Semakin meningkatnya kesadaran diri sebagian dari kita, berbuat yang terbaik untuk membantu mereka yang masih kekurangan, dengan jalan memberikan SEDEKAH...sungguh sangat menggembirakan. Beberapa tahun belakangan ini, terlihat semakin banyak saja orang yang berminat untuk memberikan SEDEKAH. Sungguh sebuah perbuatan terpuji yang sangat layak untuk diteladani. Semoga ALLAH memberikan balasan yang setimpal dengan perbuatan SEDEKAH ini.
ALLAH sendiri telah menjanjikan, jika manusia mau bersedekah, maka ALLAH pasti akan menggantinya dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) kali lipat. Dan, ini ada dasar hukumnya, yaitu tertulis di dalam Al-Qur’an Surat: 6, Ayat: 160, dimana ALLAH menjanjikan balasan 10 x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. Bahkan di dalam Al-Qur’an Surat: 2, Ayat: 261, ALLAH menjanjikan balasan sampai 700 x lipat.
GAUNG SEDEKAH di negeri ini sudah sangat bergema secara kuat, menggetarkan hati setiap insan kamil yang berhati ikhlas. Berbondong-bondong orang melakukan ikhtiar sedekah ini. SUBHANALLAH...Maha Suci Allah... yang telah membukakan hati tiap orang untuk melakukan sedekah dengan ikhlas, dan saya yakin bahwa ALLAH pastilah akan mengganti perbuatan sedekah tersebut dengan sesuatu yang paling baik bagi masing-masing orang yang telah bersedekah di jalan ALLAH. Maha Suci Allah dengan segala firman-NYA.
Yang menarik saya amati tentang SEDEKAH ini adalah, ada sisi lain dari fenomena sedekah, yang mungkin belum pernah diungkap dan dijelaskan oleh para ahli agama. Fenomena SEDEKAH yang saya maksud yaitu: MENGGALANG SEDEKAH Sebagai Sebuah BISNIS...
Mungkin Anda pernah melihat atau membaca di media masa, bagaimana seorang Koordinator Pengemis atau Raja Pengemis bisa menjadi kaya raya, punya rumah dan mobil mewah, bahkan sudah jadi seorang milyarder... hanya dengan mengkoordinasikan ratusan orang pengemis jalanan...yang bertugas mengetuk hati para pemakai jalan raya agar mau memberikan sedekah buat mereka...si pengemis.
Yaa... itulah salah satu fenomena sedekah yang telah menjadi lahan bisnis. Ternyata dengan kepandaian dan leadership nya, maka Sang Raja Pengemis...berhasil menggalang sedekah melalui para pengemis nya untuk keuntungan pribadinya, meskipun dia juga menyisihkan SEBAGIAN KECIL dari sedekah yang diterima nya buat mengayomi para pengemis di bawah koordinasi nya itu. Termasuk juga, dia menyisihkan sedikit hasil dari perolehan sedekah... untuk bersedekah ke orang lain juga, atau ke panti sosial...hahaha... sungguh sebuah fenomena yang menarik dan agak lucu juga menurut saya. Mungkin di dalam pikiran Sang Raja Pengemis, juga menginginkan balasan dari ALLAH atas sedekah yang telah dilakukan nya itu. Wallahu'alam...
Mungkin Anda juga tahu, banyak bermunculan lembaga, instansi, bahkan perorangan yang menyatakan bahwa mereka ini juga bisa membantu orang-orang untuk menerima sedekah, yang nantinya akan disalurkan kepada yang berhak menerima nya. Inilah yang masih sering menggangu pikiran saya.
Mengapa kok masih saja banyak orang miskin di negeri ini, yang bahkan banyak kondisi orang miskin ini benar-benar sangat memprihatinkan...padahal sudah sangat banyak sedekah dikeluarkan oleh perorangan maupun instansi dan perusahaan, mulai nominal ratusan rupiah sampai milyaran rupiah. Mereka para Pen-Sedekah ini bahkan secara rutin memberikan sedekah nya kepada lembaga sedekah, ataupun perorangan yang dipercaya untuk menerima sedekah. Tapi masih banyak kaum miskin berkeliaran? Sungguh hal yang sangat memprihatinkan juga. Kemana sebenarnya larinya dana bantuan SEDEKAH tersebut? Wallahu'alam...
Yang menarik lagi, menurut kenyataan yang saya lihat, justru mereka yang berkecimpung di dalam pengelolaan sedekah, baik instansi, lembaga maupun perorangan, terlihat semakin lama semakin makmur hidupnya... dan sudah memiliki berbagai macam bisnis yang menghasilkan keuntungan berlipat, serta sebagian darinya sudah menjadi milyarder-milyarder...dalam tempo relatif singkat. Sementara itu, tetap saja semakin banyak kaum miskin yang belum tertolong kehidupannya... MasyaAllah...
