Satu hal yang selalu saya yakini adalah bahwa TUHAN menciptakan manusia di muka bumi ini PASTI ada tujuanNYA. Dan, masing-masing dari kita PASTI diciptakan untuk suatu tujuan, suatu alasan. Hal inilah yang semestinya bisa kita pahami, untuk apa diri kita terlahir ke dunia ini, jika tidak memiliki tujuan yang pasti. Plato, salah seorang pemikir besar dunia pernah mengatakan, "Sesuatu yang diciptakan, tentunya harus diciptakan untuk suatu sebab." Nah, bagaimana kita bisa menyimpulkan ucapan Plato tersebut? Saya pikir kesimpulannya adalah: Tujuan kita diciptakan adalah untuk mengeluarkan segenap potensi diri kita. Kita diberi kehidupan, dan tujuan kita hendaknya menghasilkan kesuksesan darinya. Dan, kesuksesan itu hanya dapat diukur dengan membandingkan, apa yang benar-benar kita capai, dengan apa yang secara potensial sanggup kita capai.
Kebanyakan dari kita tampak tidak sanggup memahami fakta, bahwa kita ini merupakan kemuliaan ciptaan dari TUHAN sebagai karunia untuk Alam Semesta. Tidak ada batasan pada potensi kita untuk kesuksesan dan kemuliaan dalam kehidupan. Dalam diri setiap individu terdapat potensi, yang menunggu untuk digunakan. Apakah Anda ingat saat di sekolah dulu, pernah berpikir: "Bagaimana saya dapat melakukan itu?" -- saat Anda diminta oleh guru Anda untuk mempelajari suatu ketrampilan baru. Dan setiap kali Anda dengan semangat mencoba melakukan perintah guru Anda, Anda mendapati diri Anda bahwa Anda mempunyai kemampuan. Namun Anda harus benar-benar mengerahkan segenap diri Anda untuk berhasil melakukannya, sebagaimana seorang anak yang baru belajar berdiri menghadapi beberapa kali jatuh yang tak dapat dihindarinya, tapi ia terus berupaya berdiri dan akhirnya berhasil.
Rahasianya adalah bahwa POTENSI ITU HARUS DITAMPILKAN. Jika Anda merasa tidak memadai dalam suatu bidang tertentu, itu disebabkan Anda telah mengenakan batasan-batasan pada diri Anda. Jika kita tidak mengharapkan apa-apa, maka bisa dipastikan bahwa kita tidak akan memperoleh apa-apa. Jika kita pergi ke "mata air kehidupan" hanya dengan membawa sebuah sendok teh, dan bukannya sebuah tong besar, maka kita tidak bisa mengerahkan segenap kemampuan, kekuatan, imajinasi, visi, wawasan, kreativitas, ketrampilan, bahkan bakat-bakat khusus yang sebenarnya sudah ada dalam diri kita. Sehingga dengan demikian, Alam Semesta akan membawa pergi begitu saja, apa yang tidak kita gunakan. Banyak contoh kehidupan yang memperlihatkan bahwa apa pun yang tidak digunakan akan mengalami "atrophia" atau terhenti pertumbuhannya dan akhirnya musnah, dan apa pun yang sering digunakan akan menjadi lebih kuat. Orang-orang yang bekerja dengan otot-otot mereka, pasti mendapati otot-ototnya menjadi lebih kuat dan besar, dan orang-orang yang bekerja dengan imajinasi dan kreativitas, mereka akan mendapati bahwa gagasan ide bisa mengalir lebih mudah.
Telah terbukti bahwa tingkat intelijensi dan kreativitas yang dikembangkan, berbanding langsung dengan kuantitas dan kualitas rangsangan yang diterima oleh pikiran kita. Seperti otot mana pun, semakin banyak "otot" pikiran kreatif yang Anda gunakan, maka ia pun semakin kuat. Sebaliknya, semakin sedikit ia dirangsang dan dikerahkan, maka ia pun menjadi semakin lemah. Jika Anda mempelajari suatu pelajaran atau bidang tertentu, gagasan-gagasan baru akan masuk ke Anda dengan pemahaman yang semakin bertambah. MEMBACA, itu lebih dari hal lain apa pun, merangsang pikiran dan imajinasi. Membaca akan menyebabkan kekuatan imajinatif mengalir deras, yang pada gilirannya ia akan mengalir lebih cepat seraya digunakan. Menyedihkan, kebanyakan orang tidak punya keinginan untuk membaca buku-buku atau tulisan-tulisan non-fiksi lain, setelah mereka meninggalkan bangku sekolah.
