Indera Keenam sering diasosiasikan dengan dunia supranatural, misalnya sebagai kemampuan melihat makhluk halus. Padahal indera keenam atau intuisi ini mencakup dimensi yang sangat luas. Indera keenam bisa melihat masa depan, atau apa yang bakal menimpa kelak. Indera keenam juga merupakan jembatan bagi hubungan batin yang kuat, misalnya antara sepasang kekasih, atau orang tua dengan anaknya. Walaupun banyak sisi kesamaannya, indera keenam dan dunia supranatural memiliki cakupan dimensi yang berbeda.
Indera Keenam atau Intuisi merupakan sumber kebijaksanaan yang bisa diandalkan dalam hidup kita. Intuisi dapat berupa pemikiran, sebuah bayangan, mimpi, suatu emosi atau sensasi fisik. Tetapi sebagian dari kita mungkin tidak mengenali tanda-tanda INTUITIF, karena tidak tahu apa itu intuisi.
Pemikiran, bayangan, mimpi, suatu emosi atau sensasi fisik sesaat, merupakan gejala yang tidak dapat dikendalikan oleh rasionalitas kita. Terpacunya kelenjar adrenalin karena nyaris menabrak sesuatu ketika sedang menyetir mobil, itu memiliki penjelasan logis dari sisi fisik dan psikologis. Namun, jika TIBA-TIBA jantung Anda terpacu TANPA SEBAB, mungkin saja itu gambaran dari intuisi Anda.
Kemampuan berhubungan dengan dunia gaib atau dunia roh, memang merupakan salah satu dari kekayaan indera keenam. Ada orang-orang tertentu yang memang diberi penglhatan untuk bisa menangkap bentuk makhluk halus, bahkan mereka bisa berdialog.
Namun, kemampuan berhubungan dengan dunia roh, tidak dimiliki oleh setiap orang.Selain kesiapan mental emosional, diperlukan juga kematangan psikologis (banyak orang ketakutan, terkencing-kencing ketika melihat sosok makhluk halus). Kemampuan khusus melihat dunia roh, biasanya diimbangi dengan sikap empati, dan sikap menghargai pelaku-pelaku dalam dunia roh. Orang yang TERLALU RASIONAL dan yang cenderung UNDER-ESTIMATED terhadap dunia roh, kebanyakan tidak memiliki karunia untuk menyaksikan keajaiban dalam dunia roh.
Memiliki indera keenam, memungkinkan kita melhat sesuatu yang bakal terjadi di masa depan, atau mengetahui apa yang telah terjadi dalam ruang yang terpisahkan jarak. Intuisi atau indera keenam pada diri seseorang, akan membantunya membuat keputusan sulit, atau menuntun diri agar terhindar dari bahaya, dengan memunculkan bayangan-bayangan di dalam pikiran.
Jika Anda sedang bepergian, dan tiba-tiba kehilangan arah perjalanan, dan Anda lupa tidak membawa kompas, maka Anda akan mengandalkan intuisi untuk mencari arah yang benar. Jadi, INTUISI merupakan sesuatu yang alami, yang dapat menuntun kita dalam kehidupan.
Tetapi dalam kehidupan modern, intuisi sering disamakan dengan kemampuan supranatural, dan biasanya DIABAIKAN karena tidak berdasarkan pemikiran logis, tidak didukung bukti-bukti, dan langsung pada kesimpulan. Jika apa yang dirasakan oleh intuisi ternyata benar-benar terjadi, itu sering dianggap hanya KEBETULAN. Sebenarnya intuisi juga didukung dengan bukti-bukti, namun sudah diendapkan ke alam pikiran bawah sadar. Oleh karena itu, jika kita mengumpulkan bukti-bukti, kekuatan intuisi kita juga akan meningkat.
