Setiap hal yang saya alami dalam kehidupan ini, selalu saya anggap sebagai bahan pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi dan selalu semakin baik secara kualitas di dalam diri saya. Demikian juga yang saya alami pada Jum'at malam, tanggal 3 April 2009. Pada Jum'at malam pk.18:30 saya menghadiri undangan dari Telkomsel, dan seperti biasa undangan yang saya terima selalu berlabel VVIP (Very-Very Important Person). Ini adalah Undangan Re-Launching iPhone 3G Telkomsel di Sheraton Hotel, yang mana telah di launching beberapa hari sebelumnya di Jakarta.
Sebenarnya tidak semua undangan berlabel VVIP harus saya hadiri. Hanya undangan tertentu yang menurut saya memang menarik bagi saya, itu yang pasti saya hadiri, seperti undangan dari Telkomsel ini. Daya tarik di undangan ini, selain VVIP adalah launching produk iPhone 3G pertama kali di Surabaya. Ya maklum, Surabaya lebih sering jadi kota ke dua setelah Jakarta.
Launching yang dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Bp. Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul ini dipandu MC oleh artis Olga Lydia dan dimeriahkan oleh Grup Vokalis Tangga. Inilah enaknya kalau diundang secara VVIP, bisa berakrab ria dengan tokoh-tokoh sentral yang memang didatangkan untuk menyemarakkan acara.
Gus Ipul dan Saya
Saya dan Vokalis Tangga
Bahan renungan narsis yang saya maksudkan adalah, mengapa di setiap undangan acara apapun itu, saya selalu mendapatkan undangan berlabel VVIP, bukan undangan umum biasa saja. Yang jelas, di sini saya nggak peduli dengan alasan mereka yang mengundang saya secara VVIP tersebut. Justru saya harus selalu introspeksi diri, bahwa saya dianggap orang lain sebagai seorang yang pantas mendapatkan undangan VVIP (Very-Very Important Person), itu artinya saya sudah dilihat dan dianggap sebagai sosok yang memang sangat penting...hehehe.
Inilah maksud saya, sebutan VVIP bagi saya lebih merupakan sebuah teguran halus, bahwa saya harus mampu dan mau mengemban amanah yang ada dibalik sebutan VVIP tersebut. Bangga dan narsis sih memang pastilah sebagai manusia biasa yang merasa sudah diakui sebagai orang sangat penting. Namun, dibalik sebutan sangat penting ini, ada tugas dan kewajiban yang tentunya juga sangat besar yang harus saya jaga amanahnya...yaitu, sudahkah saya benar-benar menjadi orang sangat penting bagi banyak orang, setidaknya bagi keluarga besar saya?
Menjadi orang sangat penting, menurut saya itu mengandung makna bahwa orang berlabel VVIP harus benar-benar bisa bermanfaat dan berguna sangat penting bagi orang lain. Orang lain harus memperoleh sesuatu hal yang sangat baik dari mereka yang tergolong VVIP ini. Nah inilah tugas dan kewajiban yang menurut saya sungguh tidak ringan dalam mengemban amanahnya. Bisakah saya mengembannya secara ikhlas? Semoga ALLAH selalu membantu saya untuk menjalankan amanah VVIP ini, demikian saya selalu berdoa agar ALLAH selalu memberikan kekuatan agar saya selalu bisa ikhlas untuk mengemban amanah VVIP ini. InsyaAllah saya sanggup!
Kenapa saya katakan bahwa saya selalu minta bantuan ALLAH dalam mengemban amanah VVIP ini? Jawabannya, karena saya juga melihat, betapa banyak orang yang sudah dikategorikan sebagai kelompok VVIP ini malah bersikap seenaknya sendiri, bahkan cenderung bersifat arogan kepada orang lainnya. Anda tentunya juga kadang menemui sosok VVIP ini, yang bersikap mentang-mentang, menyepelekan orang lain, dan masih banyak sikap negatif yang ditunjukkan oleh mereka berlabel VVIP ini. InsyaAllah saya dijauhkan dan dilindungi oleh ALLAH dari sikap buruk tersebut. Amiin.
