Selamat Datang di Blog WURYANANO

Silakan Anda membaca Artikel di Blog ini dengan rileks, tidak perlu terburu-buru. Banyak Artikel menarik dan bermanfaat buat peningkatan kualitas hidup Anda.

Silakan Anda menuliskan komentar atau pendapat di masing-masing Artikel yang telah Anda baca. Pendapat Anda akan semakin menambah perspektif bagi kita semua.

Terima kasih atas kunjungan Anda di Blog Saya ini. Terima kasih sudah mau berbagi lewat komentar atau pendapat Anda di sini.


NOTES:

Blogspot Saya ini SUDAH TIDAK AKTIF sejak 5 Desember 2012. Tulisan Saya tentang Berita Kampus SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College menerima Kunjungan dari Kementerian Pendidikan Malaysia adalah sebagai penutup untuk Blogspot ini. Untuk membaca TULISAN Saya, Anda dapat mengunjungi Blog Saya di PORTAL BISNIS INDONESIA.

Sunday, September 16, 2007

JANGAN MUDAH MENGELUH !!!...

Anda dan saya sudah tahu bahwa Allah Maha Adil. Apa pun yang diperbuat Allah untuk manusia pasti dilandasi dengan sifat Maha Adil itu. Tetapi yang aneh sebenarnya manusia itu sendiri, ya...kita sendiri ini. Kalau kita memperoleh rejeki banyak, pasti langsung berkata wah...Tuhan memang adil, jika kita mendapat sedikit rejeki, wah... Tuhan kurang adil, dan apalagi jika kita tidak memperoleh rejeki sama sekali, kebanyakan dari kita langsung berteriak... TUHAN TIDAK ADIL...

Itulah sikap kebanyakan orang di muka bumi ini, maunya selalu memperoleh bagian sebanyak mungkin, dan sering tidak mau introspeksi diri, lupa melihat ke dalam dirinya sendiri, dan senangnya hal-hal yang bersifat instant saja. Sebagian besar orang tidak mau bersikap secara "proporsional" atau tepat sasaran. Sikap kita sering lebih dipengaruhi "prinsip masa kini" dan "prinsip material", sehingga menyebabkan orang mudah sekali mengeluh, dan protes pada keadaan buruk yang menimpanya.

Oleh sebab itu, cobalah renungkan makna suci dari Al-Qur'an, Surat Al-Baqarah, ayat 286 ini: "Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya, dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau bersalah. Ya Tuhan kami janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat, sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami, apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".

Kalau Anda cermati ayat suci di atas, itu sudah menunjukkan betapa adilnya Tuhan kita ini. Sebenarnya manusia itu tidak layak untuk gampang mengeluhkan keadaan buruk yang menimpanya. Allah SWT sudah mengatakan bahwa Dia tidak akan membebani sesuatu hal yang di luar kesanggupan manusia. Jadi, seandainya Anda sedang "dicoba dengan beban" oleh Tuhan, itu pasti karena Tuhan tahu, bahwa Anda pasti sanggup mengatasinya. Oleh karena itu, "mengeluh" bukanlah sikap yang tepat. Tuhan juga mengajari kita, bagaimana cara kita memohon pertolongan-Nya, lewat do'a seperti di dalam ayat suci di atas itu. Ini juga menunjukkan sifat Maha Penyayang dari Tuhan, karena lewat do'a yang diajarkan-Nya itu, maka Dia membuka pintu maaf, ampunan, dan rahmat-Nya seluas-luasnya, bagi kita yang "mau datang" kepada-Nya, dan membutuhkan pertolongan-Nya.

Allah menginginkan kita, agar selalu berusaha sekuat tenaga dan pikiran kita untuk menjalani kehidupan ini dengan baik. Untuk itu Allah juga menegaskan lagi firman-Nya di dalam Al-Qur'an, Surat An-Najm, ayat 39, yang berbunyi: "dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain dari apa yang telah diusahakannya". Jadi, dengan demikian semakin jelas, bahwa kita ini sesungguhnya tidak pantas untuk mengeluh. Kita punya kewajiban untuk selalu berusaha sekuat tenaga, dan pantang menyerah.

Apa pun yang terjadi, itu sebenarnya merupakan suatu hasil dari usaha kita sendiri. Oleh sebab itu, apa pun yang terjadi, hendaknya selalu disyukuri. Apa pun yang terjadi memang patut disyukuri, karena hal itu pasti semata-mata demi peningkatan kualitas diri kita. Lha wong Allah saja berfirman, bahwa kita sebagai manusia tidak akan memperoleh sesuatu, selain dari usaha yang telah kita lakukan. Firman Allah SWT pasti suci, dan tak terbantahkan.


Salam Luar Biasa Prima!

