Selamat Datang di Blog WURYANANO

Silakan Anda membaca Artikel di Blog ini dengan rileks, tidak perlu terburu-buru. Banyak Artikel menarik dan bermanfaat buat peningkatan kualitas hidup Anda.

Silakan Anda menuliskan komentar atau pendapat di masing-masing Artikel yang telah Anda baca. Pendapat Anda akan semakin menambah perspektif bagi kita semua.

Terima kasih atas kunjungan Anda di Blog Saya ini. Terima kasih sudah mau berbagi lewat komentar atau pendapat Anda di sini.


NOTES:

Blogspot Saya ini SUDAH TIDAK AKTIF sejak 5 Desember 2012. Tulisan Saya tentang Berita Kampus SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College menerima Kunjungan dari Kementerian Pendidikan Malaysia adalah sebagai penutup untuk Blogspot ini. Untuk membaca TULISAN Saya, Anda dapat mengunjungi Blog Saya di PORTAL BISNIS INDONESIA.

Tuesday, October 21, 2008

Mencoba Latihan TELEPATI...


Banyak orang beranggapan, bahwa kemampuan TELEPATI tidak membutuhkan latihan apapun, dan menganggapnya itu adalah bagian dari BAKAT ALAMI saja, yang tidak perlu latihan. Tapi bagi orang yang telah mengerti, pasti menyadari bahwa kemampuan Telepati pada awalnya harus dilatih dan dibangun lebih dulu, kemudian semakin memantapkan kekuatannya dengan melatihnya secara hati-hati dan terus menerus...sehingga akan didapatkan hasil-hasil yang bermanfaat.


TELEPATI, seperti kecakapan berpikir lainnya...dapat dipergunakan untuk maksud baik dan jahat. Di sini, kita dihadapkan pada masalah ETIKA dan MORAL. Apakah alasan Anda belajar dan berlatih TELEPATI? Coba Anda melihat dengan cermat alasan pribadi Anda untuk berlatih dan menggunakan kecakapan Telepati ini.


Secara umum, ada 3 pandangan pernyataan dari yang berhasrat untuk berlatih kecakapan TELEPATI, yaitu:


  • Pertama, sekedar punya hasrat untuk mengetahui Telepati, dan hanya ingin mengembangkannya untuk keuntungan pribadi tanpa melibatkan orang lain secara langsung.

  • Kedua, sangat berhasrat untuk bisa menguasai kekuatan Telepati dan mengembangkannya untuk melayani dan membantu orang lain.

  • Ketiga, merasa harus menggunakan kekuatan Telepati untuk menguasai orang lain, dan menentang keinginan mereka, agar mau menuruti kemauannya.


Sejauh mana pokok persoalan menyangkut hubungan Telepati, tentu saja ada pertimbangan-pertimbangan dasar tertentu yang harus diperhitungkan...yaitu tentang tanggung jawab moral.


Kemampuan TELEPATI adalah peranan dari OTAK KANAN, yang bertanggung jawab pada sisi emosi, imajinasi, dan intuisi kita...yang kesemuanya itu terpendam di dalam alam PIKIRAN BAWAH SADAR. Oleh sebab itu, langkah awal untuk berlatih kemampuan TELEPATI adalah Anda harus menghidupkan "mesin mental" di pikiran sadar Anda untuk bersiaga penuh kesadaran, bekerja sama dengan pikiran bawah sadar Anda.


Keyakinan dan percaya diri Anda adalah hal utama yang harus Anda punyai sebelum memulai berlatih TELEPATI. Karena perlengkapan sebenarnya dari kemampuan Telepati adalah pada bagian tingkat SADAR PIKIRAN Anda yang dilingkupi oleh perasaan EMOSI JIWA secara rileks...baik Anda sebagai Pengirim atau Penerima.


Cobalah berkonsentrasi selama beberapa saat pada BAYANGAN PIKIRAN yang hendak Anda kirimkan kepada seseorang, juga pikirkan bahwa Anda sangat ingin memproyeksikan PESAN tersebut dari tempat Anda berada ke beberapa tempat yang jauh. Kemudian konsentrasikan bahwa si penerima pesan Anda di beberapa tempat yang jauh dari Anda, bisa menerima pesan dari Anda. Dan, jangan lupa untuk memberikan segenap perasaan emosi Anda pada saat berkonsentrasi mengirimkan pesan secara TELEPATI itu. Kekurangan dari nilai emosional atau jika tanpa ada perasaan emosi yang menyelubungi pesan...maka itu sering menyebabkan proses Telepati menjadi gagal.