Renungan berikutnya adalah tentang produk canggih bernama iPhone 3G ini. Memang Luar Biasa Prima, yang namanya iPhone 3G ini, meskipun saya baru membelinya, dan masih belajar menggunakannya. Perangkat canggih, yang saya beli ini punya kapasitas memori 16 GB, dengan sangat banyak sekali fitur canggih bernuansa 3G...pokoknya sangat komplit banget deh dibandingkan dengan rekannya yang lebih dulu ada...Black Berry...apalagi harganya iPhone 3G...nembus nominal Rp.15 juta,-
Saya merenung, membayangkan...hebat banget ya produsen iPhone 3G ini, canggih benar! Mereka sudah sangat menguasai teknologi informasi super canggih...dan memang benar, mereka yang sudah menguasai teknologi bisa dipastikan akan menguasai dunia, menguasai pasar ekonomi masyarakat seluruh dunia...ck-ck-ck...Luar Biasa Prima.
Pikiran ini yang membuat saya introspeksi diri, pada bisnis-bisnis saya, yang masih rabun teknologi... alias bisnis yang saya jalankan belum sepenuhnya didukung oleh teknologi canggih. Baru sangat sedikit teknologi canggih yang saya masukkan ke dalam sistem bisnis saya. Waduh! Saya merasa sangat ketinggalan. Bisnis saya sebagian besar masih bersifat tradisional, yang mengutamakan padat karya, alias harus banyak pegawai yang diserap oleh proses bisnis saya. Harus melibatkan ratusan orang, bahkan mungkin bisa berkembang sampai ribuan orang yang terlibat di dalam proses bisnis saya. Inilah yang jadi pemikiran saya saat ini.
Namun ada satu hal yang melegakan saya, bukankah sejak awal memulai bisnis, saya berkeinginan agar bisa menyerap banyak tenaga kerja, sehingga setidaknya bisa mengurangi pengangguran di negeri ini...meskipun belum sampai ribuan orang. Inilah yang melegakan. Dan bukankah saya ini orang yang sangat penting? Itu artinya saya memang harus bisa bermanfaat bagi orang lain, yaitu produk dan jasa dari bisnis saya bisa dirasakan bermanfaat bagi orang lain, dan di dalam proses bisnis saya...harus bisa menerima banyak orang sebagai pegawai, yang juga merupakan aset berharga perusahaan saya.
Meskipun saat ini bisnis saya belum bernuansa teknologi canggih, gara-gara iPhone 3G ini, saya akhirnya berpikir...harus punya bisnis yang bergeraknya berdasarkan teknologi canggih! Bisnis apa itu, saya pun belum tahu...hehehe...nantilah saya pikirkan dengan lebih fokus lagi, mau bisnis apa yang menggunakan teknologi canggih dengan sedikit pegawai. Jadi nantinya saya akan memiliki 2 macam model bisnis, yaitu: bisnis yang padat karya dengan banyak pegawai, dan bisnis yang padat teknologi dengan sedikit pegawai. InsyaAllah.
Saya dan Vokalis Tangga
2 comments:
Narsisnya hebat juga. Bisa foto bareng Gus Ipul dan Olga Lydia heheh.. Salut!
Kalo mau dibuat renungan.. Anda ini bukan seorang pemerhati iPhone (baca: iPhone mania) tapi bisa dapet iPhone. Mungkin juga bukan penggemar Olga Lidya, tapi bisa foto jejeran. (irinya hatiku).
Mesti jadi renungan saya..
Saya ini penggemar dua-duanya (bukan Gus Ipul). Wallpaper komputer gambarnya Olga Lidya dan icon komputer saya ganti semua mirip iPhone..
Heheh... gimanapun "pengalaman" itu lebih baik daripada cuma "mengetahui".
Salam mas,
Begitu dapat undangan VVIP ,mas langsung teringat amanah yang diberikan Nya atas predikat VVIP tsb.... jarang yang seperti ini mas...
dan timbulah idea spontan untuk bikin bisnis yang banyak membantu sesama....
Pertahankan terus Aura ini.....mas....
Post a Comment