Terpaut di dalam sukma...
Tiada ku bimbang, tiada ku ragu...
Akan setia janjimu...
...Bersemi di dalam kalbu...
...Penawar hati nan lara...
...Padamu bintang, padamu bulan...
...Saksi yang abadi...
Sambutlah tanganku ini...
Belailah dengan mesra...
Kasihmu hanya untuk-ku...
Hingga akhir nanti...
...Kau selalu di hatiku...
...Bersemi di dalam kalbu...
...Dari semula, hingga akhirnya...
...Kasih ku serahkan...
Nah, kali ini saya ingin bernostalgia dengan penyanyi mungil, cantik, dan seksi...YUNI SHARA... Saya memang termasuk fans si Yuni Shara, dan senang juga menyanyikan tembang-tembang lama nostalgia...seperti Lagu "Kau Selalu Di Hatiku" di atas tersebut. Wah, menjelang tutup tahun 2007 dan menyongsong tahun 2008 ini, memang saya lebih suka untuk bernostalgia aja, daripada membuat resolusi akhir tahun...hehehe...lebih asyik dan tidak membebani pikiran. Intinya, saya mau relaks aja deh dalam menyambut pergantian tahun ini, sambil tetap bisa mengambil hikmah dan intisari dari nostalgia tersebut.
Dan, karena saya ini memang termasuk tipe romantis...maka saya selalu saja senang mengambil hikmah dari segala sesuatu yang bernuansa romantis ini, yang memberikan gambaran...betapa hebatnya kekuatan cinta.
Semua hal yang berkaitan dengan nama cinta...pastilah selalu menarik untuk di simak ya...misalnya yang barusan aja: Ayat-ayat Cinta dari Novel yang laris manis, sudah bisa dilihat sekarang di layar lebar alias bioskop. Sebentar lagi pasti sudah ada versi DVD nya. Nah, termasuk juga lagu-lagu cinta...saya suka... Tetapi, ada tetapinya lho... hanya dalam konteks tema cinta yang ada sisipan pesan moral tinggi saja, yang saya sukai. Kalau tema cinta nya kelas rendahan, nggak bermoral dan nggak mutu gitu...saya pasti nggak suka!
Kembali ke laptop, eh...judul lagu nostalgia di atas "Kau Selalu Di Hatiku"......
Saat saya menyanyikan lagu ini bersama dengan Yuni Shara, wah...rasanya segenap jiwa-raga saya ini menghayati sekali. Menghayati setiap makna kata per kata dalam lagu tersebut, yang menurut saya itu sarat dengan pesan moral tinggi, sangat bermutu banget...gitu.
Cobalah Anda simak bait demi bait syair lagu si Yuni Shara tersebut di atas. Betapa hebatnya kandungan pesan moral kelas atas ini. Pesan tersebut menunjukkan bagaimana kekuatan cinta bisa membuat seseorang menjadi begitu setia. Yaa! Setia! Yang mana hal itu, pada saat sekarang ini...KESETIAAN sudah mulai menunjukkan adanya proses 'degradasi'...ada pengikisan kesetiaan...disadari atau tidak!
Tapi menurut saya sih...proses 'degradasi kesetiaan' itu yaa pastinya disadari lah. Masak sih, menurunnya kesetiaan kok nggak disadari oleh yang bersangkutan? Misalnya Anda, jika terseret dengan 'degradasi kesetiaan'...masak Anda tidak menyadari nya?
Masak Anda nggak sadar, ketika Anda sudah mulai melirik seseorang untuk dibanding-bandingkan dengan pasangan Anda? Kemudian Anda berpikir tentang pasangan Anda yang sudah menemani Anda bertahun-tahun...kok sekarang Anda lihat bisa dibandingkan dengan orang lain yang baru saja Anda kenal? Bahkan, bisa jadi Anda menganggap orang lain itu justru lebih baik dari pasangan Anda! Nah, kalau sudah begini apakah bisa disebut tidak disadari? Ini tadi sebagai contoh aja lho, bukan berarti Anda yang baca ini seperti itu...hehehe...
