Sebagai Entrepreneur yang pernah mengalami kerugian hingga milyaran rupiah pada saat krisis moneter melanda negeri ini pada tahun 1997 - 1998, dan krisis yang nyaris sama, juga terjadi pada tahun 2008 meskipun dalam skala dan alasan berbeda; tentu saja saya juga pernah berhutang untuk mengembangkan bisnis-bisnis saya, dan bisnis-bisnis saya juga pernah saya tawarkan sebagai jaminan hutang, bahkan saya juga pernah terbelit dan dibelit oleh hutang... hehehe... Oleh karena itu, saya ingin sedikit berbagi pengalaman soal 'hutang-hutang an' (baca: hutang beneran, Red) dengan Anda para calon Entrepreneur, atau Anda yang sudah berani memulai berusaha sendiri sebagai seorang Entrepreneur.
Dewasa ini, sangat marak berbagai seminar dan workshop soal 'hutang-hutang an' atau ada yang mengistilahkan dengan 'cashback', yang disambut dengan sangat antusias oleh para pesertanya, yang sebagian besar adalah para entrepreneur yang baru memulai usahanya, atau calon entrepreneur yang sudah memiliki impian besarnya.
Para Mentor Bisnis seperti berlomba memberikan berbagai kiat terbaiknya, bagaimana caranya untuk memperoleh hutang atau cashback dalam jumlah besar, mulai ratusan juta rupiah sampai dengan milyaran rupiah. Tentu saja seminar atau workshop semacam ini disambut penuh antusias dan harapan besar oleh para pesertanya. Apalagi juga sering disampaikan bisa dilakukan oleh mereka yang baru saja memulai usaha, dapat hutang atau cashback dalam jumlah besar, bahkan tanpa perlu proses panjang dan bisa saja tanpa agunan. Ini sungguh terobosan yang Luar Biasa Prima! Yang mana, terobosan semacam ini tidak ada atau belum ada pada jaman saya dulu saat memulai usaha. Karena pada saat saya memulai usaha, disamping tabungan saya pribadi, saya hanya mengandalkan pinjaman lunak kepada IMF alias Istri...Mertua...Famili saya, yang cukup banyak jumlah orangnya dan punya tabungan lumayan besar dan mereka dukung saya dengan ikhlas juga... hehehe...
Kembali ke soal hutang, saya baru mulai berani hutang ke lembaga keuangan, baik bank atau pun non bank; setelah bisnis saya berjalan lancar dan punya agunan untuk dijaminkan ke lembaga keuangan bersangkutan. Dan besar hutang ternyata hanya maksimal 70% dari nilai agunan yang dijaminkan, karena saya tidak punya personal guarantie yang mau menjaminkan dirinya untuk bisnis saya... hahaha... Oleh karena itu, saya sangat takjub dengan langkah-langkah para entrepreneur saat ini, yang bisa bicara tentang cara memperoleh hutang dalam jumlah besar meskipun mereka baru memulai usahanya... Bahkan tidak perlu proses berbelit panjang dengan berbagai peraturannya.
Benar-benar Luar Biasa Prima! Karena sampai sekarang pun, saya belum bisa melakukan hal itu, bagaimana bisa memperoleh hutang atau cashback dengan nilai besar, mulai ratusan juta sampai dengan milyaran rupiah itu secara mudah. Cara-cara saya dalam mengajukan kredit atau hutang, masih tetap cara lama sesuai dengan aturan main yang ada di dunia perbankan. Pernah saya coba tanyakan langsung ke pihak manajemen lembaga keuangan bersangkutan, cara-cara memperoleh hutang yang lebih cepat dan nilainya lebih besar daripada nilai agunan, malah saya diketawain... karena mereka tidak berani melanggar aturan main yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Namun satu hal yang saya ketahui dan pernah saya lakukan dulu untuk memperoleh dana segar... yang sebenarnya tidak segar-segar amat... hehehe, yaitu dengan cara memutar-mutar uang keluar masuk di rekening koran bank dan juga menggunakan perputaran pemakaian uang di Credit Card yang saya miliki. Saya dulu sempat memiliki 20 Credit Card Gold, dan 5 Credit Card Platinum dari berbagai Bank terkemuka di negeri ini, ini yang pernah saya pakai untuk memutar-mutar uang yang memang bisa bernilai sampai milyaran rupiah. Tetapi cara-cara semacam ini sudah lama sekali saya tinggalkan, karena menurut hemat saya, itu sangat membahayakan bisnis dan finansial saya dikedepannya.