Kebanyakan para Pemula gagal pada tahap awal ini, karena mereka merasa TEGANG saat melakukan konsentrasi dengan sepenuh emosi jiwa. Ketegangannya biasanya dilihat dari bahasa tubuhnya yang otomatis sudah menjelaskannya...misalnya dari alis mata yang berkerut, mata yang dipejamkan dengan sangat rapat, mengatupkan bibir rapat-rapat sampai monyong atau terlihat dari otot-otot tubuhnya yang keras menegang saat mencoba berkonsentrasi itu. Hal-hal TEGANG seperti ini harus Anda hindari...janganlah tegang pada saat melakukan konsentrasi.


Pada Latihan Telepati, semua bagian tubuh dan pikiran haruslah rileks meskipun tetap konsentrasi dengan tingkat keheningan yang semakin dalam. Oleh sebab itu, sebelumnya Anda harus melatih diri untuk bisa rileks dan santai...meskipun dalam waktu bersamaan sedang melakukan KONSENTRASI PIKIRAN. Beberapa tulisan saya di Blog ini tentang latihan olah nafas, relaksasi, dan meditasi, bisa Anda lakukan lebih dulu untuk membiasakan diri berkonsentrasi, dan berimajinasi secara rileks dan santai.


Dengan mencapai kondisi atau keadaan rileks dan santai secara FISIK dan PIKIRAN, maka Anda sebagai si Pengirim pesan Telepati akan mendapatkan gambaran mental yang jelas, beserta balutan emosi Anda di sana. Gambaran mental yang Anda ciptakan dengan jelas ini juga seiring dengan kemauan dan kemampuan Anda untuk melatih kekuatan imajinasi visualisasi Anda, sehingga Anda mampu membentuk dan menggambarkan pesan Anda sejelas mungkin, yang selanjutnya itu akan otomatis tersimpan di dalam pikiran bawah sadar Anda...dan bisa Anda gunakan berulang-ulang.


Ok, sekian dulu. Selamat mencoba berlatih TELEPATI. Semoga sukses!


Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

4 comments:

Anonymous said...

Saya lagi mencoba bertelepati dengan bapak wuryanano dari jarak jauh nih pak...mudah-mudahan bisa...

Ardiansyah Abdullah said...

aku mau belajar telepati ama kang nano boleh dong ya ..?

Anonymous said...

Ass wr wb

Hubungan telepati biasanya lebih mudah dilakukan oleh orang yang mempunyai hubungan batin,misalnya orang tua kepada anak dan sebaliknya, dua orang bersaudara, suami istri, orang yang lagi pacaran atau karib kerabat.

Saya pernah menerima panggilan telepati dari ayah saya. Ketika baru sampai dikantor saya di Gambir sekitar jam 9.00 pagi tiba2 hati saya jadi gelisah, saya ingat ayah saya yang tinggal di Ciputat, saya ingin sekali bertemu dengannya. Saya tidak bisa menahan keinginan untuk bertemu dengan beliau.Fikiran saya terus tertuju pada beliau, saya tidak bisa konsentrasi pada pekerjaan.

Saya segera menyiapkan kendaraan dan berangkat kerumah ayah di Ciputat. Ketika baru sampai dirumah beliau , ayah keluar dan berkata :" Bapak sakit". Saya lihat mulutnya agak miring, beliau terkena serangan stoke ringan.

Ketika itu dirumah ayah belum ada sarana telepon ,sedang beliau ketika itu sangat memerlukan saya ,dalam keadaan terdesak rupanya beliau telah mengirim pesan telepati lewat fikirannya. Dalam keadaan kepepet biasanya seseorang memang bisa mengirim pesan telepati. Kalau bisa ya nggak usah kepepet dulu , sebenarnya kemampuan tersebut juga bisa dilatih.

Salam buat mas Nano sekeluarga

Anonymous said...

Wah...Mas Nano, ternyata jadi orang sakti versi Mas Nano tidak perlu puasa Ngebleng to...