Dan uniknya, instansi, lembaga maupun perorangan pengelola sedekah ini, bahkan semakin banyak saja menerima sedekah dari banyak orang... yang jumlah nominalnya bisa saja menembus milyaran rupiah. Mungkin karena nama dan reputasi nya sudah dianggap bisa menggerakan umat untuk melakukan sedekah. SUBHANALLAH... Saya pun nggak paham mengenai hal ini, bagaimana sebenarnya hukumnya di mata Tuhan ALLAH SWT.
Saya menuliskan "uneg-uneg" pikiran saya ini, bukan berarti saya berhenti melakukan sedekah. Saya tetap saja senang bersedekah, karena saya anggap itu salah satu perintah Ilahi, yang saya yakini benar di dalam lubuk hati saya, bahwa ALLAH pasti memerintahkan umat-NYA untu berbuat yang terbaik...demi kebaikan kita juga.
"...Dan sekiranya mereka benar-benar melaksanakan perintah yang diberikan, niscaya itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), dan dengan demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami, dan pasti Kami berikan kepada mereka jalan yang lurus." ( QS. An-Nisa': 66-68 ).
Mengenai bersedekah, sekarang saya memang lebih selektif lagi untuk melakukannya. Saya lebih mempertimbangkan penerima sedekah itu, apakah memang benar-benar akan memberikan sedekah yang dikelolanya untuk mereka yang membutuhkannya ataukah itu hanya merupakan "kedok" untuk mendapatkan keuntungan pribadi lebih dulu, dengan memperoleh bantuan tambahan modal bagi bisnis pribadinya...tanpa perlu bersusah payah mengajukan kredit modal usaha ke Bank...hehehe... tanpa agunan lagi... Na'udzubillah...
Meskipun demikian, saya tetap meminta perlindungan dari ALLAH, atas segala hal yang saya lakukan dengan bersedekah ini. Saya yakin ALLAH tentunya melihat niat tulus kita dalam bersedekah, dan pasti DIA akan membalas sedekah kita dengan hal yang setimpal, meskipun seandainya sedekah yang telah kita berikan itu disalahgunakan oleh instansi, lembaga ataupun perorangan yang menerima sedekah dari kita.
"Dan jika mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu. Dia-lah yang memberikan kekuatan kepadamu dengan pertolongan-Nya, dan dengan (dukungan) orang-orang Mukmin." (QS. Al-Anfal: 62).
Mari kawan...tetaplah bersedekah demi kebaikan banyak orang, termasuk untuk kebaikan diri kita sendiri. Selektif lah dalam memberikan sedekah Anda. Meskipun demikian, yang terpenting adalah keikhlasan hati kita dalam melakukan sedekah. Tidaklah penting, apakah sedekah kita nantinya disalahgunakan atau tidak, oleh pihak yang telah menerima nya. Berlindunglah dan mohonlah bantuan dan ampunan hanya kepada ALLAH semata.
"...Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada kedua orang ibu bapakku, dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhoi; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS. An-Naml: 19).
AMIIN...Yaa Robbal 'Alamiin...
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
8 comments:
nice post cak Nano...
bener sih kadang sedikit gimana gitu jika ada "lembaga zakat" baru yang mengajukan proposal ke kita. Dan kadang ada yang membuat kita berpikir "wah bener disalurkan gak neh?... " dsb.
Tapi kalo kita istilahnya "merem" aja, tutup mata, "pokoknya saya mau sedekah, lewat lembaga ini, yang setahu saya untuk kaum dhuafa, jika ternyata tidak sampai kepada kaum dhuafa, itu berarti urusan lembaga ini dengan allah..", itu gimana cak? Boleh gak?
yoyox
http://yoxjourney.com
Wah bagus sekali tulisan Pak Wuryanano...
Saya pernah ikut diskusi tentang ZIS. Menurut perhitungan seorang pemerhati ZIS, kalo pengelolaan ZIS tsb efektif dan efesien baik dalam hal penerimaan dan penyalurannya, maka sebenarnya
bangsa kita dapat keluar dari resesi hanya dalam hitungan tahun saja dengan cara memberdayakan dana ZIS tsb.
Sedangkan fenomena Sedekah, booming saat salah satu ustadz yang terkenal melakukan dakwah tentang kekuatan dari Sedekah tsb.
Namun yang saya khawatirkan adalah niat Sedekah yang seharusnya karena Allah semata, menjadi hitungan cost benefit artinya kita melakukan Sedekah dengan harapan harapan tertentu, misalnya kita Sedekah dengan harapan proyek kita
goal, atau kita disembuhkan dari suatu penyakit.
Hal itu saya lihat dari testimoni-testimoni yang bisa kita baca di salah satu surat kabar.
Pertanyaan saya, apakah boleh kita Sedekah dengan niat seperti di atas?
Yang saya tahu, salah satu ciri orang milyader adalah Sedekah/Beramal seperti dilakukan Henry Ford, Warren Buffet dan Bill Gates.
Semoga Allah SWT selalu melindungi kita.
