Selamat Datang di Blog WURYANANO

Silakan Anda membaca Artikel di Blog ini dengan rileks, tidak perlu terburu-buru. Banyak Artikel menarik dan bermanfaat buat peningkatan kualitas hidup Anda.

Silakan Anda menuliskan komentar atau pendapat di masing-masing Artikel yang telah Anda baca. Pendapat Anda akan semakin menambah perspektif bagi kita semua.

Terima kasih atas kunjungan Anda di Blog Saya ini. Terima kasih sudah mau berbagi lewat komentar atau pendapat Anda di sini.


NOTES:

Blogspot Saya ini SUDAH TIDAK AKTIF sejak 5 Desember 2012. Tulisan Saya tentang Berita Kampus SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College menerima Kunjungan dari Kementerian Pendidikan Malaysia adalah sebagai penutup untuk Blogspot ini. Untuk membaca TULISAN Saya, Anda dapat mengunjungi Blog Saya di PORTAL BISNIS INDONESIA.

Sunday, February 28, 2010

Jadi ENTREPRENEUR? Penuhi Persyaratannya!


Kita semua tahu bahwa KEWIRAUSAHAAN merupakan salah satu motor penggerak ekonomi bangsa, juga sebagai pendorong perubahan sosial bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Oleh karena itu sudah selayaknya dilakukan usaha untuk menumbuhkannya, misalnya lewat dunia pendidikan formal maupun non formal yang saat ini sudah menampakkan fungsi perannya, dan kemudahan dari aturan-aturan birokrasi pemerintah dalam mendirikan sebuah bisnis baru, sehingga akan lebih banyak orang mau memilih jalan hidup sebagai seorang Wirausaha atau Entrepreneur, yang pada gilirannya akan mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan mandiri.


Menjadi Entrepreneur sebenarnya sangat menarik karena ada tantangan tersendiri, dan sebagai Entrepreneur tentu saja harus memiliki ketekunan, keseriusan, dan kemauan untuk terus belajar menuntut ilmu, guna mengantisipasi resiko bisnis dikedepannya nanti. Dunia Kewirausahaan adalah dunia tanpa kepastian, dengan situasi yang seringkali tidak menentu. Oleh sebab itu diperlukan kekuatan energi yang lebih untuk menjadi seorang Entrepreneur.


Membangun bisnis, tidak cukup hanya dengan naluri atau intuisi, atau hanya berbekal semangat membara karena pernah jadi peserta seminar kewirausahaan yang membakar semangat. Membangun bisnis tetap harus dilandasi oleh perencanaan dan perhitungan matang! Dalam mengelola bisnis, diperlukan langkah-langkah metodologis yang sistemik. Oleh karena itu, di dalam bisnis harus ada perencanaan dan perhitungan matang, tidak hanya sekedar jalan saja, atau hanya punya prinsip asal jalan.


Mereka yang memiliki keinginan jadi entrepreneur, perlu secara realistis melakukan perhitungan terhadap ambisi personal mereka. Hal ini untuk antisipasi agar tidak mengalami trauma dan kekacauan akibat saat mendirikan dan menjalankan bisnisnya, mereka masuk dalam kategori kondisi emosi ambisius, sehingga itu bisa mengabaikan fakta dan strategi bisnis. Kondisi emosi ambisius dari entrepreneur seringkali membuat dirinya lupa atau tidak mau untuk mempelajari lebih jauh lagi tentang bisnis yang baru dibangunnya itu, dan tidak paham bagaimana membesarkan bisnisnya... karena hanya bermodal nekad ambisius saja.


Entrepreneur Ambisius semacam ini biasanya memiliki dorongan besar untuk segera menjadikan bisnisnya masuk dalam kategori glamour atau setidaknya bisa dianggap glamour oleh sekelompok entrepreneur, dan secara pribadinya juga ada keinginan dianggap sebagai Entrepreneur Glamour, yang sangat dikenal di kalangan para entrepreneur lainnya, dengan kata lain, dia menjadi Bintang atau Selebrita diantara sekumpulan entrepreneur, khususnya dalam kelompok entrepreneur pemula.