Berpikir ke belakang, pernahkah Anda mengemudi atau berjalan -- dan sebuah gagasan datang kepada Anda, dan kemudian beberapa waktu kemudian, mungkin beberapa bulan atau tahun, Anda secara tidak sengaja menemukan gagasan yang sama dalam kenyataan fisiknya, dan Anda tentu berpikir: "Loh.. itu dulu kan gagasan saya?" Saya yakin, Anda pasti pernah mengalaminya, setiap orang pasti juga pernah mengalami hal serupa dengan Anda.
Setiap hari baru, mendatangkan permulaan baru. Tak seorang pun terbatas hanya pada satu peluang. Sepanjang hidup kita, terdapat kesempatan-kesempatan baru yang menyenangkan, tetapi kita harus mencarinya. Tak ada artinya menunggu suatu kesempatan datang dengan sendirinya. Kesempatan tidak mengejar Anda, Anda harus mengejarnya.
Setiap hari, di TV, radio, koran, majalah, kita bisa melihat dan mendengar tentang temuan-temuan baru yang memberi bukti mengenai bakat dan kemampuan di berbagai bidang, olah raga, musik, sastra, teknologi, kesenian, kedokteran, atau pun sains. Dan, kebanyakan orang berpikir bahwa bakat-bakat itu hanya ada pada diri orang lain, BUKAN pada diri mereka sendiri. Yang perlu dipahami, setiap hari, "orang biasa" menjadi "orang luar biasa" adalah jika terlibat dalam kesempatan yang tepat, yang merupakan KREASI mereka sendiri, entah MEMBUATNYA atau MENANGKAPNYA. Seringkali terjadi adalah kita "ketinggalan kereta" dan orang lain lebih dulu merebut kesempatan yang seharusnya milik kita.
Mereka yang percaya bahwa melihat sama dengan mempercayai, akan menempuh kehidupan dengan kehilangan satu demi satu kesempatan. Kesempatan, jika Anda gagal untuk mencarinya, Anda akan gagal untuk melihatnya. Dengan pandangan baru, kita bisa mulai mengenali kesempatan tak terbatas yang terletak di sekeliling kita. Kita harus melihat ke masa sekarang dan ke masa depan. Kita harus belajar melihat kelimpahan, sementara kebanyakan orang melihat kekurangan. Hanya ada tiga warna utama: merah, kuning, dan biru, tetapi banyak corak warna yang telah ditemukan, karena melihat potensi yang ada di sana. Dengan hanya berbekal "tujuh not", para musisi telah menggubah banyak karya lagu, dan para penyair tidak dibatasi hanya oleh "26 karakter abjad".
Kebanyakan kesempatan menampilkan dirinya dalam bentuk krisis, kemalangan, atau kegagalan. Kegagalan, merupakan cara dunia menyediakan batu loncatan terbesar bagi Anda untuk menuju kesuksesan dengan membuka kesempatan-kesempatan baru. Meski tampak aneh, kegagalan sering menjadi pendahuluan menuju kesuksesan, dengan membuat Anda berhenti sejenak dan menaksir kehidupan Anda, serta mencari kesempatan-kesempatan.
Setiap manusia memiliki kemampuan, gagasan, dan kesempatan yang cukup untuk membuat mereka kaya dalam setiap bidang kehidupannya. Kebanyakan orang tidak mau mengekploitasi kemampuan-kemampuan mereka, mendorong gagasan mereka, atau pun menangkap kesempatan-kesempatan mereka, karena mereka memilih untuk tidak melihat dunia dengan mata yang baru, dan melihat hanya yang negatif, BUKAN yang positif.
Jika Anda selalu menunggu kesempatan, membuat alasan demi alasan, maka Anda akan sampai pada alasan terakhir dari semuanya: "Saya sudah terlalu tua sekarang!" Anda hanya akan bergerak maju, jika Anda mengerti potensi Anda yang tak terbatas, dan mengakui kesempatan-kesempatan itu tersedia, agar Anda memanfaatkannya sebagai bagian dari hak Anda. Sukses adalah Hak Anda, dan Hak Kita Semua. Sukses itu Wajib! Anda sengaja diciptakan oleh TUHAN untuk menjalani kehidupan bahagia yang penuh kelimpahan berkah, sehingga dunia ini menjadi lebih baik, dan memperlambat datangnya Kiamat.
Salam Luar Biasa Prima!
Twitter: @Wuryanano
No comments:
Post a Comment