Wassalam,
Yanyan
(mahawira@gmail.com)
Saya juga pernah ikut pengajian, dan kebetulan materinya mengenai Zakat dan pengisinya Ustad Didin Hafidudin, dalam ulasannya disebutkan bahwa berdasarkan surat At Taubah: 60, kelompok yang berhak menerima zakat adalah :
1. orang-orang fakir
2. orang-orang miskin
3. Amil zakat, yaitu staf-staf pengumpul zakat yang membantu imam dalam hal pengumpulan zakat.
4. Muallaf
5. Ar Riqob/Budak
6. Al Gharim/yang banyak hutang
7. Fii sabililah,
8. Ibnu Sabil/Musafir
Jadi, kalau dihitung-hitung 12.5% dari total zakat yang disalurkan melalui lembaga-lembaga amil adalah memang menjadi hak mereka sebagai lembaga yang mendedikasikan dirinya dalam pengumpul dan penyalur zakat.
Yang patut disayangkan gaung sedekah dan zakat seakan-akan hanya ada di Ramadhan, sehingga orang-orang ramai mengeluarkannya, sampai-sampai ada beberapa yayasan yatim piatu kebanjiran kiriman makanan/minuman yang pada akhirnya menjadi mubazir, padahal mereka tidak hidup hanya di Ramadhan saja.
Mengenai niat seharusnya memang niat lillahi ta'ala tanpa ada harapan ini itu dan side effect lainnya, biarlah itu urusan Allah.
Alhaqqu minrobbik, dan yang salah dari saya.
Wassalam
Maman Rusman
(maman@mediapalette.dentsu.co.id)
Kalau Mas Ian Cyrill sering mengikuti daqwahnya Ustadz Yusuf Mansyur, saya yakin tidak akan menaruh kecurigaan seperti itu, tapi mungkin baru sebatas mendengar, atau membaca ya pantaslah pemikirannya baru seperti itu.
Maaf saya gak membela Ustadz Yususf Mansur tapi seperti sering beliau katakan bahwa semua itu karena Allah, perkara dapat ini dan itu, itu emang dah janji Allah, mungkin Mas Ian bisa membuka - buka website Ustadz Yusuf Mansur di WWW.WISATAHATI. COM, di situ banyak di jelaskan kebetulan sekarang beliau mengadakan Kulian Online, sekarang ada pada pembahasan tentang Tauhid, mungkin bisa ikutan baru di mulai beberapa hari, ini bisa menjadi wawasan baru agar bisa lebih mengenal hakekat Sedekah yang sebenarnya. Trims
EKO AZA ANANTO AZA
(aza_bisnis@yahoo.com)
Assalamu'alaikum Bapak Wuryanano...
Bagus Sekali Postingannya...
Sebagai Tambahan, saya mau memberikan Dalil yang berhubungan dengan Sedekah.
Semoga kita bisa bersedekah dengan Ikhlas.
AL BAQARAH 2:263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
AL BAQARAH 2:264. Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
AL BAQARAH 2:271. Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahan mu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
AL BAQARAH 2:276. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.
AN-NISA' 4:114. Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.
AT-TAUBAH 9:79. (Orang-orang munafik) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.
Y U S U F 12:88. Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah."
A L - H A D I D 57:18. Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.
AL-MUJADILAH 58:13. Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi tobat kepadamu maka dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
AL-MUNAFIQUN 63:10. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"
Wassalamu'alaikum....
PENGOBATAN ISLAMI (Thibun Nabawi)
024-70236491
adipati panser
(adipati_hiphop@yahoo.com)
Wass..
Ikut nimbrung,
Sedekah adalah bagian dari ajaran Islam yang tidak saja baik tetapi juga sangat humanistik. Tetapi kesadaran akan sedekah apalagi zakat masih jauh dari realisasi.
Potensi zakat indonesia sampai angka 19 trilyun tetapi perolehan zakat total belum sampai angka 1 T, perlu kesadaran untuk terus berbagi.
Gus Budi
(a_gusbudi@yahoo.co.id)
http://manajemen-koperasi.blogspot.com/
http://all-cooperative.blogspot.com/
Salam,
Luar biasa Pak Wuryanano.
Semoga ini menjadi perenungan seluruh manusia, khususnya lembaga penggalang dana sosial.
Sekedar informasi, saya pribadi yakin dan percaya jika betul-betul kita memberikan 'modal' pendidikan (Ilmu pengetahuan) terbaik bagi dhu'afa, maka kemungkinan untuk meningkatkan martabat dan kehidupan jauh terbuka. Bukankah hal itu dijanjikan oleh Tuhan?
Jadi, kalau kita memberi makan saja untuk dhu'afa itu bagus tetapi yang terbaik adalah memberikan pendidikan, demikian tutur Ustadz Qurais Shihab.
Jadi sebagai pilihan terbaik mungkin saat ini kita harus fokus pada investasi sosial yang membantu pendidikan dhu'afa. Bisa juga berbagi ilmu langsung.
Sekedar tutur, lho Pak.
Salam,
Sulistyo
(ridho792004@yahoo.com)
This is the nice post. This blog is very useful for everyone. Thank you.
------------------------
sukhjit
Complete Cat Training!
Post a Comment