Selamat Datang di Blog WURYANANO

Silakan Anda membaca Artikel di Blog ini dengan rileks, tidak perlu terburu-buru. Banyak Artikel menarik dan bermanfaat buat peningkatan kualitas hidup Anda.

Silakan Anda menuliskan komentar atau pendapat di masing-masing Artikel yang telah Anda baca. Pendapat Anda akan semakin menambah perspektif bagi kita semua.

Terima kasih atas kunjungan Anda di Blog Saya ini. Terima kasih sudah mau berbagi lewat komentar atau pendapat Anda di sini.


NOTES:

Blogspot Saya ini SUDAH TIDAK AKTIF sejak 5 Desember 2012. Tulisan Saya tentang Berita Kampus SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College menerima Kunjungan dari Kementerian Pendidikan Malaysia adalah sebagai penutup untuk Blogspot ini. Untuk membaca TULISAN Saya, Anda dapat mengunjungi Blog Saya di PORTAL BISNIS INDONESIA.

Saturday, September 13, 2008

RAMADHAN Bulan PRODUKTIF...


Pernah dengar, nggak.... Pembicaraan atau penggerutuan yang seperti ini, "Waduh... ini kan puasa, masak harus kerja seperti biasanya ya..." --- "Busyet dah si Boss, masak bulan puasa gini, kok ya teganya menyuruh gua kerja lembur..." --- "Wah...aku sedang puasa nih, nanti kerjaan tambahan ku ini bisa bikin puasa ku jadi batal...karena harus berbuka sebelum waktunya..." --- "Bisa dosa lho, kalau si Boss memaksa pegawainya untuk kerja lembur, kan ini bulan puasa..." --- "Hormati doong...orang yang lagi puasa, masak harus kerja lembur sih..." Dan masih banyak lagi perkataan "gerutuan" semacam contoh tadi.


Nah, tentunya Anda pernah mendengar, atau bahkan sering mendengar kalimat-kalimat menggerutu seperti itu. Dan, maaf sebelumnya...memang boleh dikata kalimat menggerutu semacam itu, hanya terjadi di lingkungan para pegawai / karyawan perusahaan. Dengan kata lain, pada umumnya hanya para pegawai / karyawan yang punya kebiasaan menggerutu semacam itu, di saat kerja, apalagi pada bulan puasa begini...bukan entrepreneur atau pengusaha nya. Hehehe...mohon maaf ya bagi Anda yang masih berstatus pegawai, tapi semoga itu tidak terjadi pada diri Anda. Semoga Anda tetap bersemangat kerja dan PASSION di bulan puasa ini. Apalagi jika Anda sering mampir dan mau membaca tulisan di Blog Saya ini...hehehe..., insyaAllah Anda akan selalu bersemangat ceria dengan PASSION di sepanjang hari-hari Anda.


Menurut Ulama Shalih di jaman Tabi'in, yaitu Fudhail bin Iyadh, bahwa terlalu banyak bicara merupakan salah satu sifat yang akan mengotorkan hati. Sikap itu juga pada gilirannya akan menjadi salah satu indikasi kemunafikan, jika yang dibicarakan menjadi lebih banyak dari amal (tindakan) yang dilakukan. "Orang mukmin sedikit bicara, dan lebih banyak bekerja, sedangkan orang munafik...lebih banyak bicara, tapi sedikit bekerja."


Sebagai entrepreneur, saya juga tetap memberlakukan jam kerja di perusahaan seperti biasanya, meskipun saat ini bulan puasa. Tidak ada alasan untuk membatasi aktivitas kerja, apalagi mengurangi beban kerja, meskipun di bulan puasa. Tetap bekerja seperti biasa.


BULAN PUASA adalah BULAN BEKERJA, BULAN PRODUKTIF. Bulan Puasa bukanlah alasan untuk lebih mengakomodasi sikap bermalasan, bukan pula untuk dalih mengurangi beban kerjaan yang memang seharusnya diselesaikan pada saatnya.


Justru sesungguhnya, menurut yang saya pahami, pada bulan Puasa Ramadhan begini, apapun yang kita lakukan secara baik dan positif, maka kita akan memperoleh ganjaran pahala berlipat ganda dari ALLAH SWT. Dan, sebaliknya, apapun yang kita lakukan secara negatif, misalnya dengan jalan bermalas-malasan, sengaja mengurangi beban kerja yang menjadi tanggung jawab kita, maka...itupun akan memperoleh ganjaran "warning" dari ALLAH. ALLAH kan memang tidak menyukai orang yang bermalas-malasan... seperti firman-NYA di dalam Al-Qur'an, Surat Al-Jumu'ah, ayat 10: "Dan apabilah telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah. Dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya, supaya kamu beruntung."


PUASA merupakan suatu bentuk kesabaran dalam mentaati ALLAH, juga sabar terhadap takdir ALLAH. "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah, yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar 39: 10)


Ya Allah, jadikanlah pahatan jejak Ramadhan yang kami lalui ini, sungguh melekat manis di hati kami. Agar kami lebih bertaqwa kepada-MU, dan menjadi insan yang sabar dalam mentaati-MU, dan dalam takdir-MU. Ya Allah, ampunilah dosa kedua orang tua kami, sayangilah mereka. Berkahilah muslimin dan muslimat di seluruh dunia...Ya Allah... Amiin...



Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

4 comments:

Eko Eshape said...

Bagi yang biasa puasa senin kamis, maka bulan puasa ini benar-benar menjadi berkah.

Tadinya cuma dua kali seminggu, sekarang bisa sebulan penuh dan pahalanya juga berlipat-lipat.

Maha Besar Allah dengan segala keAgungannya.

Segala puji hanya bagi Allah swt. Semoga kita dimasukkan dalam golongan orang yang pandai bersyukur.
Amin.

Salam

Anonymous said...

Setuju sekali dengan inspirasi dan kebenaran ini.

Apalagi 2 fenomena, orang mukmin dan orang munafiknya.

Terima kasih mas NANO dorongannya sehingga semua pekerjaan selesai di bulan Ramadhan ini, tanpa dibedakan. Tanpa alasan, tanpa malas-malasan, tanpa tiduran...Yuk kerja lagi...biar banyak pahalanya..

24 hour bersyukur, 24 hour berbagi.

Hidup mulia, mati mulia.

HARRY 'UNCOMMON'
021.715.87.887, 0813.8286.3949
Uncommon Leadership Center
PT. Bina Trada Prakasita
http://uncommon-leadership.blogspot.com/
http://harryuncommon.multiply.com/

Anonymous said...

Assalamu'alaikum.
Terimakasih mas Nano, tulisan ini membangkitkan gairah dan semangat kerja saya yang sudah mulai loyo dan ngantuk di sore hari ini.

Salam

Ardiansyah Abdullah said...

Terus terang saya merasa tersindir dengan tulisan ini, entah apakah mas nano sengaja nyindir saya apa enggak. soalnya puasa ini saya jadi bener bener males travelling luar kota, mbayangin kalimantan masuk hutan lagi puasa puasa gini rasanya jadi pengen buka lagi...he..he apalagi ke ladang di lampung yg panas minta ampun..!

ya mohon dimaklumi aja yang kayak saya ini yang kang nano...! tapi terimakasih juga atas pencerahannya...! tetap produktif di hal lain..main fesbuk maksudnya...ha.ha..ha

didi