Anda sendiri mungkin pernah mengalami kejadian-kejadian, yang memaksa diri Anda, mau atau tidak mau harus mengikuti atau menuruti apa yang diinginkan oleh lingkungan tempat Anda berada saat itu. Seringkali, karena kita belum mempunyai pendirian dan kepribadian kuat; maka biasanya kita mau tidak mau harus menuruti apa yang diinginkan lingkungan, dan kita juga harus melakukannya. Pada saat kita masih kecil, seringkali orang tua kita punya keinginan, agar kita bisa dan mau mengikuti keinginan mereka; misalnya, banyak orang tua menginginkan anaknya menjadi seorang dokter, atau insinyur; padahal si anak sebenarnya lebih senang di bidang seni atau yang selalu berhubungan dengan bentuk-bentuk seni.
Pada gilirannya nanti, saat si anak benar-benar menjadi seorang dokter atau insinyur, biasanya dia akan merasakan ada sesuatu yang kurang pada dirinya; dan itu disebabkan oleh keinginan dirinya yang "dipendam dalam" oleh keinginan orang tuanya. Dan banyak sekali kasus demikian, sehingga pada akhirnya, si dokter atau si insinyur tersebut meninggalkan gelar dan profesinya, kemudian mulai mengikuti keinginannya yang sudah sekian lamanya dipendam oleh ambisi orang tuanya tersebut. Sehingga akhirnya dia bisa menjadi lebih sukses lagi, bahkan tidak hanya sukses dari segi materi, melainkan juga dia bisa berbahagia menikmati hidupnya sesuai dengan keinginan atau bakat dan cita-citanya sejak dia masih kecil.
Pada kenyataan hidup sekarang ini, Anda bisa melihat adanya fenomena-fenomena seperti itu. Anda bisa melihat ada pelukis yang bergelar insinyur, sarjana ekonomi atau sarjana lainnya, banyak aktris atau aktor dengan gelar dokter atau sarjana hukum ataupun gelar-gelar yang lain. Banyak penyanyi menyandang gelar yang tidak sesuai dengan dunia yang digelutinya saat ini. Bahkan banyak orang menekuni sebuah profesi yang jauh sekali dari jurusan pendidikan akademisnya. Inilah suatu fenomena, yang sesungguhnya hasil dari pemaksaan keinginan lingkungan tempat hidup kita, kepada diri kita sejak masa kanak-kanak sampai dewasa ini.
Untuk membentuk sebuah konsep diri secara benar, sesuai dengan siapa diri Anda sesungguhnya, dan apa yang Anda benar-benar inginkan dalam hidup ini; sebenarnya bisa Anda lakukan lagi pada saat ini. Anda sesungguhnya bisa membentuk kembali konsep diri Anda. Anda bisa mulai membuat visi baru mengenai siapa diri Anda sebenarnya, diri Anda yang benar-benar baru dan lebih baik tentunya. Anda harus memandang diri Anda sendiri dengan sudut pandang yang benar, sudut pandang yang bisa menghargai siapa diri Anda sendiri. Sehingga, dengan melihat secara benar mengenai siapa diri Anda, maka Anda sudah melakukan langkah awal untuk menuju kepada suatu pembentukan sebuah konsep diri yang baru. Tidak ada kata terlambat, jika itu untuk suatu kebaikan bagi diri Anda sendiri.
Memang bukan suatu hal yang mudah untuk membentuk konsep diri Anda dengan benar sebagaimana keinginan anda; hal ini disebabkan besarnya dan kuatnya pengaruh dari lingkungan sekitar Anda. Pokok terpenting di sini adalah: Anda harus membuat sebuah konsep baru mengenai citra diri Anda sebenarnya, citra diri yang Anda impikan, yang benar-benar Anda inginkan sebagai diri Anda sesungguhnya. Selanjutnya Anda harus berpikir dan bertindak dengan kepercayaan penuh sesuai dengan apa yang menurut Anda benar mengenai siapa diri Anda sesungguhnya; sebagaimana yang sudah Anda programkan sekarang ini. Sehingga pada akhirnya pikiran bawah sadar Anda akan mengambil alih, karena hukum pikiran kita adalah hukum kepercayaan; dan pikiran bawah sadar kita itu peka dan tanggap terhadap apa saja yang kita pikirkan dengan penuh kepercayaan. Oleh karena itu pada gilirannya Anda akan berpikir dan bertindak sebagaimana konsep diri yang Anda benarkan dan Anda terima dengan rasa percaya yang membetuk keikhlasan, bahwa itu adalah diri Anda yang sejati; sehingga Anda akan benar-benar menjadi diri Anda sendiri sesuai dengan konsep diri yang baru itu. Hal penting yang harus Anda ingat adalah, bahwa begitu pikiran bawah sadar sudah menerima suatu gagasan, maka dengan serta merta pelaksanaannya langsung dimulai.