Ada nasehat yang bagus sekali, "bekerjalah secara cerdas, dan bukan hanya bekerja keras". Untuk menggapai kesuksesan, kita sebaiknya bukan hanya dengan bekerja keras, tetapi bekerja dengan cerdas. Saya sangat setuju dengan nasehat tersebut. Memang dalam menjalani kehidupan ini, sebaiknya kita bisa bersikap dan bertindak secara cerdas.
Secara cerdas, berarti kita harus selalu mengoptimalkan fungsi dan kemampuan otak, dan pikiran kita; agar bisa mendukung langkah-langkah kita secara positif. Bertindak atau bekerja secara cerdas, mengandung arti; kita melakukan segala sesuatu itu selalu dengan pemikiran yang terencana dengan baik dan positif, sehingga nanti akan menghasilkan sesuatu yang positif juga.
Demikian juga halnya dalam hal memilih dan menentukan sasaran, harus bisa Anda buat secara cerdas, bahkan saran saya, buatlah rencana sasaran Anda tidak hanya secara cerdas, tapi sebaiknya dengan "lebih cerdas". "Lebih Cerdas" di sini bukan berarti dengan membabi buta dan terlalu berlebihan; yang bisa mengakibatkan Anda stres, karena sasaran tersebut ternyata tidak cocok dengan diri Anda, sehingga Anda selalu gagal mencapainya.
Maksud saya adalah, Anda sebaiknya membuat sasaran-sasaran Anda secara LEBIH CERDAS, yang dalam bahasa Inggrisnya disebut "Smarter". Istilah "smarter" ini bisa dijabarkan sebagai sebuah kata akronim: S-M-A-R-T-E-R, yang merupakan kepanjangan dari: Specific, Measurable, Attainable, Realistic, Time based, Exciting dan Reward. Sasaran yang Anda buat semestinya bisa mengacu pada sesuatu yang jelas dan khusus atau spesifik, yang bisa diukur, bisa diraih, realistis dan harus ada penentuan target waktu untuk mencapainya, juga harus menyenangkan dan mempunyai suatu imbalan jasa atau hadiah buat Anda sendiri. Dengan mengacu pada SMARTER pada saat Anda membuat sasaran sukses, maka Anda sudah berada di dalam kerangka dan jalur sukses yang benar. Di bawah ini akan saya uraikan bagaimana sasaran yang "lebih cerdas" atau SMARTER ini bisa menuntun Anda menuju sukses.
- Sasaran harus spesifik, jelas dan khusus (Specific)
Jika Anda menginginkan suatu kekayaan dalam jumlah besar, Anda harus bisa membuat sasaran kekayaan dengan jelas dan spesifik; Anda harus menyebutkan jumlah tertentu dengan jelas dan tegas, misalnya, Anda harus menuliskan dan mengatakan suatu kepastian seperti: "Aku ingin uang 1 miliar rupiah!" bukan cuma, "Aku ingin uang yang banyak". Atau tetapkan dengan pasti, "Aku ingin rumah dengan luas tanah 500 meter persegi dan luas bangunan 300 meter persegi" bukan hanya "Aku ingin rumah yang besar".
Atau ketika merencanakan untuk mendirikan sebuah bisnis; misalnya Anda menginginkan untuk membuka sebuah bisnis; maka Anda harus dengan jelas dan spesifik menentukan ingin membuka bisnis apa; misalkan saja ingin membuka sebuah bengkel, harus jelas bengkel apa, jangan cuma ingin membuka bengkel saja. Harus ada penguatan dan penegasan di dalam rencana itu, misalnya Anda tentukan jenisnya bengkel mobil. Ya harus Anda tetapkan bahwa Anda ingin buka bengkel mobil dan tentukan juga lokasinya, itu akan mengarahkan Anda pada kepastian langkah menuju sukses. Jadi dalam membuat suatu sasaran, Anda harus menuliskannya dengan sejelas-jelasnya dan harus spesifik, bukan dengan cara yang kabur dan mengambang. - Sasaran harus bisa diukur (Measurable)
Anda harus tahu kapasitas potensi diri sendiri terlebih dulu, pada saat membuat sasaran. Anda harus bisa mengukur kemampuan diri sendiri terhadap sasaran yang Anda buat. Sasaran tersebut harus sesuai dengan kemampuan Anda agar dapat meraihnya. Misalnya saja, Anda ingin membuka sebuah bisnis bengkel mobil, tetapi dalam hal ini Anda tidak pernah tahu seluk beluk manajemen bengkel mobil, tidak mengerti harus pesan suku cadangnya dimana; ini berarti sasaran Anda salah, karena tidak sesuai dan tidak bisa diukur dengan kemampuan Anda di bidang bengkel mobil.