Jika seorang entrepreneur ada keinginan untuk menjadi Entrepreneur Glamour, sebenarnya tidak masalah, asalkan dia tidak lupa tujuan awalnya membuka dan membangun bisnis sendiri. Kekhawatiran bisa terjadi jika entrepreneur ini KELUAR dari FOKUS BISNIS UTAMANYA, dan dia hanya sekedar terlena mengejar ketenaran semu dengan banyaknya pujian dan pujaan yang terarah kepadanya, karena popularitas diri yang dibangunnya sudah cukup kuat. Sedangkan, bisnis utamanya tidak bisa berkembang dari waktu ke waktu, dan pada gilirannya bisa dijamin bahwa bisnisnya nanti pasti akan gulung tikar... bangkrut!


Memang, seorang entrepreneur biasanya adalah seorang yang karismatik, bisa mempesona orang lain. Sifat karismatik entrepreneur inilah yang dipakainya untuk membereskan pekerjaannya melalui orang lain. Inilah salah satu karakteristik entrepreneur, yang semestinya bisa dimanfaatkan untuk membangun bisnisnya lebih solid lagi, dan bukan hanya dimanfaatkan semata-mata demi ketenaran diri yang tidak bisa mendukung pengembangan keuntungan dari sisi bisnisnya.


Satu hal yang harus diingat oleh para entrepreneur pada saat mendirikan sebuah usaha baru, adalah: mereka pasti ingin meraup setiap rupiah atau dolar dari seluruh pelanggan yang diharapkan selalu datang membeli produk atau jasanya. Guna meraup setiap rupiah atau dolar ini, semestinya mereka memberikan layanan terbaik, terus mencari dan mendapatkan pelanggan baru, dan merawat loyalitas pelanggan lama, serta mencari cara-cara baru guna melayani pelanggan agar tercapai kepuasan pelanggan yang akan mengantarkannya kepada loyalitas pelanggan. Dan, tidak lupa beriklan atau promosi guna mengingatkan bahwa bisnis mereka masih tetap eksis serta selalu siap untuk melayani pelanggan mereka.


Anda mau jadi Entrepreneur? Itu mudah! Asalkan Anda bisa memenuhi persyaratannya, seperti yang sebagian sudah saya uraikan dalam tulisan di atas ini.



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Thursday, February 25, 2010

Pensiun? Saatnya Jadi ENTREPRENEUR Sejati...


Pada Kamis, 25 Februari 2010, saya memenuhi undangan sebagai Pembicara Motivasi dari PT. PAL INDONESIA (PERSERO) guna membekali pegawai yang dipensiunkan secara dini oleh perusahaan. Sebanyak 900 orang pegawai terkena rasionalisasi dan restrukturisasi, yang akhirnya mereka harus mau menerima status sebagai Pensiun Dini. Istilah Pensiun Dini ini buat sebagian besar pegawai memang terdengar mengerikan, terasa membebani mental dan bisa membuat shock down mental, meskipun sebenarnya mereka juga memperoleh uang pesangon ratusan juta rupiah dari perusahaan.



Setelah mendengarkan wejangan dari Direktur Umum dan SDM PT. PAL INDONESIA (PERSERO), dan pemaparan pensiun dan antisipasinya dari sudut pandang psikologis oleh Psikiater, maka giliran saya, selaku Entrepreneur dan Mindset Navigator memberikan Motivasi Kewirausahaan kepada para pensiunan dini ini.




Tema yang saya angkat adalah: PENSIUN SUKSES BAHAGIA, dengan topik bahasan Menggali Potensi Diri Sebagai Entrepreneur. Saya mulai dengan mengatakan bahwa Memulai Bisnis Itu Mudah, Jika Sudah Punya Jiwa dan Sikap Entrepreneur. Dan, saya katakan pula, bahwa mereka sebenarnya juga sudah mempunyainya. Yaa, para pensiunan dini ini semestinya sudah memiliki Jiwa dan Sikap layaknya seorang entrepreneur itu. Saat saya katakan hal itu, ada celetukan spontan dari mereka, "Masa sih Pak, kan kami ini puluhan tahun jadi pegawai?" Saya jawab, "Sebentar... nanti saya tunjukkan bagaimana sebenarnya Jiwa dan Sikap Entrepreneur yang sebenarnya pasti sudah ada di dalam diri setiap orang dari Anda semua ini, namun mungkin hal itu tidak Anda sadari sepenuhnya."



