Kita semua tahu bahwa KEWIRAUSAHAAN merupakan salah satu motor penggerak ekonomi bangsa, juga sebagai pendorong perubahan sosial bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Oleh karena itu sudah selayaknya dilakukan usaha untuk menumbuhkannya, misalnya lewat dunia pendidikan formal maupun non formal yang saat ini sudah menampakkan fungsi perannya, dan kemudahan dari aturan-aturan birokrasi pemerintah dalam mendirikan sebuah bisnis baru, sehingga akan lebih banyak orang mau memilih jalan hidup sebagai seorang Wirausaha atau Entrepreneur, yang pada gilirannya akan mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan mandiri.
Menjadi Entrepreneur sebenarnya sangat menarik karena ada tantangan tersendiri, dan sebagai Entrepreneur tentu saja harus memiliki ketekunan, keseriusan, dan kemauan untuk terus belajar menuntut ilmu, guna mengantisipasi resiko bisnis dikedepannya nanti. Dunia Kewirausahaan adalah dunia tanpa kepastian, dengan situasi yang seringkali tidak menentu. Oleh sebab itu diperlukan kekuatan energi yang lebih untuk menjadi seorang Entrepreneur.
Membangun bisnis, tidak cukup hanya dengan naluri atau intuisi, atau hanya berbekal semangat membara karena pernah jadi peserta seminar kewirausahaan yang membakar semangat. Membangun bisnis tetap harus dilandasi oleh perencanaan dan perhitungan matang! Dalam mengelola bisnis, diperlukan langkah-langkah metodologis yang sistemik. Oleh karena itu, di dalam bisnis harus ada perencanaan dan perhitungan matang, tidak hanya sekedar jalan saja, atau hanya punya prinsip asal jalan.
Mereka yang memiliki keinginan jadi entrepreneur, perlu secara realistis melakukan perhitungan terhadap ambisi personal mereka. Hal ini untuk antisipasi agar tidak mengalami trauma dan kekacauan akibat saat mendirikan dan menjalankan bisnisnya, mereka masuk dalam kategori kondisi emosi ambisius, sehingga itu bisa mengabaikan fakta dan strategi bisnis. Kondisi emosi ambisius dari entrepreneur seringkali membuat dirinya lupa atau tidak mau untuk mempelajari lebih jauh lagi tentang bisnis yang baru dibangunnya itu, dan tidak paham bagaimana membesarkan bisnisnya... karena hanya bermodal nekad ambisius saja.
Entrepreneur Ambisius semacam ini biasanya memiliki dorongan besar untuk segera menjadikan bisnisnya masuk dalam kategori glamour atau setidaknya bisa dianggap glamour oleh sekelompok entrepreneur, dan secara pribadinya juga ada keinginan dianggap sebagai Entrepreneur Glamour, yang sangat dikenal di kalangan para entrepreneur lainnya, dengan kata lain, dia menjadi Bintang atau Selebrita diantara sekumpulan entrepreneur, khususnya dalam kelompok entrepreneur pemula.
Jika seorang entrepreneur ada keinginan untuk menjadi Entrepreneur Glamour, sebenarnya tidak masalah, asalkan dia tidak lupa tujuan awalnya membuka dan membangun bisnis sendiri. Kekhawatiran bisa terjadi jika entrepreneur ini KELUAR dari FOKUS BISNIS UTAMANYA, dan dia hanya sekedar terlena mengejar ketenaran semu dengan banyaknya pujian dan pujaan yang terarah kepadanya, karena popularitas diri yang dibangunnya sudah cukup kuat. Sedangkan, bisnis utamanya tidak bisa berkembang dari waktu ke waktu, dan pada gilirannya bisa dijamin bahwa bisnisnya nanti pasti akan gulung tikar... bangkrut!
Memang, seorang entrepreneur biasanya adalah seorang yang karismatik, bisa mempesona orang lain. Sifat karismatik entrepreneur inilah yang dipakainya untuk membereskan pekerjaannya melalui orang lain. Inilah salah satu karakteristik entrepreneur, yang semestinya bisa dimanfaatkan untuk membangun bisnisnya lebih solid lagi, dan bukan hanya dimanfaatkan semata-mata demi ketenaran diri yang tidak bisa mendukung pengembangan keuntungan dari sisi bisnisnya.
Satu hal yang harus diingat oleh para entrepreneur pada saat mendirikan sebuah usaha baru, adalah: mereka pasti ingin meraup setiap rupiah atau dolar dari seluruh pelanggan yang diharapkan selalu datang membeli produk atau jasanya. Guna meraup setiap rupiah atau dolar ini, semestinya mereka memberikan layanan terbaik, terus mencari dan mendapatkan pelanggan baru, dan merawat loyalitas pelanggan lama, serta mencari cara-cara baru guna melayani pelanggan agar tercapai kepuasan pelanggan yang akan mengantarkannya kepada loyalitas pelanggan. Dan, tidak lupa beriklan atau promosi guna mengingatkan bahwa bisnis mereka masih tetap eksis serta selalu siap untuk melayani pelanggan mereka.
Anda mau jadi Entrepreneur? Itu mudah! Asalkan Anda bisa memenuhi persyaratannya, seperti yang sebagian sudah saya uraikan dalam tulisan di atas ini.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano