Cara kita memandang dunia memengaruhi berbagai pengharapan kita. Cara pandang itulah yang bisa menciptakan prasangka dan mendistorsikan keyakinan kita, juga membuat kita memandang berbagai hal sebagai sesuatu yang tidak nyata. Cara pandang itu pula yang membuat kita sinis, skeptis. Tapi apa yang terjadi, seandainya pendapat itu keliru, dan kita tidak bisa membuktikannya lantaran selalu bertindak dengan sikap yang sama?
Banyak sikap turun-temurun yang membuat kita terkondisikan untuk menanggapi segala sesuatu secara historis, bukan fungsional. Ketika ditanya mengapa kita melakukannya dengan cara tertentu, kita cenderung menjawab "lantaran ini" atau "lantaran itu", BUKAN "agar kita bisa mencapai ini atau itu". Konsekuensi cara berpikir yang merusak ini adalah: kita cenderung memandang masa depan sebagai sekedar perpanjangan masa lalu. Kita cenderung menolak segala sesuatu yang tidak sesuai dengan cara berpikir kita yang telah ter-prakondisikan itu.