Saya coba memaparkan kepada mereka, bagaimana Jiwa dan Sikap Entrepreneur itu, diantaranya seperti saya sebutkan berikut ini:


  • Percaya Diri


  • Pengambil Resiko


  • Kepemimpinan


  • Orientasi Masa Depan


  • Kreatif dan Inovatif


  • Inisiatif


  • Komitmen Tinggi


  • Disiplin


  • Mandiri


  • Jujur


  • Tekun dan Sabar


  • Tanggung Jawab


  • Komunikatif


  • Mudah Beradaptasi


  • Mudah Berkawan


  • Menerima Kritik


  • Realistis


  • Selera Humor



Saya bertanya kepada mereka, apakah hal-hal yang saya sebutkan tadi sudah Anda miliki, pada saat Anda masih menjadi pegawai? Serempak mereka menjawab: YA... Nah, benar kan, bahwa Anda sesungguhnya sudah memiliki jiwa dan sikap entrepreneur, namun saat itu masih bersifat sebagai "intrapreneur" yang pada gilirannya harus Anda asah terus sehingga jiwa dan sikap itu benar-benar menjadi jiwa dan sikap seorang entrepreneur sejati, bukan lagi intrapreneur di dalam perusahaan orang lain.





Saya katakan kepada mereka, bahwa untuk memulai bisnis memang butuh 2 M. Yaa, Memulai Bisnis Harus Punya 2 M, bukan 2 Milyar, tetapi 2 M itu adalah MENTAL dan MODAL. Tentang MENTAL, saya ingatkan bahwa mereka kan sudah memiliki jiwa dan sikap entrepreneur. Inilah yang harus diasah secara terus menerus agar menjadi MENTAL kuat laksana baja, yang nantinya sangat bermanfaat bagi kehidupan seorang entrepreneur sejati.



Kemudian MODAL. Saya jelaskan, bahwa Modal ini ada yang Kasat Mata dan Tidak Kasat Mata. Modal Kasat Mata atau Tangible Asset, itu misalnya: properti, kendaraan, uang, saham, emas, dan lain sebagainya yang bisa dilihat langsung oleh mata kita. Modal Tidak Kasat Mata atau Intangible Asset, contohnya seperti: bakat, semangat, waktu, keahlian, jaringan, dan hal lain yang tidak bisa kita lihat.



Sungguh menyenangkan, melihat para pensiunan dini ini berbinar-binar wajahnya yang sebelumnya terlihat kusut-masai akibat persepsi salah mengenai kenapa harus dirinya yang dipensiunkan secara dini. Sebagian besar dari mereka akhirnya menunjukkan semangat hidup yang kembali berkobar setelah mendengar pemaparan motivasi kewirausahaan dari saya. Alhamdulillah...



Saya katakan, "Pensiun Dini justru harus sangat disyukuri. Lebih dini untuk pensiun adalah lebih baik lagi. Karena dengan begitu, Anda bisa segera memulai kehidupan baru sebagai seorang yang sangat bebas menentukan kemauan sendiri, bebas dari kekangan aturan perusahaan orang lain. Dan yang lebih hebat lagi, Anda bebas menentukan Masa Depan Lebih Baik dibandingkan pada saat Anda masih ikut perusahaan orang lain." Wuuiihh... LUAR BIASA SEMANGAT... Saya bahkan ikut terbawa semangat membara para pensiunan yang telah menyadari, betapa hebat potensi dirinya untuk menjalani kehidupan yang lebih baik daripada sebelumnya.



