Halo... Anda tentunya pernah mendapatkan KRITIK dari orang lain. Bagaimana rasanya? Hehehe... pasti Anda merasa nggak enak, dongkol, marah, yaa sakit hati lah. Iyaa atau iya? Memang, kita sebaiknya WASPADA dengan yang namanya KRITIK ini... karena seringkali kita menjadi terhambat oleh kritik-kritik yang sebenarnya sepele dan kecil sekali artinya.
Kenyataannya? Yaa, sebenarnya kritik itu kan tidak lebih dari sekedar pengamatan orang lain mengenai diri kita, tindakan kita, atau ide-ide kita... dan orang yang mengamati kita ini ternyata sudut pandangnya TIDAK SESUAI dengan diri kita, kemudian dia memberikan pendapatnya tentang kita ini kepada kita...hahaha...mbulet nggak ya? Dan... seringkali kita memperlakukan kritik (pendapat orang tentang kita) ini seolah-olah kita sedang menghadapi KEADAAN DARURAT...kemudian kita berusaha mempertahankan diri mati-matian...pokoknya AKU YANG BENAR !!! Dan... akhirnya ini JADI MASALAH BESAR !!!
Berbagai macam TAWURAN, PERKELAHIAN, SALING ANCAM, bahkan SALING BUNUH... kalau kita telaah... itu tidak lebih dari HASIL suatu tanggapan terhadap KRITIK. Jika kita bereaksi secara REAKTIF dengan respons yang DEFENSIF, dan tanpa pikir panjang lagi...wah ya begitu itu hasil akhirnya... menjadi SAKIT HATI, dan akhirnya saling serang, saling mempertahankan dirinya seolah-olah sedang berada di dalam pertempuran... POKOKNYA AKU HARUS MENANG !!!
Jika kita dalam menyikapi KRITIK dengan respons defensif tanpa pikir lagi, maka itu memicu rasa sakit hati mendalam, ada perasaan diserang, ada rasa terluka, penuh rasa amarah, dan akhirnya kita merasa wajib untuk mempertahankan diri dengan melontarkan KRITIK BALASAN. Pokoknya harus balas!
Oleh karena itu, cobalah untuk mau menerima kritik yang ditujukan untuk Anda. Ini bukan berarti Anda lemah dan bisa merusak harga diri Anda. Akan tetapi, jika Anda mau menerima suatu kritik dengan baik, tenang dan sabar, maka Anda akan membuat keadaan menjadi lebih baik. Dengan begitu, Anda juga akan memuaskan dan menyenangkan orang yang butuh mengungkapkan sudut pandangnya, dan itu memberi kesempatan kepada Anda untuk belajar sesuatu mengenai diri Anda sendiri, yang mungkin saja luput dari pengamatan Anda sendiri. Dan... Anda bisa mencoba untuk melihat SEDIKIT KEBENARAN di dalam pendapat orang lain.
Ingatlah ini, hampir setiap orang merasa bahwa pendapatnya lah yang paling baik, paling bagus. Namun satu hal yang destruktif adalah, kebanyakan orang sangat senang membandingkan pendapatnya itu dengan pendapat orang lain. Dan... jika pendapatnya itu TIDAK SESUAI dengan pendapat orang lain, maka dia merasa direndahkan, kemudian dia mencari-cari kesalahan dari pendapat orang lain! Akhirnya terjadi PERANG KRITIK, yang biasanya selalu berlanjut menjadi PERANG FISIK...berkelahi, tawuran, saling ancam, bahkan bisa saling bunuh. Na'udzubillah tsumma na'udzubillah.
Di suatu saat, jika ada orang yang melontarkan kritiknya kepada Anda, memberikan pendapatnya mengenai diri Anda, cobalah mencari SEDIKIT KEBENARAN di dalam kritik orang lain itu.
Demikian pula sebaliknya, PIKIRKANLAH... jika Anda akan memberikan kritik, pendapat atau penilaian Anda kepada orang lain... maka itu sesungguhnya, Anda TIDAK MENYATAKAN APAPUN tentang orang lain itu, tetapi itu justru menyiratkan bahwa Anda adalah ORANG YANG SUKA MEMBERIKAN PENILAIAN.
Anda sebaiknya mencoba mulai memahami orang-orang yang berinteraksi dengan Anda, maka saya yakin, orang lain akan tertarik pada ENERGI MENGASIHI, dan RASA PENERIMAAN Anda. Dan pada gilirannya, Anda akan memiliki perasaan yang lebih baik terhadap diri Anda sendiri.
Biarkan KRITIK Berlalu...Temukan Sedikit KEBENARAN Di Dalamnya.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
3 comments:
Andai semua orang memberi kritikan dengan cara yg sejuk.
Andaikata yg dikiritik peka nuraninya.
Tak perlu sampai tawuran dan demo ya Pak, tak perlu tumpah darah.
Yang ada pasti "berpelukan" modes on gaya teletubbies.
salam ikhlas
eretnoni
http://supermoms-kki.blogspot.com/
Setuju dengan mas NANO dan mbak RETNO...
kritikan pasti pedas,
mulut kita yang memakannya perlu latihan saja, lama-lama tahan pedas (emotionally mature).
Habit baru:
Kalo tidak makan yang pedas, akhirnya makan jadi kurang sedap & nikmat. hmmm...
salam mulia penuh bahagia
Keren artikelnya..
Banyak orang yg mengkritik saya, lebih tepatnya mengejeklah..
Saya sebut itu sebuah ejekan, karena memang terlalu pedas buat saya..
Tp saya tak pernah menanggapi semua kritikan pedas ato ejekan tersebut dg amarah..
Tiap ada orang yg mengejek, saya yakinkan dalam hati "biarlah, toh diriku ini karunia yg diatas"..
Tp saya gak akan mengabaikan kritikan tersebut, kalo saya anggap emang baik untuk diterapkan, why not?
Jadi saya juga lebih seneng di kritik dr pada dicuekin..
Salam kenal..
rampadan-new blogger
Post a Comment