Saya menulis ini sekedar untuk memberikan gambaran saja kepada Anda, khususnya calon entrepreneur maupun entrepreneur yang baru memulai usahanya. Hendaknya Anda bersikap bijak dalam hal upaya untuk memperoleh dana pinjaman atau hutang atau cashback, atau apa pun namanya, yang jelas itu tetap saja uang milik pihak lain, dan bukan sepenuhnya milik Anda. Pada saatnya nanti Anda harus mengembalikannya juga beserta bunga pinjamannya sekalian.
Bisnis dengan menggunakan uang orang lain boleh-boleh saja, asalkan Anda sudah penuh komitmen dan yakin bahwa bisnis Anda bisa jalan sesuai rencana. Ingatlah, bisnis tetap harus direncanakan, dan tidak ada sukses tanpa perencanaan. Hal yang perlu Anda pahami adalah bagaimana sikap Anda pada saat memulai bisnis? Ini sangat penting untuk menjalankan bisnis Anda. Selain itu, Anda juga harus mengerti, mengapa terjadi kegagalan dalam berbisnis? Anda juga perlu mempelajari beberapa penyebab bangkrutnya suatu bisnis!
Nah, para calon entrepreneur dan entrepreneur pemula... bijaklah dalam menyikapi 'hutang-hutang an' atau 'cashback' ini, gunakan benar-benar hanya untuk mengembangkan bisnis yang terencana secara matang. Kontrol secara ketat, penggunaan Credit Card Anda! Kalau memutar-mutar uang di rekening koran boleh-boleh saja untuk membuat bagus financial image Anda. Namun jangan sampai Anda keliru bersikap dengan kebanggaan semu karena memiliki banyak Credit Card atau punya duit besar hasil hutang, sehingga sampai terjadi euphoria hutang yang tidak pada tempatnya. Hati-hatilah dan bijaklah, jangan sampai Anda nanti terbelit dan dibelit hutang sampai mencekik leher, dan... Anda menyalahkan para Mentor Bisnis yang sudah berbagi cara memperoleh hutang atau cashback tersebut. Mentor Bisnis hanyalah bersifat memberikan motivasi dan inspirasi kepada Anda, sedangkan tindakan selanjutnya adalah 100% tanggung jawab Anda sendiri. SELAMAT dan SUKSES MENJADI ENTREPRENEUR SEJATI.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
2 comments:
Trims pak Wuryanano,
Artikel anda sangat sesuai sekali dengan apa yg saya alami...
Waktu pertama kali mencoba bikin bisnis, kami pake modal nekad minjam uang temen buat nambah modal. Bisnisnya masih di atas kertas udah berani minjam uang, keren uii..
Alhasil, bisnis ke-1, tutup dengan sukses karena cashflow yg kecil... kecil karena tempat tidak strategis.
bisnis ke-2 gak kapok juga, bisnis kali ini udah jalan, dengan harapan pas bulan puasa omset akan naik, pinjam uang temen lagi plus gesek kartu kredit. Eh, ternyata krisis 2008 melanda..omset gak naik, malah turun... akhirnya bisnis ke-2 tutup lagi dengan sukses.
bisnis-1 dan bisnis-2 meninggalkan hutang yg cukup besar yg ampe skarang belum lunas... masih nyicil, hik3x...
bisnis ke-3, dah berjalan baru 3 bulan, apakah saya kapok ber-HUTANG... gak juga kapok nih... kali ini bisnis yang kami jalankan adalah bisnis SEMBAKO.. take over usaha yg sudah berjalan.
Mudah-mudahan kali ini berhasil. Baca-baca di milis TDA, banyak juga
rekan-rekan yg mulai lagi dari minus malah... katanya sih, ini ujian untuk kenaikan kelas..
Thanks & Best Regards
Doni Afrizal
Sembako Murah
Grosir dan Eceran
Pasar Tiban Centre Blok D no 3
Batam
Doni_Afrizal@tecsg.com.sg
Membaca artikel ini jadi ingat bagaimana kami dulu saat memulai bisnis yg sekarang kami miliki.
Saat suami ( dulu statusnya masih pacar) memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan membuka EO saya support 100% .
Modal kita saat itu sebuah laptop dan modem flexy.Ngantor ya dari kamar kos atau tempat dimana saja yg memungkinkan buat dapat singnal kirim email.
Biaya biaya ya diambil dulu dari gaji saya yg pada saat itu masih bekerja sebagai manager di salah satu hotel.
Boro boro mikirin ngutang buat memulai usaha,yg kami pikirkan saat itu adalah membangun usaha dengan modal yg ada yaitu modal "dengkul"
Sekarang terkadang kami butuh "berutang" terutama jika event yg diadakan cukup besar,tapi kami hanya berani jika memang klien yg kami pegang sudah kami kenal baik kredibilitas nya.
Salam
Lia
lingga@chimera-bali.biz
Post a Comment