Berbagai pertanyaan seputar bagaimana memulai bisnis dengan modal kecil, atau kalau perlu gak pakai modal sendiri, dan bagaimana menimgkatkan kekuatan mental serta selalu bersemangat dalam menjalankan bisnis dalam kondisi apapun; saya jawab secara gamblang bagi mereka, sehingga mereka bisa merasakan kelegaan dan keikhlasan dalam posisinya saat ini sebagai Pensiun Dini.



PENSIUN DINI ADALAH SAATNYA UNTUK HIDUP LEBIH SUKSES DAN BAHAGIA.



Saya berpikir, dari 900 orang pensiunan dini PT. PAL INDONESIA (PERSERO), jika ada 10% saja yang berkomitmen menjadi entrepreneur, maka di negeri ini ada tambahan 90 orang Entrepreneur Baru, yang nantinya turut menjadi penggerak perekonomian di negeri ini, serta bisa mengurangi pengangguran yang setiap tahunnya masih saja selalu meningkat. InsyaAllah...



SELAMAT JADI ENTREPRENEUR. Semoga Sukses dan Berkah Selalu!



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Sunday, February 21, 2010

HUTANG Untuk Bisnis, BISNIS Untuk Hutang, (Hati-hati) TERBELIT Hutang


Sebagai Entrepreneur yang pernah mengalami kerugian hingga milyaran rupiah pada saat krisis moneter melanda negeri ini pada tahun 1997 - 1998, dan krisis yang nyaris sama, juga terjadi pada tahun 2008 meskipun dalam skala dan alasan berbeda; tentu saja saya juga pernah berhutang untuk mengembangkan bisnis-bisnis saya, dan bisnis-bisnis saya juga pernah saya tawarkan sebagai jaminan hutang, bahkan saya juga pernah terbelit dan dibelit oleh hutang... hehehe... Oleh karena itu, saya ingin sedikit berbagi pengalaman soal 'hutang-hutang an' (baca: hutang beneran, Red) dengan Anda para calon Entrepreneur, atau Anda yang sudah berani memulai berusaha sendiri sebagai seorang Entrepreneur.


Dewasa ini, sangat marak berbagai seminar dan workshop soal 'hutang-hutang an' atau ada yang mengistilahkan dengan 'cashback', yang disambut dengan sangat antusias oleh para pesertanya, yang sebagian besar adalah para entrepreneur yang baru memulai usahanya, atau calon entrepreneur yang sudah memiliki impian besarnya.


Para Mentor Bisnis seperti berlomba memberikan berbagai kiat terbaiknya, bagaimana caranya untuk memperoleh hutang atau cashback dalam jumlah besar, mulai ratusan juta rupiah sampai dengan milyaran rupiah. Tentu saja seminar atau workshop semacam ini disambut penuh antusias dan harapan besar oleh para pesertanya. Apalagi juga sering disampaikan bisa dilakukan oleh mereka yang baru saja memulai usaha, dapat hutang atau cashback dalam jumlah besar, bahkan tanpa perlu proses panjang dan bisa saja tanpa agunan. Ini sungguh terobosan yang Luar Biasa Prima! Yang mana, terobosan semacam ini tidak ada atau belum ada pada jaman saya dulu saat memulai usaha. Karena pada saat saya memulai usaha, disamping tabungan saya pribadi, saya hanya mengandalkan pinjaman lunak kepada IMF alias Istri...Mertua...Famili saya, yang cukup banyak jumlah orangnya dan punya tabungan lumayan besar dan mereka dukung saya dengan ikhlas juga... hehehe...


Kembali ke soal hutang, saya baru mulai berani hutang ke lembaga keuangan, baik bank atau pun non bank; setelah bisnis saya berjalan lancar dan punya agunan untuk dijaminkan ke lembaga keuangan bersangkutan. Dan besar hutang ternyata hanya maksimal 70% dari nilai agunan yang dijaminkan, karena saya tidak punya personal guarantie yang mau menjaminkan dirinya untuk bisnis saya... hahaha... Oleh karena itu, saya sangat takjub dengan langkah-langkah para entrepreneur saat ini, yang bisa bicara tentang cara memperoleh hutang dalam jumlah besar meskipun mereka baru memulai usahanya... Bahkan tidak perlu proses berbelit panjang dengan berbagai peraturannya.