Egoisme dunia rasional telah menolak kebenaran yang muncul dari intuisi. Padahal, dalam banyak hal, kekuatan intuisi atau indera keenam merupakan sesuatu yang LEBIH AKURAT, dalam peramalan maupun pendeteksian sesuatu yang telah terjadi. Pengambilan keputusan secara intuitif berdasarkan indera keenam yang tajam, akan jauh lebih menghasilkan keuntungan positif, daripada pengambilan keputusan rasional, yang ironisnya... sering tidak realistik!
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Indera Keenam atau Intuisi merupakan sumber kebijaksanaan yang bisa diandalkan dalam hidup kita. Intuisi dapat berupa pemikiran, sebuah bayangan, mimpi, suatu emosi atau sensasi fisik. Tetapi sebagian dari kita mungkin tidak mengenali tanda-tanda INTUITIF, karena tidak tahu apa itu intuisi.
Pemikiran, bayangan, mimpi, suatu emosi atau sensasi fisik sesaat, merupakan gejala yang tidak dapat dikendalikan oleh rasionalitas kita. Terpacunya kelenjar adrenalin karena nyaris menabrak sesuatu ketika sedang menyetir mobil, itu memiliki penjelasan logis dari sisi fisik dan psikologis. Namun, jika TIBA-TIBA jantung Anda terpacu TANPA SEBAB, mungkin saja itu gambaran dari intuisi Anda.
Kemampuan berhubungan dengan dunia gaib atau dunia roh, memang merupakan salah satu dari kekayaan indera keenam. Ada orang-orang tertentu yang memang diberi penglhatan untuk bisa menangkap bentuk makhluk halus, bahkan mereka bisa berdialog.
Namun, kemampuan berhubungan dengan dunia roh, tidak dimiliki oleh setiap orang.Selain kesiapan mental emosional, diperlukan juga kematangan psikologis (banyak orang ketakutan, terkencing-kencing ketika melihat sosok makhluk halus). Kemampuan khusus melihat dunia roh, biasanya diimbangi dengan sikap empati, dan sikap menghargai pelaku-pelaku dalam dunia roh. Orang yang TERLALU RASIONAL dan yang cenderung UNDER-ESTIMATED terhadap dunia roh, kebanyakan tidak memiliki karunia untuk menyaksikan keajaiban dalam dunia roh.
Memiliki indera keenam, memungkinkan kita melhat sesuatu yang bakal terjadi di masa depan, atau mengetahui apa yang telah terjadi dalam ruang yang terpisahkan jarak. Intuisi atau indera keenam pada diri seseorang, akan membantunya membuat keputusan sulit, atau menuntun diri agar terhindar dari bahaya, dengan memunculkan bayangan-bayangan di dalam pikiran.
Jika Anda sedang bepergian, dan tiba-tiba kehilangan arah perjalanan, dan Anda lupa tidak membawa kompas, maka Anda akan mengandalkan intuisi untuk mencari arah yang benar. Jadi, INTUISI merupakan sesuatu yang alami, yang dapat menuntun kita dalam kehidupan.
Tetapi dalam kehidupan modern, intuisi sering disamakan dengan kemampuan supranatural, dan biasanya DIABAIKAN karena tidak berdasarkan pemikiran logis, tidak didukung bukti-bukti, dan langsung pada kesimpulan. Jika apa yang dirasakan oleh intuisi ternyata benar-benar terjadi, itu sering dianggap hanya KEBETULAN. Sebenarnya intuisi juga didukung dengan bukti-bukti, namun sudah diendapkan ke alam pikiran bawah sadar. Oleh karena itu, jika kita mengumpulkan bukti-bukti, kekuatan intuisi kita juga akan meningkat.
Egoisme dunia rasional telah menolak kebenaran yang muncul dari intuisi. Padahal, dalam banyak hal, kekuatan intuisi atau indera keenam merupakan sesuatu yang LEBIH AKURAT, dalam peramalan maupun pendeteksian sesuatu yang telah terjadi. Pengambilan keputusan secara intuitif berdasarkan indera keenam yang tajam, akan jauh lebih menghasilkan keuntungan positif, daripada pengambilan keputusan rasional, yang ironisnya... sering tidak realistik!
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
No comments:
Post a Comment