Tetapi jika Anda sudah merasa tahu seluk beluk bagaimana menangani bengkel mobil, dan Anda sudah mempelajari segala hal tentang bagaimana pesan suku cadangnya, bagaimana manajemen pemasarannya atau masalah perekrutan tenaga teknisinya sudah Anda pahami dengan benar; maka jika Anda ingin membuat sasaran dengan membuka bisnis bengkel mobil, itu sudah benar; karena sesuai dengan kapasitas potensi diri Anda. - Sasaran harus bisa diraih (Attainable)
Membuat sasaran juga harus Anda pertimbangkan agar bisa Anda raih nantinya. Jika Anda membuat sasaran, tetapi ternyata kemudian tidak mungkin Anda meraihnya; itu akan membuat Anda kecewa dan merasa gagal, ini tidak baik bagi perkembangan diri Anda. Misalnya saja, rencana membuka bengkel mobil sudah mantap ada di pikiran Anda, dan Anda sudah bisa mengukur kemampuan maupun kesiapan diri Anda untuk menanganinya; sehingga itu menjadi hal yang sudah tidak mustahil bisa Anda raih, maka dalam hal ini membuka bisnis di bidang bengkel mobil pasti bisa Anda raih dengan kapasitas potensi diri Anda itu. Beda halnya jika Anda ingin membuka salon kecantikan, tetapi kapasitas potensi Anda adalah untuk membuka bengkel mobil; maka sasaran untuk membuka salon kecantikan itu harus Anda ubah, karena tidak mungkin Anda bisa meraihnya pada saat ini. - Sasaran harus realistis (Realistic)
Dalam hidup, kita memang harus bisa bersikap realistis, tetapi inipun sifatnya sangat individual sekali. Realistis buat seseorang, belum tentu realistis bagi orang lainnya. Demikian juga halnya dengan membuat suatu sasaran sukses. Contoh di atas dengan membuat rencana membuka bengkel mobil tersebut, mungkin itu realistis bagi Anda, tetapi bagi saya mungkin tidak. Jadi jika dalam membuat sasaran, Anda harus sudah merasakan sebuah kepastian diri, bahwa sasaran tersebut realistis bagi Anda. Jika Anda rasa itu realistis bagi Anda, teruskanlah itu; jika tidak, gantilah dengan sasaran lainnya yang lebih realistis dan sesuai dengan kapasitas potensi diri Anda. - Sasaran harus punya target waktu pencapaiannya (Time based)
Target waktu dalam usaha mencapai suatu sasaran adalah sangat penting. Jika Anda belum membuat dan memastikan kapan sasaran tersebut harus Anda capai, maka Anda akan punya kecenderungan mengulur-ulur waktu lebih lama lagi untuk mencapainya. Misalnya saja dalam hal rencana membuka bengkel mobil tadi, tidak Anda tentukan kapan sebaiknya harus Anda buka bengkel mobil Anda, tidak Anda pastikan dengan jelas kapan harus memulainya; maka Anda tidak akan mencapai garis finis dari sasaran keinginan Anda dalam waktu lama sekali, bahkan mungkin Anda tidak akan pernah mencapainya. Jadi penetapan target waktu pencapaian suatu sasaran memang mutlak harus Anda tentukan dan pastikan, jika Anda tidak ingin berputar-putar saja. Dengan adanya target waktu, maka Anda bisa mengevaluasi sampai sejauh mana tindakan Anda menuju sasaran-sasaran yang sudah Anda tetapkan. - Sasaran harus menyenangkan (Exciting)
Dalam bertindak atau melakukan sesuatu untuk menggapai cita-cita, sebaiknya Anda harus merasa nyaman, enak dan menyenangkan. Sehingga tindakan Anda akan benar-benar menghasilkan "hasil" seperti yang Anda kehendaki. Seperti yang dikatakan oleh Thomas Alva Edison, "Saya tidak pernah bekerja, melainkan hanya kesenangan". Coba Anda bayangkan, seandainya Thomas Alva Edison dalam menciptakan bola lampu pijar tidak merasa "bersenang-senang", maka bola lampu itu tidak akan pernah ada, dan kita hidup dengan penerangan seadanya, mungkin hanya dengan "obor atau lilin". Jika dalam berusaha Anda tahu pasti tujuan dan sasaran Anda, maka Anda akan mencapai hasil terbaik, karena potensi diri Anda akan dibangkitkan oleh kekuatan pikiran super Anda. Begitu pikiran Anda bisa menerima sasaran-sasaran yang Anda buat dengan rasa senang, maka itu pasti menuntun dan memastikan Anda menuju cita-cita Anda. - Sasaran harus dilengkapi dengan imbalan / hadiah buat Anda (Reward)
Seperti halnya suatu lomba atau pertandingan, yang selalu memberikan imbalan atau hadiah kepada pemenangnya; demikian juga dengan kerja Anda dalam meraih sasaran-sasaran Anda sendiri; harus Anda tetapkan juga suatu imbalan atau hadiah atas prestasi kerja Anda yang berhasil Anda capai. Memberikan imbalan untuk diri sendiri sungguh penting untuk memacu "semangat bertanding" Anda dalam meraih sasaran-sasaran yang sudah Anda tetapkan. Sebaiknya Anda juga menetapkan hadiah atau imbalan itu yang paling Anda inginkan atau sangat menarik hati Anda untuk mempunyainya, tidak penting apakah hadiah itu mahal atau murah; paling penting di sini adalah Anda harus ada keinginan memperoleh hadiah atas prestasi Anda.
Jadi jika Anda ingin cepat tiba di "garis finis" sasaran-sasaran yang telah Anda tetapkan, serta tetap berada di dalam kerangka dan jalur yang Anda buat, sebaiknya Anda berpatokan pada SMARTER ini, sebagai acuan atau tolok ukur untuk menguji, apakah dalam membuat sasaran-sasaran itu sudah cocok bagi diri Anda sendiri. Sasaran apapun yang Anda buat, buatlah dengan "lebih cerdas", mengaculah pada SMARTER tersebut. Buatlah selalu sasaran-sasaran Anda sendiri dengan pertimbangan pemikiran yang lebih cerdas atau "smarter".
Salam Luar Biasa Prima!
1 comment:
Setuju, not only hard working but also smart working
Post a Comment