Benar-benar Luar Biasa Prima! Karena sampai sekarang pun, saya belum bisa melakukan hal itu, bagaimana bisa memperoleh hutang atau cashback dengan nilai besar, mulai ratusan juta sampai dengan milyaran rupiah itu secara mudah. Cara-cara saya dalam mengajukan kredit atau hutang, masih tetap cara lama sesuai dengan aturan main yang ada di dunia perbankan. Pernah saya coba tanyakan langsung ke pihak manajemen lembaga keuangan bersangkutan, cara-cara memperoleh hutang yang lebih cepat dan nilainya lebih besar daripada nilai agunan, malah saya diketawain... karena mereka tidak berani melanggar aturan main yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia.


Namun satu hal yang saya ketahui dan pernah saya lakukan dulu untuk memperoleh dana segar... yang sebenarnya tidak segar-segar amat... hehehe, yaitu dengan cara memutar-mutar uang keluar masuk di rekening koran bank dan juga menggunakan perputaran pemakaian uang di Credit Card yang saya miliki. Saya dulu sempat memiliki 20 Credit Card Gold, dan 5 Credit Card Platinum dari berbagai Bank terkemuka di negeri ini, ini yang pernah saya pakai untuk memutar-mutar uang yang memang bisa bernilai sampai milyaran rupiah. Tetapi cara-cara semacam ini sudah lama sekali saya tinggalkan, karena menurut hemat saya, itu sangat membahayakan bisnis dan finansial saya dikedepannya.


Saya menulis ini sekedar untuk memberikan gambaran saja kepada Anda, khususnya calon entrepreneur maupun entrepreneur yang baru memulai usahanya. Hendaknya Anda bersikap bijak dalam hal upaya untuk memperoleh dana pinjaman atau hutang atau cashback, atau apa pun namanya, yang jelas itu tetap saja uang milik pihak lain, dan bukan sepenuhnya milik Anda. Pada saatnya nanti Anda harus mengembalikannya juga beserta bunga pinjamannya sekalian.


Bisnis dengan menggunakan uang orang lain boleh-boleh saja, asalkan Anda sudah penuh komitmen dan yakin bahwa bisnis Anda bisa jalan sesuai rencana. Ingatlah, bisnis tetap harus direncanakan, dan tidak ada sukses tanpa perencanaan. Hal yang perlu Anda pahami adalah bagaimana sikap Anda pada saat memulai bisnis? Ini sangat penting untuk menjalankan bisnis Anda. Selain itu, Anda juga harus mengerti, mengapa terjadi kegagalan dalam berbisnis? Anda juga perlu mempelajari beberapa penyebab bangkrutnya suatu bisnis!


Nah, para calon entrepreneur dan entrepreneur pemula... bijaklah dalam menyikapi 'hutang-hutang an' atau 'cashback' ini, gunakan benar-benar hanya untuk mengembangkan bisnis yang terencana secara matang. Kontrol secara ketat, penggunaan Credit Card Anda! Kalau memutar-mutar uang di rekening koran boleh-boleh saja untuk membuat bagus financial image Anda. Namun jangan sampai Anda keliru bersikap dengan kebanggaan semu karena memiliki banyak Credit Card atau punya duit besar hasil hutang, sehingga sampai terjadi euphoria hutang yang tidak pada tempatnya. Hati-hatilah dan bijaklah, jangan sampai Anda nanti terbelit dan dibelit hutang sampai mencekik leher, dan... Anda menyalahkan para Mentor Bisnis yang sudah berbagi cara memperoleh hutang atau cashback tersebut. Mentor Bisnis hanyalah bersifat memberikan motivasi dan inspirasi kepada Anda, sedangkan tindakan selanjutnya adalah 100% tanggung jawab Anda sendiri. SELAMAT dan SUKSES MENJADI ENTREPRENEUR SEJATI.



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Sunday, February 14, 2010

JANGAN PERCAYA (Begitu Saja) kepada MENTOR Bisnis


Semakin maraknya semangat entrepreneurship di negeri ini memang sangat menggembirakan. Saat ini banyak bermunculan entrepreneur baru dengan berbagai ragam bidang usaha yang dijalankannya. Banyak muncul bentuk usaha baru yang bersifat ATM (Adopsi, Tiru, Modifikasi), maupun usaha yang murni baru dan belum pernah ada sebelumnya, baik produk maupun namanya tidak ada kemiripan dengan usaha yang pernah ada. Dalam dunia entrepreneurship, usaha baru yang bersifat ATM ataupun yang murni baru itu baik saja dilakukan oleh para entrepreneur ini, sepanjang mereka ini dalam memulai bisnis barunya sudah benar-benar siap secara mental dan modal. Yaa, pada saat memulai bisnis, mereka HARUS SIAP secara MENTAL dan MODAL.


Maraknya dunia entrepreneurship di negeri ini juga tidak lepas dari peran serta berbagai media masa yang sering menampilkan kisah sukses para pengusaha, sehingga hal tersebut memotivasi banyak orang untuk mengikuti jejak suksesnya dalam mengeluti bisnis. Disamping itu tidak kalah pentingnya juga ada peran dari para Mentor Bisnis, yang bersemangat memberikan motivasi bisnis lewat seminar-seminar, yang beberapa tahun belakangan ini sangat sering digelar untuk masyarakat umum di berbagai kota di negeri ini. Motivasi bisnis dari para Mentor Bisnis ini memang berdampak pada semangat untuk memulai bisnis di kalangan masyarakat menjadi membara. Jiwa entrepreneur di dalam diri setiap orang seakan-akan terbakar dengan hebatnya akibat motivasi dari para Mentor Bisnis ini, sehingga keberanian untuk memulai bisnis sendiri muncul secara sangat kuat.

Ada fenomena menarik dari sisi sang Mentor Bisnis. Fenomena sang Mentor Bisnis ini sebaiknya Anda sikapi secara bijaksana pada saat Anda hendak mengambil keputusan untuk memulai bisnis sendiri. Mentor Bisnis, pasti sangat memotivasi orang agar segera memulai bisnisnya sendiri daripada ikut perusahaan orang lain. Seringkali sang Mentor bahkan cenderung memotivasi agar Anda yang masih berstatus sebagai pegawai, segera keluar mengundurkan diri dari pekerjaan di perusahaan orang lain itu, dan cepat membuka usaha sendiri. Motivasi bisnis semacam ini pasti sangat berpengaruh pada jiwa orang yang melihat dan mendengar sendiri, bagaimana kehebatan dan kesuksesan sang Mentor itu sendiri pada saat berbicara di atas panggung seminar.

Fenomena semacam inilah yang harus Anda sikapi secara bijaksana, pada saat Anda hendak mengambil keputusan untuk memulai bisnis sendiri, dan meninggalkan zona nyaman sebagai pegawai di perusahaan milik orang lain. Apalagi bagi Anda yang sudah berkeluarga, tentunya sikap bijaksana ini harus semakin kuat lagi sebelum Anda memutuskan memulai bisnis sendiri dan hendak mengundurkan diri dari status kepegawaian Anda. Tanyakan pada diri Anda, sudah siapkah Anda untuk masuk ke dalam dunia tiada kepastian ini? Yaa, dunia entrepreneur ini identik dengan dunia tanpa kepastian! Tidak ada yang pasti di dunia entrepreneur! Oleh karena itu, yang menjadi Entrepreneur selalu lebih sedikit jumlahnya daripada yang menjadi Pegawai. Karena apa? Ya karena tidak ada kepastian ini.

Ada 2 point sangat penting, yang harus Anda pahami dan harus Anda miliki jika Anda memang berhasrat untuk menjadi Entrepreneur, yaitu MENTAL dan MODAL. Yaa, sudahkah Anda memliki 2 point ini, MENTAL dan MODAL untuk menjadi seorang Entrepreneur? Mental Entrepreneur dan Modal Dana sesungguhnya mutlak harus Anda miliki untuk memulai bisnis sendiri.