5 comments:

Anang Pramana,SKOM,MM said...

assalamualaikum wr wb

Jangan Mudah Mengeluh !!!
Mulailah sesuatu dengan niat tulus
Jalanin sesuatu dengan ikhlas dan sabar
Terima sesuatu dengan syukur dan tawakkal !!!
Alloh sudah menjanjikan kepada umatnya yang bersyukur akan ditambah nikmatnya...tapi bagi yang ingkar...adzab alloh sangat pedih !!!

salam luar biasa prima !!!
wassalam

Anonymous said...

Assalamualaikum Cak Wur, sebuah majalah internet, http://majalah.dompas.net
yang baru membutuhkan sumbangan ikhlas anda berupa tulisan-tulisan yg sesuai dengan kepakaran anda.

Andaikata ndak sempat nulis, izinkan saya ngambil dari blognya Cak Wur dengan link dan profil Cak Wur akan diletakkan sekalian.

Matur Nuwun.
Dompas

Anonymous said...

Mari kita yakini ini sebagai FORMULA SEMPURNA KEHIDUPAN DAN KESUKSESAN
KITA SEMUA

"..dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain dari apa yang telah
diusahakannya.."

Hal ini juga mengandung makna :
"Manusia PASTI memperoleh dengan apa yang diusahakannya"

Luar Biasa Mas Wuryanano! Ini sebuah reminder yang DAHSYAT. Saya pun yakin
balasan dari artikel ini akan PASTI Mas Wur dapatkan. Tak perlu menunggu
hari berganti atau bulan berjalan. CUKUP DALAM HITUNGAN STOPWACTH!

Salam Perubahan!
Hari SUbagya
www.bisnispartner.com

Anonymous said...

Mas Wuryanano,

Anda benar. Kalau dicerna lebih dalam setiap keadaan yang datang kepada kita sesungguhnya tidak berarti apa-apa sampai kita memberikan makna terhadap keadaan tyersebut. Contohnya, dalam satu keluarga misalnya, si kakak memiliki pekerjaan menjual es krim, sedangkan si adik memiliki pekerjaan menyewakan payung. Ketika hari cerah dan cuaca panas, maka bagi si kakak ini adalah baik, es krimnya akan laku, tetapi bagi si adik ia akan mengatakan ini buruk karena sewa payungnya tidak laku.

Demikian sebaliknya, ketika hari hujan maka bagi si kakak ini keadaan buruk karena es krimnya tidak laku, sebaliknya bagi si adik ini keadaan baik karena sewa payungnya akan laku. Jadi sesungguhnya setiap keadaan yang datang kepada kita, apakah baik atau buruk itu sangat ditentukan oleh bagimana kita memandangnya. Keadaan panas dan keadaan hujan conothnya, dapat diartikan berbeda-beda, itu semua tergantung dari cara kita mengartikannya.

Kalau demikian, bukankah lebih baik kita selalu memandang setiap keadaaan yang datang dengan sikap positif ? Dengan demikian kita kan selalu mengatakan bahwa Tuhan itu Maha Adil. Karena kitameyakini selalu ada Hikmah positif dibalik keadaan itu. Semoga sikap seperti ini dapat selalu menjadi pegangan dalam memandang kehidupan kita.


Salam Motivasi Nurani,
Eko Jalu Santoso
http://www.ekojalusantoso.com/

Anonymous said...

Saya sependapat dengan mas Jalu... ini yang saya coba terus terapkan di RS yang saya pimpin...bulan Ramadhan seperti saat ini adalah waktu dimana kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap menurun...bahkan penurunan bisa sampai lebih dari 30% dibanding bulan-bulan lain...ini tentu berpengaruh terhadap income RS...sehingga dokter dan karyawan sering mengeluh karena...incomenya menurun...saya ajak mereka untuk bersyukur dan melihat hikmah yang lain...yaitu dengan kondisi pasien yang sedikit...kami mempunyai kesempatan untuk berbenah terhadap kondisi pelayanan kesehatan... seperti mengecat ulang ruang-ruang perawatan, membersihkan gudang obat... memperbaiki proses administrasi...dan hal-hal lain yang tidak bisa dikerjakan kalau kunjungan pasien banyak... harapannya, setelah lebaran pasien akan melihat wajah baru RS kami... dan memberikan image pelayanan yang baik...yang pada akhirnya kunjungan pasien akan lebih meningkat disbanding lebaran yang lalu...


Jadi memang sangat penting mengajari diri kita untuk melihat dengan positip dan dengan cara lain...setiap kondisi yang berkembang...dengan demikian kita bisa menjadi orang yang bijaksana...dan selalu gembira...


Selamat berkarya...dan selamat berbuka puasa...

Satrio Wiji Sampurno
(satrio@pttimah.co.id)