Nah, jika seseorang sudah tidak bisa memegang kesetiaan pada pasangan hidupnya... bisa dipastikan... mereka ini akan mengalami 'kehancuran cinta', yang selama ini dicobanya untuk dirawat, disiangi, diberikan pupuk, disirami air...agar semakin tumbuh kuat dan membesar! Kehancuran cinta kasih ini adalah disebabkan oleh HILANGNYA KESETIAAN!
KESETIAAN, bisa juga kita lihat makna nya bukan hanya tentang sepasang kekasih. Coba kita lihat saja di dalam dunia bisnis. Jika Anda saat ini sedang berbisnis...cobalah juga untuk memegang kesetiaan Anda pada bisnis Anda itu. Apapun yang terjadi, cobalah untuk tetap setia dalam bisnis...yang sudah Anda putuskan untuk Anda ambil itu. Dengan demikian, jika Anda tetap setia menekuni bisnis Anda seperti keinginan awal Anda...maka Anda bisa segera memperoleh kesuksesan, bisa meraih impian-impian Anda.
Sebagian orang...ada yang TIDAK BISA MEMEGANG KESETIAAN pada bisnisnya sendiri. Karena banyaknya godaan dari 'kecantikan bisnis' orang lain, maka itu bisa menyebabkan mereka yang TIDAK SETIA pada bisnisnya sendiri... Mereka gampang sekali melirik bisnis lainnya, dan cepat berubah pikiran untuk berganti bisnis dengan begitu saja... sebelum membesarkan bisnis awalnya sendiri. Jika demikian...Anda pasti tahu akibatnya, bukan? Yaa...bisnis yang sedang dijalankannya, yang masih perlu penanganan dengan seksama... akhirnya hancur! Akhirnya bisnisnya itu 'gulung tikar'... Tutup! Pailit! Bangkrut! Akibat ketidak setiaan pada bisnisnya sendiri.
Oleh karena itu, seperti syair lagu Yuni Shara tersebut... makna filosofinya, apa pun dan siapa pun yang kita cintai... hendaknya selalu tersimpan dengan sebaik-baiknya di hati sanubari kita. Apa pun dan siapa pun itu...bisa sebagai pengganti kata KAU pada Lagu "Kau Selalu Di hatiku" yang dipopulerkan oleh Yuni Shara tersebut... dan saya beruntung bisa menyanyikan lagu itu bersama biduanita mungil, cantik, dan seksi...YUNI SHARA...
Meskipun begitu, dia tetap tidak bisa mempengaruhi saya untuk berpaling dari istri saya yang juga cantik, seksi, cerdas...dan tentu saja jauh lebih tinggi badannya dibandingkan dengan Yuni Shara...hehehe... Istri dan anak-anak saya yang keren, cerdas dan menyenangkan ini akan selalu ada di dalam hati sanubari saya... Kau Selalu Di Hatiku... Terpaut Di dalam Sukma... duhai seluruh keluarga ku tercinta...
Semoga Kisah Nostalgia Dengan Yuni Shara ini bisa memberikan manfaat bagi yang membacanya, khususnya bagi diri saya sendiri.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
4 comments:
Nostalgia dengan Yuni Shara dan Rossa...hmmm.... pantesan panjenengan jadi makin rosa (kata mbah Marijan) hahaha...:))
Pak, shoutnya kok di suspended ya? saya mau nulis di sana nggak bisa.
Wah..
Pak Wur sedang bernostalgia nih.. :)
Kira2 di penghujung tahun 2007 ini akan bernostalgia dengan siapa nih pak? hehehe
Salam Sukses ya Pak..
dan Tetap Semangat
Membaca dua tulisan terakhir Pak Nano tentang 'Nostalgia' itu, gak nahan pengen senyum-senyum sendiri. Nikmat benar membacanya. Sampai-sampai tidak terasa, ternyata saya sedang di-suntik dengan pesan-pesan penting tentang entrepreneurship. Terimakasih Pak Kiyai.
Duh....Pak Nano ini ternyata type orang romantis ya...seperti suami saya yang selalu menyanjung & membanggakan saya...Sebagai seorang Istri pasti Ibu Nano juga merasakan hal yang sama (dengan saya yang selalu tersanjung) bersuamikan Pak Nano yang Romantis & Setia ini :)
Post a Comment