Seringkali Mentor Bisnis berbicara di atas panggung seminar mengatakan bahwa memulai bisnis itu gampang sekali, tidak harus pakai Uang, tidak perlu pakai Modal, yang penting berani mulai dan langsung jalan saja, nggak perlu mikir! Just do it! Begitu biasanya sang Mentor Bisnis saat bicara motivasi. Silakan baca tulisan saya, Placebo Entrepreneur dan Mitos ini.

Perlu diketahui juga, bahwa Anda kan sebenarnya tidak mengetahui secara pasti background sang Mentor Bisnis, iya kan? Banyak Mentor Bisnis menyembunyikan kehidupan keluarganya yang sesungguhnya. Bahwa sebenarnya keluarga mereka sudah sukses kaya raya bahkan sejak sebelum sang Mentor ini lahir ke dunia. Namun pada saat memberikan motivasi bisnis di panggung seminar, sang Mentor ini selalu bicara bahwa mereka ini memulai bisnisnya dari NOL, tidak punya modal, berbekal tekad saja... alias bondho nekad!

Boleh saya katakan, sebagian besar para Mentor Bisnis selalu menyembunyikan kesuksesan dan kekayaan keluarga nenek moyangnya pada saat mereka memotivasi Anda sebagai peserta seminar. Hanya beberapa orang saja yang memang memulai bisnisnya dari NOL sampai bisa sukses. Inilah yang perlu Anda sikapi secara bijaksana. Termotivasi memulai bisnis memang baik, namun harap waspada terhadap diri Anda sendiri, jangan sampai terjadi penyesalan dan akhirnya Anda meng-kambinghitam-kan sang Mentor Bisnis yang telah memotivasi Anda untuk memulai bisnis sendiri.

Ingatlah, JANGAN PERCAYA (begitu saja) kepada MENTOR BISNIS. Ambillah yang baik-baik, yang punya manfaat dan langkah selanjutnya adalah percayalah kepada diri Anda sendiri, yakinlah kepada kekuatan Anda sendiri yang sudah dianugerahkan oleh ALLAH SWT kepada Anda untuk kehidupan yang lebih baik. Bersyukurlah dengan kekuatan Anda dan selalu berdoalah memohon dukunganNYA.

Tulisan saya ini bukan sebagai bentuk demotivasi bagi Anda. Justru sebaliknya, saya ingin Anda nanti benar-benar bisa memahami dunia entrepreneur dan menikmati proses perjalanannya, bukan semata-mata ingin jadi entrepreneur karena hanya tergiur hasil sukses kaya raya nya saja. Saya menulis ini sebenarnya untuk memberikan jawaban kepada ratusan e-mail masuk ke saya, yang isinya adalah penyesalan akibat mereka telah terlanjur keluar dari pekerjaannya sebagai pegawai perusahaan, dan memulai bisnis sendiri yang ternyata berdampak pada banyaknya tagihan hutang tak terbayar akibat bisnis yang baru dimulainya sudah hancur gagal total, dan mereka menyalahkan sang Mentor Bisnis.

Kehidupan ini menyajikan begitu banyak pilihan untuk Anda sikapi. Jika memang Anda berhasrat menjadi seorang Entrepreneur, maka saran paling sederhana dari saya adalah, siapkan terlebih dahulu MENTAL dan MODAL Anda. Jangan memandang enteng 2 point penting ini, MENTAL dan MODAL. Perkara MENTAL memang tetap saya masukkan ke nomer satu baru setelahnya adalah MODAL. Mengapa?

Jawabannya adalah karena dengan MENTAL maka Anda pasti akan menemukan jalan untuk mencari MODAL dan menggunakannya secara benar. Dan dengan MENTAL pula, jika Anda mengalami berbagai kendala dalam menjalankan bisnis, maka Anda pasti akan selalu optimis melangkah dan belajar dari kesalahan kemudian memperbaikinya untuk cepat meraih KESUKSESAN. Yang penting lagi, Anda bisa menikmati proses perjalanan diri menjadi sosok Entrepreneur Sejati.


Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
http://www.wuryanano.com/