Semua mahluk hidup pasti bernafas dan butuh bernafas. Bernafas merupakan suatu hal yang sangat sederhana. Prosesnyapun sangat sederhana, mulai menghirup udara sampai menghembuskannya lagi paling memakan waktu 3 - 5 detik dalam satu putaran nafas. Ada yang lebih cepat, ada yang lebih lambat. Justru karena sangat sederhananya suatu pernafasan, kita tidak menyadari bahwa sebuah proses hebat sedang berlangsung. Kita hanya menganggap itu sebagai hal yang wajar, otomatis dan tidak perlu dipikirkan karena toh berlangsung dengan sendirinya.
Biarpun bernafas adalah hal sederhana, kita perlu berlatih agar mampu bernafas secara benar dan sehat. Jika kita terbiasa bernafas sesuka hati, maka kita akan menghadapi banyak resiko kesehatan; ginjal rusak, paru-paru keropos, otak yang tidak maksimal fungsinya dan lain sebagainya. Sebagian besar orang cara bernafasnya asal-asalan saja, bernafas sebisanya; pokoknya bisa bernafas. Hal inilah yang harus Anda pahami sejak sekarang. Anda jangan menganggap remeh cara bernafas. Pada kesempatan ini saya akan membimbing Anda dalam hal bagaimana cara bernafas dengan benar dan sehat.
Hal yang perlu Anda sadari sekarang adalah suatu proses bernafas pasti berhubungan dengan bagian lain, misalnya pikiran atau otak kita. Mengapa pada orang mati, proses bernafas langsung berhenti spontan? Ini menunjukkan bahwa ada hubungan diantara proses bernafas dengan pikiran dan jiwa kita. Memang itulah kenyataannya, proses bernafas akan berhenti spontan saat pikiran sadar meninggalkan tubuh bersama dengan jiwa kita.
Pikiran adalah pusat komando dari berbagai gerakan motorik tubuh, termasuk gerakan bernafas. Bila pikiran kita kacau atau cemas, akan mengakibatkan bernafas kita ikutan kacau, cenderung cepat dan pendek-pendek ("megap-megap"). Nafas akan membawa oksigen ke dalam aliran darah untuk kelangsungan kehidupan. Bila pikiran kacau, nafas akan kacau juga, sehingga oksigen yang diserap tidak sesuai dengan kebutuhan lagi. Ini akan mengacaukan sistem tubuh. Bila berlangsung terus menerus, pasti akan membahayakan integritas fisik, pikiran dan jiwa.
Penting bagi Anda untuk menyadari setiap tarikan dan hembusan nafas. Kesadaran Anda tentang bernafas ini adalah suatu cara termudah untuk menjadi sehat secara fisik, pikiran dan jiwa. Bernafas dengan harmonis, dalam dan tenang adalah sangat penting untuk kualitas hidup Anda.
Sebenarnya ada 3(tiga) cara bernafas dasar, yang seharusnya menjadi dasar bernafas kita sehari-hari, yaitu: nafas perut, nafas dada, dan nafas pundak, kemudian cara bernafas dengan menggabungkan ketiga caranya. Semestinya cara gabungan ini sudah termasuk dalam sistem nafas tubuh kita dan merupakan standar normal pernafasan kita secara otomatis.
Sebenarnya ada 3(tiga) cara bernafas dasar, yang seharusnya menjadi dasar bernafas kita sehari-hari, yaitu: nafas perut, nafas dada, dan nafas pundak, kemudian cara bernafas dengan menggabungkan ketiga caranya. Semestinya cara gabungan ini sudah termasuk dalam sistem nafas tubuh kita dan merupakan standar normal pernafasan kita secara otomatis.
Tetapi akibat pengaruh pola kehidupan zaman modern yang super sibuk bahkan porak-poranda, maka sistem pernafasan standar normal ini ikut macet. Kita sering terlalu sibuk dan serba tergesa-gesa dengan berbagai urusan, sehingga tidak pernah bisa menghayati dan merasakan bagaimana cara bernafas dengan benar. Cara bernafas kita akhirnya tidak berjalan sebagaimana mestinya. Tetapi kita toh tetap harus bernafas, walaupun dengan cara bernafas sebisanya. (to be continue...)
Salam Luar Biasa Prima!
1 comment:
He...he... dasar guru besar silat gini nih. Gak jauh-jauh dari nafas (perut).
Thanks Mas Nano buat tipsnya. And by the way sukses ya buat acara
LINTAS MILIS NASIONAL-nya.
Aku jadi inget nafas cakra en kundalini. Suatu saat kita-kita nih perlu berguru sama Mas Nano. Beliau ini guru besar padepokan silat loh.
Muridnya ribuan di berbagai propinsi. Jadi ati-ati maxudnya gitu he...he...
Sukses ya Mas Nano.
Sopa.
Post a Comment