikit lebih serius berbisnis, ada baiknya Anda perhatikan dan lakukan hal-hal seperti di bawah ini:



INVENTARISASI ASSETS:


  • Assets tidak berwujud (intangible), seperti: pengalaman detil dalam bisnis Anda, network (jaringan) berupa pelanggan Anda, supplier tempat membeli barang-barang kebutuhan bisnis Anda, cara dan gaya serta strategi tim marketing, pendelegasian tugas, dan sebagainya.

  • Assets berwujud (tangible), seperti kantor dan perlengkapannya, kendaraan operasional (mobil dan motor), stock barang dan perlengkapannya yang belum terjual, modal kerja yang berputar, hutang dan piutang Anda (ini wujud kepercayaan pihak ketiga kepada Anda), dan sebagainya.


ANALISA USAHA:

Analisa usaha yang paling populer memakai Sistem Analisa SWOT, terdiri dari:


  • Internal: Strenght and Weakness, yaitu: menginventarisasikan kekuatan dan kelemahan dari usaha Anda, dari para pengelolanya, cara mengelolanya, produk yang dijual, cara menjualnya, manajemen keuangannya, manajemen sumber daya manusianya, dan sebagainya.

  • External: Opportunity and Threat, yaitu: menginventarisasikan kesempatan-kesempatan yang ada, dan akan diberikan oleh pihak lain untuk mengembangkan usaha maupun mengembangkan para pengelolanya dengan tujuan akhir meningkatkan profit; serta ancaman-ancaman dengan berbagai bentuknya, yang datang dari luar, dan ada kemungkinan mengancam perkembangan usaha bahkan kelangsungan hidup usaha Anda.


RISET PASAR:


  • Berdasarkan analisa tadi, Anda lakukan Riset Pasar untuk alternatif pengembangan dan diversifikasi usaha Anda. Misalnya Anda bisa memperbesar pangsa pasar dari usaha Anda untuk kalangan yang lebih luas lagi, menambah jumlah dan macam item barang yang Anda jual, dan sebagainya.


DUKUNGAN BANK:


  • Soal dukungan Bank untuk mengembangkan usaha Anda, memang diperlukan suatu Jaminan dan Agunan dari Anda. Meskipun pada dasarnya hal itu bukanlah merupakan "syarat mutlak" bagi Bank (tidak selalu di-approve, meskipun nilai jaminan dan agunan layak) dalam memberikan fasilitas Kredit pada nasabah. Oleh karena itu sangat bergantung pada penilaian Bank terhadap Karakter dan Kapasitas Anda serta Prospek Bisnis Anda. Tingkat Kepercayaan Bank terhadap Anda biasanya dinilai dari "track record" Anda dalam berbisnis, termasuk hubungan Anda dengan para rekanan bisnis Anda, seperti supplier Anda selama ini. Jadi masalah dapat dipercaya dan bisa menjadi kepercayaan adalah hal penting dalam penilaian Bank...dan itu biasanya hanya dapat diperoleh dengan WAKTU yang berjalan seiring dengan usaha Anda.


BERSAHABAT DENGAN BANK:


  • Bank pasti akan mengucurkan kreditnya untuk membiayai usaha Anda, jika Anda bukan pemula dalam mengelola bisnis. Oleh sebab itu menjalin "persahabatan" dengan Bank memang penting. Jadilah nasabah yang baik, binalah hubungan baik dengan petugas Bank dan belajarlah dari mereka terkait dengan usaha Anda. Ajukanlah permohonan modal kerja untuk pengembangan usaha dengan menyajikan data usaha dan jaminan serta agunan sesuai dengan persyaratan Bank bersangkutan. Jika semua ini sudah Anda lakukan, pasti Bank akan melayani Anda, dan menawarkan fasilitas kredit dengan skim yang cocok dengan usaha dan cash flow Anda. Apalagi saat ini Pemerintah kita sedang giat dan gencar menggiatkan para pelaku usaha sektor UKM untuk pengembangannya. Pemerintah sedang berpihak pada UKM, maka Anda bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan usaha Anda.


Ok, semoga usaha Anda semakin maju pesat meraih kesuksesan. Sukses selalu buat UKM Indonesia.


Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Saturday, October 4, 2008

BENARKAH Kita Sudah MENANG ?!


Bulan RAMADHAN sudah berlalu, demikian juga dengan IDUL FITRI, yang dianggap sebagai HARI KEMENANGAN umat manusia dalam perjuangan melawan hawa nafsunya. Setelah selama satu bulan, kita benar-benar dilatih untuk mengekang dan mengendalikan hawa nafsu di bulan suci Ramadhan, kemudian setelahnya kita boleh merayakan Hari Kemenangan pada Idul Fitri yang telah berlalu. Pertanyaannya adalah, "Benarkah kita sudah MENANG?"


Yaa, apakah diri kita memang telah berhasil dan menang mengalahkan hawa nafsu, seperti yang telah kita lakukan di bulan suci Ramadhan itu? Hawa nafsu yang mana, yang benar-benar telah kita kalahkan, sehingga kita boleh merayakannya di saat Idul Fitri? Sudahkah kita menang secara telak terhadap hawa nafsu kita?


Saya teringat ucapan motivasi para pejuang bangsa ini, bahwa meraih kemerdekaan itu sulit, tapi masih lebih sulit lagi untuk mempertahankan kemerdekaan! Dan, buktinya memang kita sampai saat ini juga masih terlihat kesulitan untuk mempertahankan kemerdekaan ini. Masih banyak rakyat yang belum terlihat merdeka secara lahir maupun batin, kemiskinan masih merajalela di berbagai daerah, di berbagai kalangan, di berbagai strata kehidupan...masih banyak terlihat kemiskinan secara lahir maupun miskin di dalam batin.


Demikian juga halnya dengan kemenangan, bisa dianalogikan, bahwa meraih kemenangan melawan hawa nafsu itu sulit, tapi masih lebih sulit lagi untuk mempertahankan kemenangan ini. Apakah kekuatan kita untuk mempertahankan kemenangan melawan hawa nafsu ini sudah benar-benar besar dan kuat sepenuhnya? Dan, sanggup berapa lamakah kita mampu mempertahankan kemenangan ini? Sehingga dengan begitu, kita bisa menghiasi kehidupan sehari-hari dengan berbagai tindakan yang lebih baik dibandingkan sebelum bulan suci Ramadhan. Bisakah itu kita lakukan, dan seberapa lama kita sanggup melakukannya? Anda sendiri yang bisa menjawabnya, sesuai dengan pengalaman hidup dan karakter diri Anda sendiri.


Semoga kita benar-benar sanggup mengekang dan mengendalikan berbagai hawa nafsu negatif yang bisa merusak kehidupan ini, tidak sekedar kuat menahan lapar dan dahaga cuma selama satu bulan berpuasa! Mari kita pertahankan kemenangan kita melawan hawa nafsu ini dengan sepenuh hati dan cinta kasih kepada Ilahi. Marilah kita hiasi kehidupan kita ini dengan pikiran, tindakan dan hubungan kekeluargaan yang lebih baik lagi. Semoga kita termasuk orang yang benar-benar telah menang dan dimenangkan oleh Allah SWT dengan segala Rahmad dan Hidayah-NYA. Amiin.


"Demi waktu Matahari sepenggalahan naik, dan demi Malam apabila telah sunyi (gelap-gulita), Tuhanmu tiada meninggalkan kamu, dan tiada pula benci kepadamu. Dan sesunguhnya, hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-NYA kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas." (QS. Adh-Dhuhaa, 93: 1-5).



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano